Kebimbangan

6.4K 722 281
                                    

Ps: Sebaiknya putar video diatas ini agar feelnya dapat 😂 Kalau lagunya abis, putar lagi terus.

.

Selamat membaca

.

Kotak perhiasan terbuka, menampilkan sejumlah perhiasan istrinya. Dalam diam Kai menghitung satu persatu. Hingga dirasanya sebuah kalung pemberiannya menghilang dari sana.

Kai menutup kotak itu dengan mimik yang dingin, lantas dia segera mengambil keperluan istrinya dan beranjak menuju basement tempat dimana ia menyekap Kyungsoo. Walau kecurigaan masih menarik perhatiannya.

Sesuatu ada yang janggal dan dia akan segera membereskan.

***

Suara ketukan pintu membuat wajah Kai terangkat dari dokumen yang tengah ia geluti. Seorang gadis cantik berpakaian pelayan memasuki ruang kerja dengan membawa nampan dan segelas kopi diatasnya.

Alis Kai terangkat tampak keheranan akan keberadaan gadis itu. Dia tak pernah meminta kopi, jika pun ia maka Wendy yang biasanya mengantarkan.

"Mana Wendy?"

"U-um Wendy sedang sibuk tuan." balas Nancy malu-malu sambil meletakan kopi itu dimeja kerjanya. Entah perasaan Kai saja atau pelayan ini terlalu sengaja menundukan tubuh, memperlihatkan belahan payudaranya.

Bagaimanapun Kai lelaki normal, dia mengikuti insting dengan memperhatikan walau sama sekali tak tertarik. Tatapan mata Kai berkelana di dada gadis itu sebelum terpaku pada kilauan familiar dilehernya. Sebuah benda yang sangat Kai kenali, karena dia yang memesan sendiri kalung itu dari perancang di Italy.

"Pergilah" perintah Kai dingin, membuang mukanya kembali menekuni dokumen. Samar dia mendengar gerutuan sebal sebelum pintu ruang kerjanya tertutup.

Dia termenung, mengigiti ujung kuku. Beberapa saat bergelut dalam fikirannya, Kai lalu mengeluarkan smartphone dan segera menghubungi Ravi. Bawahannya itu datang kurang lebih lima menit kemudian.

"Anda memanggil saya tuan?" Ravi menundukan kepalanya dengan hormat.

"Singkirkan ini" dagu Kai terangkat, menunjuk kopi dimejanya bagaikan minuman itu adalah benda menjijikan. Walau bingung Ravi tetap menuruti.

"Ada lagi tuan?"

"Kau sudah mengirim proposal kita ke kolega di London?" tanyanya sambil membuka dokumen yang ia maksud di laptop.

Ravi menundukan kepalanya, menyesal akan keteledoran yang ia lakukan. "Belum, saya minta maaf. Akan saya kirimkan segera."

Kai bertepuk tangan. "Bagus sekali" pujinya senang hingga Ravi keheranan. "Biarkan aku yang mengurusnya," Dia kembali memeriksa dokumen itu kemudian mengubah isi dan menghapus beberapa bagian yang menurut Ravi penting.

"Mengapa dirubah tuan?" tanya Ravi penasaran. Proposal mereka sudah sempurna sebelumnya. Aneh sekali jika Kai berubah fikiran disaat-saat waktu terakhir mengirimkan.

"Diam."

Satu kata dari Kai mampu membungkam mulut Ravi. Pria itu menelan ludahnya gugup dan memilih undur diri saja. "Masih ada yang perlu saya bantu?"

Kai mengalihkan matanya dari laptop yang berpedar lalu memandang Ravi dengan sorot tak terbaca. "Liburkan para bodygruad dirumah ini hingga beberapa hari kedepan. Sisakan beberapa orang saja."

Benar-benar aneh, padahal biasanya Kai yang paling menginginkan keamanan diperketat. Apalagi setelah keberadaan Kyungsoo. Mengapa tiba-tiba jadi begini? Apa tuannya itu merahasiakan sesuatu?

Held HostageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang