Dallas?!

1.9K 169 6
                                    

Aku telah sampai diflat Zayn.

Flat dua lantai yang dicat berwarna krem. Terdapat garasi dan taman yang cukup luas. Aku turun dari mobilku dan berjalan menuju pintu masuk.

Aku ragu ingin mengetuk pintunya.

Ketuk atau tidak ya?

Tapi, kalau tidak... Hubunganku akan terus seperti ini... Aku harus berani!

TOK TOK TOK

Tidak ada jawaban. Apa Zayn sedang pergi keluar ya? Tapi mobilnya ada kok!

Akan kucoba ketuk lagi.

TOK TOK TOK

"Yayaya sebentar dulu siapapun itu" Terdengar sahutan Zayn dari dalam, suaranya seperti orang yang baru 5 detik beranjak dari kasur.

Tak lama, pintu terbuka. Zayn keluar dengan mata yang masih menyipit.

Ketika ia melihatku, ia kembali menutup pintunya. Tapi aku segera menahannya, "Z-zayn, tunggu dulu. Jangan tutup pintunya"

"Apa?" Ketus Zayn.

"Zayn, tolong biarkan aku menjelaskan semuanya."

"Apalagi yang perlu dijelaskan, Kesha? Aku sudah melihat semuanya."

"Zayn, listen to me. Ciuman itu tidak berarti apa-apa untukku. Karena yang ada dihatiku cuma kau. Mau aku mencium 100 laki-lakipun didunia ini, there's only one man that always be the owner of my heart. And it's you, Zayn." Pintaku. Zayn tampak menatapku dengan pandangan kosong.

"Zayn! Say something! Jangan diam saja.." Isakku. Sebut aku cengeng, tapi kalau kalian ada diposisiku saat ini, kalian pasti juga akan menangis.

"Kesha... Aku... Aku hanya terlalu menyayangimu... Aku trauma... Perrie menyakitiku... Dan sekarang kau juga..." Ujar Zayn. Pandangannya tetap datar, tapi aku melihat matanya menyorotkan kesedihan.

"Maafkan aku Zayn. Aku janji aku tidak akan mengulang itu semua.. Aku menyayangimu, Zayn"

Zayn berpikir sebentar, "you promise?"

Aku mengangguk mantap. Aku tidak akan menyianyiakan Zayn. Cukup sekali aku meruntuhkan kepercayaannya, dan sekarang aku akan menjaganya terus.

Zayn memelukku, membiarkan kepalaku bersender didada bidangnya. Dan disaat itu juga, aku baru sadar kalau dia tidak memakai baju atasan... Omg he's shirtless!

Zayn melepaskan pelukannya dan aku masih memperhatikan tubuhnya yang indah itu. Otot-otot terlihat jelas, begitu juga tato-tatonya yang tak kalah banyak.

"I'm sexy and i know it" kata Zayn sambil tersenyum menggoda. Aku hanya memutar kedua bola mataku, "Pakai bajumu"

"Lho kenapa? Bukankah kau menyukainya, hah?" Zayn mengedipkan satu matanya. Uh, dia masih berusaha menggodaku ya?

"Godaanmu itu tidak mempan."

"Benarkah? Kalau dengan membuka baju tidak mempan, bagaimana kalau aku membuka boxerku---"

Aku segera memotong ucapannya, "Dasar otak mesum, mandi sana"

"Mandiin dong..." Ucap Zayn, sambil berlari.

"OTAK MESUM!" Aku berlari mengejarnya. Akhirnya, kami kejar-kejaran diflat Zayn.

***

Saat ini aku berada diruang tengah flat Zayn. Sambil menungguinya yang sedang mandi, aku memainkan ponselku.

Tak lama, Zayn keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil yang digantungkan dilehernya. Rambutnya masih basah.

Dan... Lagi-lagi shirtless... Pemandangan itu cukup menggangguku.

"Zayn, i've told you, pakai. baju. mu"

"Aye aye captain" ujar Zayn sambil berjalan menuju kamarnya. Ia kembali dengan memakai kaos hitam polos dan celana pendek.

"Kau sudah sarapan?" Tanya Zayn. Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Kesha! Ini sudah jam berapa, sayang? Kenapa kau tidak sarapan?"

"Aku hanya terlalu pusing memikirkan masalah kita, Zayn. Aku takut kau tidak memaafkanku." Jelasku. Zayn hanya tertawa kecil, "Aw, sebegitu cintanya kah kau padaku? Yasudah, ayo kita makan diluar. Aku tak punya makanan disini"

Aku mengangguk, Zayn menggenggam lembut tanganku dan kami berjalan keluar.

"Kau membawa mobil, ya?" Ucap Zayn.

"Iya"

Zayn mengerucutkan bibirnya, "Berarti kita harus membawa mobil masing-masing dong? Uh, jadi gak romantis nih"

"Haha ya ampun Zayn, ini hanya soal kendaraan kok. Anyway, kita sarapan di McD saja ya?"

Zayn mengangguk mantap, "Up to you, my shasha"

"Shasha? What's that?" Ujarku bingung.

"Panggilan sayang" jawab Zayn sambil mengedipkan satu matanya. Aku hanya memutar kedua bola mataku, "Okay, Zaynie"

***

Keadaan McD hari ini lumayan ramai. Orang-orang berlalu lalang dengan nampan makanan ditangannya. Orang-orang itu ada yang memakai baju casual, pakaian kantor, sampai seragam sekolah. Omong-omong soal sekolah, aku akan bersekolah lagi besok. I miss school so fucking much.

Aku dan Zayn memilih tempat duduk sofa yang ada dipojok kiri sisi restoran.

"Kau mau pesan apa?" Tanya Zayn. Aku berpikir sebentar, "Cheese burger, kentang goreng, dan vanilla ice cream"

"Untuk ukuran wanita, makanmu banyak juga ya..."

"Hey, apa salahnya? Lagipula, makan banyakpun, badanku akan terus seperti Victoria Secret's model" belaku. Zayn memutar bola matanya dan pergi memesan makanan.

Seperti kebiasaanku ketika menunggu sesuatu, aku hanya memainkan ponselku. Aku bermain games 'Hayday', itu lho, games tentang pertanian dan perternakan.

Zayn kembali dengan nampan ditangannya. Zayn memesan menu yang sama persis denganku, tapi dia tidak memesan ice cream.

Kami melahap makanan kami sambil berbincang-bincang.

"Kesha Lee kan?" Tiba-tiba, ada suara seseorang yang memanggil namaku. Aku mendongak menatapnya. Aku sangat kaget karena ternyata dia adalah...

"D-dallas?!"

***

Haiii.. Vomments ya guys hehe <3

Btw, Dallas itu siapa yaaa? Hayooo tebakkk hehehe:)

Love love, zahwa xx

Lovaskate ➳ Zayn Malik [IN EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang