Kamu handal.
Kamu jago.
Kamu hebat.
Dalam hal mempermainkan perasaan.Entah aku yang terlalu perasa atau kamu yang terlalu pengumbar?
Terkadang aku merasakan sakit dan terkadang aku merasakan kebahagiaan yang kamu ciptakan.
Aku berusaha menguatkan diriku sendiri agar aku tetap bangkit ketika kamu jatuhkan.
Aku berusaha menahan hati yang selalu meronta meminta kejelasan kepadamu.Aku sempat berpikir untuk pergi meninggalkanmu, namun bayanganmu tetap bergelayut memutari kepalaku, seolah kamu tak mau hilang dalam pikiranku.
Kalau sudah begini aku harus bagaimana?
Aku sudah jatuh terlalu dalam. Jatuh ke hati yang tak jelas untuk siapa.
Ini menyakitkan, belum memiliki sepenuhnya namun sudah patah sebelum waktunya.
Sejauh ini kamu terlihat bahagia dengan duniamu. Namun aku? Bagaimana denganku? Apakah aku akan bahagia ketika melihatmu bahagia dengan yang lain? Hai! Apa kabarku? Ah lebih tepatnya kabar hatiku?. Kurasa ia baik-baik saja. Kurasa ia masih belum retak.
Kalau kamu bahagia, kenapa aku tidak? Seharusnya akupun begitu. Seharusnya aku juga bahagia seperti kamu.
Yasudah, hari ini aku menyerah. Ingatlah hari ini, esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, sewindu lagi, berabad kemudian aku akan benar-benar melepaskanmu, melupakanmu, dan mengasingkanmu.
Tidak mudah memang untukku yang terlanjur menaruh hatiku padamu. Pada orang yang tidak tau apa itu arti ketulusan, apa itu arti cinta, apa itu arti membalas cinta.
Tetapi semua butuh proses, butuh usaha tidak bisa langsung sekejap.
November tahun ini aku akan benar-benar melepasmu.
Terimakasih untuk semuanya.
Surabaya, 30 November 2018
Shafira 🐳
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Waktu
عاطفيةSebuah media untuk menuliskan beberapa hal yang memang perlu dituliskan. ✨