+ bon chap ¹

4K 939 74
                                    

salju kembali turun dalam notasi yang sama tahun ini, memencar putih kemilau yang indah menuju tanah dan bumi. satu kesatuan dirinya dengan awan-awan di atas sana. hari ini, dunia nampak bahagia.

apa mungkin, perubahan cara pandang? bisa jadi.

hyunae tersenyum, merapatkan mantelnya pada tubuh kurus miliknya. menunggu di depan gedung kampus yang menjulang dan dipenuhi para orang seumuran. namun dalam hati ia terbebani, untuk masuk sini, ia harus ikut ujian kesetaraan terlebih dahulu.

haechan lulus, dan ia baru akan memulai kuliahnya. huh.

5 tahun hanya dalam gelap ditemani oleh satu titik cahaya, sementara haechan berusaha keras menjalani hidupnya. kampus, mengerjakan tugas, kegiatan organisasi, namun tidak pernah lupa untuk menjenguk hyunae.

dalam 5 tahun itu, hyunae merasa bersalah. yang berada dalam gelap, sebenarnya haechan atau hyunae? entahlah.

pokoknya, hari ini adalah hari bahagia.

hyunae menyipitkan matanya, menangkap bayang seorang pemuda yang ia sayang sedang berjalan ke arahnya. menbawa toga dan terlihat tergopoh. mau tidak mau, si gadis tersenyum. menarik nafas sebelum berseru,

"SELAMAT HARI KELULUSAN, LEE HAECHAN!! "

"astaga, demi tuhan! " haechan semakin dilanda kekhawatiran. pada akhirnya gadis itu tepat berada di depannya, dan langsung ia singkirkan salju-salju kecil di rambut hyunae.

"kenapa ke sini? dingin kan! kalau kamu sakit gimana? " haechan menggerutu, mengomel dengan kecepetan 100km/jam. hyunae hanya tertawa-tawa lucu melihatnya. "malah ketawa, harusnya tunggu aku aja ke rumah kamu! "

ya ampun, ini sama dengan haechan yang minim afeksi 7 tahun lalu?

"haechan suka kejutan? "

"gak suka, jangan lagi. "

raut hyunae berubah sendu, hanya sekilas, namun membuat si pemuda matahari tersentak.

"maksudku, sangat suka. tapi jangan lagi, aku gak suka harus ngerawat kamu yang sakit, " ujar haechan, mengambil tangan kecil hyunae dalam genggamannya, dan mulai melangkah. "manja. "

hyunae semakin menggerutu.

dan selama perjalanan, haechan mengernyit heran. beberapa kali, jantungnya berdetak sangat kencang. kenapa? bingung dia. apa efek udara dingin hari ini?

akhirnya haechan coba raba dadanya dengan tangan yang kosong, benar, detaknya seperti bertalu-talu. gugup kenapa?

hyunae yang menyaksikan kejadian melalui sisi kiri haechan hanya bisa tersenyum pasrah.

belum sadar juga rupanya.

———

sorry for this shitty bonus chapter hshsjdhd

seriusan deh, kayaknya, dari awal gak ada romansa sama sekali dari dua tokoh utama kita. semuanya gloomy dan bener-bener cuman abu-abu.

semoga bisa berwarna sedikit deh di bonus chapternya.

woundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang