2

9.2K 1.4K 31
                                    

selasa kelabu, mendung menujukan langkah pada hujan bulan desember. tapi bukan, belum. hujan belum memutuskan untuk menampilkan curah dan rinainya.

di dalam kelas yang lebih gelap dari biasanya, dengan suara tawa yang terdengar menggema. anak-anak sedang bercanda dan bersenda gurau membunuh bosan. semuanya biasa saja, apalagi untuk donghyuck, yang sekarang sedang asyik dengan teman-temannya.

panggilan mentari dunia memang cocok dan mutlak dilekatkan padanya. karena memang, ruangan kelas dengan atmosfer gelap itu berhasil ia sinari dengan eksistensinya. candaan dan celutukan acak yang ia lontarkan menghangatkan suasana.

"pulang mampir ke warnet dulu, setuju? " seorang adam mengusulkan, diiringi anggukan teman-teman yang lain.

kelas mereka memang melebur jadi satu, semuanya berteman dan bercanda tanpa kubu.

namun ada yang tertinggal,

bukannya dikucilkan— namun hyunae memang minta tidak diganggu selama mengerjakan rajutannya.

donghyuck, berdiri dari tempatnya duduk. membuat teman-temannya mengikuti arah langkahnya menuju si gadis yang sedang merajut dengan tekun dan serius.

si gadis, mengangkat pandangnya, jatuh pada surai kecoklatan milik donghyuck. dan donghyuck bertanya, "kamu ikut? "

"kemana? "

"pc room. "

hyunae terdiam. lama, hening yang ia rasa terbelenggu dalam dirinya. sedang donghyuck hanya diam, menunggu jawaban.

"haechan ikut? "

donghyuck menelengkan kepalanya, agak heran. "tentu. "

"apa menyenangkan? "

"pastinya. "

"kamu senang? "

"apa maksudnya? "

"ada disana, kamu senang? "

dan donghyuck hanya bisa menelan katanya kembali ke dalam dada.

———

©bae 2018

i shouldve study arent i

woundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang