Tubuh Chaeyoung melemas. Bersamaan dengan mata Lisa yang memanas. Mereka kehabisan kata kata. Sementara jisoo menangkup wajah dengan kedua telapak tangannya. Air mata itu keluar dari sela sela jari lentiknya.
"A-aku mohon.. Jangan menatapku hina" Chaeyoung menggeleng. Ia memijit pelan dahinya. Jisoo? Disuruh oleh sang CEO untuk menjadi pemain film dewasa? Itu keterlaluan. Terlebih itu film yang biasanya dijual secara ilegal bahkan sampai keluar negri. Tentu saja Jisoo cantik, tapi itu kelewatan. Lisa dan Chaeyoung tidak habis pikir. Tanpa sadar, tangan Chaeyoung mengepal kuat.
"Aku tidak punya keluarga lagi. Aku sebatang kara. Semua rekan kantor juga benci padaku. Melihat kalian ingin berteman bahkan menatap wajahku, itu sudah membuatku benar benar bahagia" Jisoo mengelap air matanya dan tersenyum samar. Hati Lisa dan Chaeyoung semakin hancur melihat senyum paksa itu.
"Unnie.. Kami adalah keluargamu sekarang" Lisa memeluk Jisoo. Ia dapat merasakan tubuh bergetar Jisoo dan diiringi isak tangisnya. Chaeyoung mengelus pelan punggung bergetar Jisoo. Ia tidak tega. Ia memang baru mengenal Jisoo, bahkan Jennie dan Lisa juga. Tapi entah mengapa Chaeyoung merasa tidak terancam atau terbebani sedikitpun. Ia malah merasa harus ikut membantu bila salah satu diantara mereka memiliki masalah, dan sekarang Jisoo.
***
Jennie berdiam diri di cafe itu. Masih duduk sendiri dan menatap kosong kearah minumannya yang sudah habis setengah itu. Ia merasa aneh mengapa Jungkook harus mengatakan hal semacam itu. Sekali lagi, mereka bahkan baru bertemu kemarin.
Merasa bosan, ia baru saja ingin menghubungi Lisa. Namun tiba tiba ia mendapat telpon. Dan mengejutkannya dari Chaeyoung.
"Chaeyoung?" Jennie menyambutnya dengan antusias.
"Jennie ah, datanglah ke alamat yang kukirim padamu oke?"
"Eh? Alamat apa itu? Kau tidak ingin menculikku kan?"
"Ani.. Datanglah. Kau akan baik baik saja. Ini kediaman Lisa"
"Ha? Kenapa kau bersama Lisa? Dirumah Lisa? Aku bahkan tidak tau rumahnya!"
"Datanglah Jennie ah.." suara Chaeyoung semakin pelan. Jennie menaikkan alisnya.
"Ne.. Aku segera kesana"
***
Sekitar 15 menit. Jennie sampai dikediaman Lisa. Lebih tepatnya apartemen sampingan Sehun. Jennie berjalan pelan. Melihat nomor nomor kamar dan mencoba menemukan dimana Chaeyoung berada. Tak lama, sebuah tangan menggenggamnya lengan Jennie yang berhasil membuatnya terperanjat.
"Jennie ah?" Jennie menoleh cepat. Ternyata itu Chaeyoung. Rupanya Jennie melewati ruang apartemennya.
"Masuklah" Chaeyoung menuntun Jennie masuk. Ia lalu mendapati Lisa berdiri didekat pintu untuk menyambut Jennie.
"Nona, maaf mengajakmu untuk kemari. Tapi kurasa kami membutuhkanmu" Lisa menatap Jennie ragu ragu. Ia lalu mendorong Jennie untuk menuju kamar Sehun dan menemui Jisoo.
Lisa menceritakan segala hal yang terjadi dengan Jisoo. Maksud hati, Lisa menginginkan sesuatu agar Jennie dapat bertindak menolong Jisoo. Setelah mendengar semua cerita yang disampaikan, Jennie tampak diam dan berfikir.
"Boleh tinggalkan aku dan Jisoo sendiri dikamar?" Lisa dan Chaeyoung saling pandang. Mereka lalu meninggalkan Jennie dan Jisoo.
"Hai Jisoo unnie, aku Jennie kim. Teman Chaeyoung dan Lisa. Panggil saja Jennie" Jisoo mengangguk. Bibir pucatnya tersenyum.
"Aku bisa menolongmu, bahkan mewujudkan mimpimu menjadi orang terkenal. Namun dengan jalan yang berbeda" Dahi Jisoo berkerut.
"Bagaimana bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BB - In Your Area
FanfictionYa ini drama. Ya ini permulaan. Ya ini kisah Cinta. Dan semua berawal dari Kim Jennie, yang mencari anggota untuk grubnya. Kisah ini, akan dimulai.