"Jungkook-ssi, jangan bercanda denganku" Jennie menyandarkan punggungnya. Jungkook terlihat melepas kacamatanya. Ingin Jennie melihat kesungguhan dimatanya yang kini terlihat sendu.
"Noona, aku serius" Jungkook menatap mata kucing milik Jennie. Jennie hanya bisa memijit pelan dahinya. Menurutnya ini gila.
"Aku punya banyak alasan untuk menolak hal ini Jungkook-ssi" Jennie mulai terlihat lebih serius dari biasanya. Jungkook menegapkan tubuhnya. Mulai.mendengarkan perkataan Jennie.
"Pertama, kalian artis. Dan aku orang biasa. Itu sungguh tidak mungkin"
"Kedua, kita tidak saling mengenal dengan baik Jungkook-ssi, aku tidak bisa. Kita baru bertemu sekali. Aku menerima ajakanmu untuk bertemu karena kupikir kau akan membicarakan masalah pemotretan kalian"
"Dan ketiga, ini semua hal gila. Ini diluar dugaan kau tau? Terlebih lagi sepertinya laki laki yang kau sebut V itu mesum. Aku membencinya"
"Lalu keempat, aku tidak memiliki pengalaman berkencan. Aku tidak mau di ciduk dan dipermalukan di jagat sosmed. Kau akan menghancurkan karir kami" Jungkook melemas. Ia yakin Jennie pasti akan menolaknya seperti ini. Ini bukan hal yang tidak wajar. Memang yang dilakukan Jungkook merupakan hal gila.
***
"Jadi karena itu kau mengenalnya?" Chaeyoung mengangguk. Lisa hanya menghela nafas. Mereka sedang berada di balkon apartemen milik Sehun. Memasak ramyun dan makan disana sembari menunggu Jisoo sadar. Mereka masih bingung dengan keadaan Jisoo sebenarnya.
"Semua diluar dugaan. Aku mengenalnya secara tidak sengaja, begitupun kau dan Jennie" sambung Chaeyoung. Lisa hanya mengangguk.
"Tapi bagaimana bisa kau bertemu lagi dengan nona Jennie? Bahkan dia bermalam dirumahmu?" Lisa tidak bisa memendam rasa penasaran yang terus muncul dibenaknya. Chaeyoung tertawa.
"Dia menabrakku saat di mini market malam kemarin. Dia terus meminta maaf, akhirnya aku mengajaknya kerumahku. Dan karena hari hujan, aku menyuruhnya menginap. Walaupun dia membawa mobil, dia juga tidak keberatan untuk menginap"
"Dia lucu sekali. Seperti anak kecil. Sangat polos, terkadang takut, khawatir, namun juga terkadang sangat senang dan bersemangat" Chaeyoung menyeruput ramyun nya. Sedang Lisa hanya terdiam sambil menatap Chaeyoung.
"Bagaimana bisa dia memiliki kepribadian seperti itu? Dikantor dia sangat tegas dan berwibawa" Chaeyoung memberhentikan aktifitasnya dan meraih gelas berisi air putih.
"Benarkah?" Lisa mengangguk.
"Ah tapi kau benar. Dan lucunya juga, aku meminta nona Jennie untuk menjadi modelku. Awalnya dia mempermainkanku seakan dia meminta bayaran, tapi pada akhirnya dia hanya menerimanya" Lisa tertawa.
"Kenapa kau selalu memanggilnya Nona?"
"Hm.. Dia bos di kantorku. Aku terbiasa memanggilnya nona, walaupun dia selalu memintaku untuk memanggil namanya saja saat sedang diluar"
"Apa? Dia bos?" Chaeyoung membelalakkan matanya. Sedangkan Lisa hanya mengangguk.
"Ne, dia CO di perusahaan model. Bahkan kemarin salah seorang idol terkenal mengikat kontrak dengan perusahaannya" Chaeyoung berdecak kagum.
"Kupikir dia karyawan biasa. Dia benar benar fantastis" Lisa mengangguk. Mereka melanjutkan aktifitas mereka dengan memakan ramyun yang mulai habis dan terus melanjutkan obrolan. Tak lama mereka mendengar suara suara aneh yang berasal dari kamar Sehun. Tentunya itu Jisoo. Dia sudah sadar dan sepertinya menjatuhkan gelas kaca yang diletak disamping ranjangnya.
"Unnie?" Chaeyoung masuk dan menatap serpihan kaca yang sudah berserakan dilantai serta wajah Jisoo yang tampak linglung.
"Chaeyoung ah! Dimana ini? Ini rumahmu?"
"Ini.. Rumah Lisa. Ah dia temanku, tidak apa. Kau aman disini unnie"
"Kenapa aku bisa disini?"
"Kau pingsan. Sepertinya kau menjalani hari hari yang berat. Untuk sementara beristirahat lah, kami akan membantumu" Lisa mendekat dan mulai membersihkan bekas gelas kaca yang pecah tersebut. Jisoo menatap nanar kearah Lisa.
"Maaf, gelasmu pecah. Akan kuganti, aku berjanji. Aku akan menghubungimu jika aku mendapat gaji nanti" ucap Jisoo. Lisa hanya tersenyum dan menggeleng.
"Tak usah, biar saja. Ini hanya gelas" padahal dalam hati, Lisa berpikir jika dia pasti akan dicaci maki oleh Sehun. Tidak apa, selagi ini menolong orang. Lisa lalu keluar membuang serpihan kaca tersebut dan menyiapkan makanan untuk Jisoo. Selagi itu, Chaeyoung duduk ditepi ranjang dan menatap wajah pucat Jisoo.
"Unnie, aku tau kita baru bertemu kemarin. Tapi kau berjanji akan menjadi temanku. Jadi, kau sekarang berhutang cerita padaku" Jisoo hanya menunduk dan menghela nafas berat. Dia tidak sanggup untuk bercerita.
Tbc. Short? Gapapa lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BB - In Your Area
FanfictionYa ini drama. Ya ini permulaan. Ya ini kisah Cinta. Dan semua berawal dari Kim Jennie, yang mencari anggota untuk grubnya. Kisah ini, akan dimulai.