Jennie menidurkan kepalanya diatas lipatan tangannya diatas meja. Ia berfikir keras mengapa ia harus mengalami hal ini.
*Flashback on
"Jadilah artis dibawah naunganku" Ucap Gyunsuk. Jennie terkejut bukan main.
"Tidak mungkin! Tidak mungkin kau menyuruhku menjadi artis!" Jennie menepuk meja.
"Kuberi waktu seminggu. Carilah anggota grub mu. Aku butuh tiga orang cukup. Lalu jalani masa trainee mu dalam tiga bulan. Aku langsung mendebutkanmu. Kalau kau dan grub mu bisa melakukan yang terbaik dan menghasilkan banyak uang, kau bisa melunasi hutangmu itu. Tapi ingat, kau terikat kontrak. Dan kau tidak bisa memutuskannya begitu saja."
*Flashback off
"Sial! Aku sangat tidak bisa menjadi artis menjijikkan yang kerjaannya menghapal koreo dan lirik lagu! Apalagi menari nari dihadapan orang!" Jennie menggeram kesal. Puncak kekesalannya adalah saat ia sendiri yang harus mencari anggota dan yang pasti Gyunsuk tidak ingin dia main main dengan mencari sembarang orang. Terlebih, Jennie memang susah berteman dan ia tidak memiliki teman.
***
"LISA YA! FOTO MACAM APA INI!" seorang wanita berteriak dihadapan 'Lisa'. Si fotografer baru di perusahaan Jennie. Dia seorang anak Rantau berusia 21 tahun dari Thailand. Tidak mudah untuk masuk ke perusahaan Jennie dan bekerja. Hanya saja Jennie memang sedang benar benar membutuhkan staff fotografer baru untuk pemotretan majalahnya.
"Ada apa ini" Jennie datang untuk melihat apa yang sedang terjadi. Sang senior Lisa hanya menunduk dan menunjukkan sedikit hasil foto yang lisa tangkap untuk pemotretan.
"Saya rasa foto ini tidak terlalu baik nona, saya sudah berapa kali memperingatinya untuk tidak mengambil foto dari sudut ini" sang senior menjelaskan. Jennie memperhatikan dengan seksama setiap jepretan foto yang diambil Lisa. Jennie lalu berjalan pelan kearah tempat pemotretan.
"Potret aku." Lisa terkejut. Sama halnya dengan seniornya. Dengan tangan gemetar, Lisa mencoba memotret Jennie.
Jennie lalu melihat hasilnya.
"Tidak buruk. Menurutku ia bisa melakukannya. Biarkan dia memotret berdasarkan sudut pandangnya." Jennie meletak tas yang ia pegang. Ia tersenyum kearah Lisa.
"Ah Lisa, temui aku diruanganku. " pinta Jennie.
***
"Sial, aku benar benar tidak bisa tidur." geram Jungkook. Baru saja selesai syuting variety show, ia langsung pergi menuju lokasi pemotretan.
"Bersabarlah, kau melakukan semua ini demi keluarga bukan?" Taehyung angkat bicara. Ia menyenderkan kepalanya rileks. Tak lama, mereka sampai dilokasi pemotretan. Jungkook dan Taehyung segera menuju ruang ganti untuk mengganti bajunya.
"Selamat siang, Jungkook-ssi?" seseorang menyapa saat Jungkook dan Taehyung sudah keluar dari ruang ganti.
"Oh, ya?" Jungkook tersenyum. Ternyata orang dihadapannya sekarang adalah Jennie. Ya, mereka melakukan pemotretan di perusahaan Jennie.
"Terima kasih sudah datang, semoga kegiatan hari ini berjalan dengan lancar" Jennie menyalami Jungkook. Taehyung hanya melihat datar.
"Kau tidak menyapaku noona?" Taehyung berkutik. Jennie menatap Taehyung.
"Ehm.. Maaf tapi saya lupa nama anda" Jennie tersenyum. Taehyung memutar bola matanya.
"Nama panggungku bahkan hanya satu huruf. Sedangkan Jungkook dengan delapan huruf dapat kau ingat?"
"Maafkan saya tuan, hari ini saya mendapat kabar jika seorang anggota Bangtan akan melakukan pemotretan dan saya hanya mengingat nama Jungkook. Saya tidak tau jika ada dua member yang akan melakukan pemotretan"
"Setidaknya kau bisa mengingat siapa anggota dengan wajah tampan seperti ini?"
"Ah.. Ini kali pertama saya bertemu idol. Maafkan saya" Jennie membungkuk meminta maaf. Jungkook lalu memukul sedikit bahu Taehyung.
"Astaga maaf noona, V hyung memang seperti ini. Tidak apa apa, kami mengerti. Sekarang kita mulai saja pemotretannya"
***
45 menit berlalu. Jungkook dan Taehyung sudah melakukan pemotretan dengan lancar. Mereka bergegas pulang ke dorm.
"Nona" Lisa memanggil dikala Jennie baru saja mengantar kepergian kedua member Bangtan tersebut.
"Ya?" Jennie menatap. Lisa sedikit menunduk.
"Maaf mengganggu, hanya mengingatkan jika sebelum mereka datang, kau ingin aku menemuimu" ucap Lisa sopan. Jennie menepuk kecil dahinya. Ia lupa.
"Mari keruangan ku" Jennie memimpin.
***
"Hyung, bagaimana bisa ada seorang CEO perusahaan secantik noona itu tadi bukan?" Jungkook menatap Taehyung yang sedang menyeruput susu kedelai nya.
"Aku banyak menemui wanita seperti dia" Taehyung berkata sombong. Jungkook hanya terus menatapnya.
"Wanita cantik itu banyak, tapi yang berpendidikan dan dewasa sepertinya itu jarang. Terlebih dia pasti sangat luar biasa sehingga bisa memimpin perusahaan" Jungkook terus memuji.
"Mungkin saja dia 'simpanan' direktur" Jungkook menyentil telinga Taehyung dengan keras.
"Bicara apa kau ini! Aku tidak berfikir jika dia sudah menikah. Dan juga, dilihat dari wajah, dia tidak akan bisa dipermainkan lelaki. Dan dia cukup sulit didapatkan"
"Mau bertaruh apa jika dia bisa mudah didapatkan?" Taehyung kini menatap Jungkook.
"Aku rasa kita punya waktu 2 minggu untuk bisa bertemu dengannya saat pemotretan nanti" Jungkook menyeringai. Sisi nakal keluar dari diri mereka. Taehyung juga mulai tertantang.
"Dapatkan dia, maka sepatu Gucci keluaran baru harus menjadi milikku. Jika tidak, gitar yang akan kubeli akan menjadi milikmu" Taehyung mengangguk setuju.
HELLOWW ITU NINI BENERAN SEHARGA SEPATU GUCCI AMA GITAR BARU DOAANG? KALIAN BERCANDA
STAY TUNE YA READER TERCINTA!
KAMU SEDANG MEMBACA
BB - In Your Area
FanfictionYa ini drama. Ya ini permulaan. Ya ini kisah Cinta. Dan semua berawal dari Kim Jennie, yang mencari anggota untuk grubnya. Kisah ini, akan dimulai.