Sekarang aku sudah berada di kamarku. Tadi Luke mengantarku pulang, baik kan dia?
Aku langsung merebahkan badanku ke kasur kesayanganku. Hmm, lega sekali rasanya.
"Zayn Malik... Nama yang indah, sama indahnya seperti wajahnya..." Batinku.
Aku memutuskan untuk hanya tiduran di kasur sambil memandang langit-langit kamarku. Dan wajah pria tampan itu selalu terbayang-bayang dibenakku.
"Duh, kenapa aku jadi terbayang-bayang wajahnya sih? Apa ini yang namanya cinta? Love at the first sight? Tapi dia kan stranger kesh!" Gumamku.
***
*Luke POV*
Kuperhatikan sedaritadi Kesha melamun terus. Semenjak pulang dari Skyrink Hari Rabu kemarin, dia terus saja begini. Kenapa ya? Apa dia marah kepadaku, karena meninggalkannya? Tapi ketika aku menjelaskan padanya bahwa aku keluar karena kaki ku sakit, kelihatannya dia fine-fine saja.
"Kesh, kok aku perhatikan, melamun terus?" Aku memulai pembicaraan.
"G-gak kok, aku hanya sedang memikirkan PR Math. Itu susah sekali." BOHONG. KESHA BERBOHONG. Dia gugup sekali ketika menjawab pertanyaanku. Pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Tapi aku memutuskan untuk mencari tahu sendiri apa yang mengganggu pikirannya, dan tidak memaksanya untuk memberitahuku.
"Oh, PR Math? Itu gampang kok, nanti kau tinggal menyalin punyaku. Sudah, jangan melamun terus. Oh iya, nanti mau skate?"
"Mau dong! Memangnya kaki mu sudah tak sakit?" Duh anak ini, kalo soal skate, langsung deh semangat.
"Nggak kok. Baiklah, nanti sehabis pulang sekolah ya! Sekarang aku ada kelas fisika, see you later!" Aku pergi meninggalkannya dan berjalan ke kelas fisika.
***
*Kesha POV*
Skyrink. Ya, sekarang aku berada di tempat indah ini. Seperti biasa, keadaan disini sepi. Mungkin karena ini bukan weekend.
Aku jadi teringat dengan Zayn. Apa hari ini dia skating juga ya? Aku sangat ingin mengobrol dengannya, dan meminta nomor telponnya!
Aku celingak-celinguk mencarinya, duh dimana sih dia!
"Kesha Lee! Ngapain sih malah celingak-celinguk gitu? Nyari siapa sih?" Luke mengagetkan ku, LAGI!
"Ih apaan sih Luke. Nggak kok, gak nyari siapa-siapa."
"Yasudah ayo kita skating lagi!" Luke langsung menggandengku lalu mengajakku meluncur bersamanya.
"Luke, aku mau latihan sendiri aja. Aku kesebelah sana ya?" Aku langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Luke.
Ketika sedang asik meluncur... Pandanganku terhenti pada seorang pria yang memakai kaos hitam, dan memakai beanie. Aku sangat mengenali wajah pria itu... ZAYN MALIK!
"Hey, Zayn!" Kataku.
"Oh hey, miss... Oh i mean, Kesha" Dia tersenyum. Omg zayn please jangan senyum. Apakah kau tak tau bahwa senyummu membuat jantungku berdetak berlipat-lipat lebih cepat?
"Mau latihan bareng?" Ajakku. Duh, kuharap dia mau."
"I'm so sorry Kesh, aku sudah berada disini sejak 3 jam yang lalu, dan kakiku sudah mulai sakit. Talk to you later, bye." Dia pergi. Tapi aku tak mau melewatkan kesempatan ini! Aku mau nomor ponselnya!
"Zayn, boleh minta nomor ponselmu?"
"Uhm, okay. 08xxxxxxxxxx" I GOT IT OMG I GOT IT! Rasanya ingin berteriak sekencang-kencangnya.
"Thank you, Zayn. Bye"
Rasa senang mulai muncul didalam hatiku. Membayangkan wajah dan suaranya saja, aku sudah sangat senang. Apalagi dapat nomor ponselnya? WOW.
"Kesh?" Luke, dia datang disaat yang tepat. Disaat aku lagi sangat bahagia! Wow!
"Kesh, kenapa kau senyum-senyum sendiri?"
"Uhm, aku hanya sedang bahagia. Sudahlah Luke, ayo kita meluncur lagi." Aku pun skating dalam keadaan yang SANGAT AMAT BAHAGIA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovaskate ➳ Zayn Malik [IN EDITING]
FanficOur love started in the middle of skyrink. © 2014 by Zahwa