4. Awkward

228 31 2
                                    

Lisa mendengus kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa mendengus kesal. Jika saja lelaki yang baru saja ia kirimi pesan bukan temannya, ia bersumpah akan menjambak rambutnya dan memukulnya dengan Batang kayu. Ya, lelaki itu Sehun. Salah satu member grub EXO yang memang sangat terkenal. Lisa berteman dengan Sehun sejak kecil. Karena keluarga Lisa mengenal keluarga Sehun dengan baik hingga sekarang.

"Lisa, ayo" Jennie membukakan pintu saat Lisa masih menatap ponselnya dengan kesal. Lisa segera menunduk hormat dan merasa tidak enakan karena bos nya yang membukakan pintu mobil, bahkan menumpanginya untuk pergi bersama.

Selama perjalanan, mereka hanyut salam keheningan. Jennie memutar lagu, secara tidak sengaja memutar lagu EXO - Call Me Maybe. Lisa secara tidak sadar menggumam sendiri saat lagu itu disetel.

"Ah, lagu si bodoh. Dimana mana aku selalu mendengar suara buruknya" Jennie yang mendengar segera mengecilkan volume.

"Kau tidak suka EXO? Kupikir kau suka lagu lagu Idol. Makanya kubiarkan" ucap Jennie. Lisa menggeleng sedikit.

"Ah tidak seperti itu juga. Maafkan aku nona, jika kau menyukainya silahkan dengarkan lagi" Jennie lalu mematikan lagunya.

"Aku benci musik, Lalisa" seketika suasana kian mencanggung bagi Lisa.

"Maaf nona.." Lisa tidak sanggup bergerak bahkan bernapas rasanya. Tubuhnya membeku dengan rasa takut. Jennie lalu menepikan mobilnya. Mereka tengah berada dilokasi yang cukup sepi.

"Maaf Lisa, aku hanya mencoba menyenangkan orang lain. Aku tidak terlalu pandai. Mungkin aku terlihat sangat dingin, jadi maafkan aku" Jennie menatap kearah Lisa yang terlihat menegang karena rasa takut yang menyerangnya.

"Lalisa? Maafkan aku" Jennie menyentuh bahu Lisa.

"Ah tidak nona, aku yang harusnya minta maaf--"

"Berhenti memanggilku nona. Panggil aku Jennie" Jennie tersenyum menenangkan.

"Aku.. Tidak terbiasa" ucap Lisa pelan. Jennie menampakkan jejeran giginya.

"Maka buat ini terbiasa saat kita tidak sedang bekerja" Lisa tersenyum sedikit. Masih terasa canggung. Jennie mulai kembali melajukan mobilnya.

"Hm boleh aku bertanya? Kenapa kau tiba tiba mengajakku ke cafe no--? jen maksudku. Aku tidak terlalu terbuka saat bekerja aku rasa?" tanya Lisa. Ya, wajar ia bertanya. Semua orang juga tau Jennie seperti apa. Meski terkadang hangat, ia tidak punya teman untuk mengobrol barangkali sedikit. Ya meskipun Lisa tidak terlalu mengetahui hal itu.

"Aku butuh teman minum" jawab Jennie singkat.

"Siapa biasanya temanmu minum bersama?"

"Mulai sekarang, kau." Senyumnya benar benar sendu. Lisa merasakan sesuatu dalam hatinya.

****

"Kau aktris! Kau sudah debut? Aku harus menonton drama mu unnie!" Ucap Chaeyoung antusias. Jisoo hanya menghela nafas dan menyenderkan tubuhnya dikursi taman itu.

"Masih belum. Aku sedang berusaha" ia tersenyum paksa. Tapi Chaeyoung belum merasakannya.

"Berjuanglah unnie, kau pasti bisa" ucap Chaeyoung menyemangati. Jisoo terseyum.

"Ah karena kau sangat cantik, kau maukan menjadi model untuk lukisanku unnie?" Jisoo mengangguk.

"Terserah kau saja, terima kasih" Chaeyoung mengerenyitkan dahinya.

"Terima kasih untuk?"

"Mendekatiku, aku juga susah berteman hahaha" Jisoo tertawa. Chaeyoung melanjutkan lukisannya. Ia terus melanjutkan obrolan mereka sampai ponsel Jisoo berdering. Jisoo permisi untuk mengangkat telponnya.

"Ya sajangnim, ada apa?"

".........."

"Kap-kapan?"

".........."

"B-baiklah. Aku akan kesana"

"Wae?" tanya Chaeyoung polos. Raut wajah Jisoo yang awalnya tampak cemas mulai menampakkan senyumnya kembali.

"Maaf Chae, aku harus pergi ke perusahaan. Sajangnim menelpon. Aku akan menghubungimu nanti. Hati hati dirumah mu ya" ucap Jisoo lalu berlalu dari hadapan Chaeyoung. Mereka saling melambaikan tangan.

"Hm.. Dia cukup terbuka untuk orang baru sepertiku. Baguslah. Setidaknya aku dapat teman mengobrol" Chaeyoung merapikan barang barangnya dan mulai berjalan menuju apartemennya.  Tiba tiba genangan air hujan yang ada dipinggir jalan tidak sengaja mengenai Chaeyoung karena mobil yang lewat. Ia berteriak keras dan menatap kearah mobil tersebut yang kini menepi.

"Maaf! Aku benar benar minta maaf!" Gadis itu membungkuk beberapa kali. Ia mengelap bekas genangan air hujan yang sudah bercampur pasir pasir di baju Chaeyoung menggunakan jas kerjanya.

"Tidak apa nona, lain kali lihat dulu jalanmu, apakah sudah aman untuk kau lewati dan merugikan orang lain atau tidak" Chaeyoung menatap gadis tersebut yang menunjukkan wajah merasa bersalahnya.

"Baju anda kotor, aku benar benar tidak sengaja, maafkan aku nona" Jennie kembali membungkukkan badannya. Ya, gadis itu Jennie bersama Lisa yang sedang dalam perjalanan menuju cafe.

"Pakailah, memalukan jika kau berjalan dengan baju kotor" Lisa melepas hoodie biru mudanya lalu memberikan pada Chaeyoung. Chaeyoung menolak, begitupun Jennie. Jennie ingin memberikan jas kerjanya saja namun Lisa bersikeras dan akhirnya Chaeyoung menerima Hoodienya.

"Tidak perlu dikembalikan, tidak apa" Lisa tersenyum dan membungkuk. Jennie sekali lagi membungkukkan badannya. Begitupun Chaeyoung. Mereka lalu berlalu pergi menuju arah tujuan mereka tadi.

Haiii up again nihh
Kira kira kalian sukanya up kapan aja?
Jangan tiap hari ya hahah
Stay tune my beloved readerr 💝

BB - In Your AreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang