*Zayn POV*
You have 1 new message.
Aku pun segera membukanya.
From : Unknown Number
Lihatlah apa yang terjadi dirumah pacarmu, Mr. Malik.
WHAT THE HELL? Apa yang terjadi dirumah Kesha? Ada apa dengannya? Apa yang dilakukan oleh sipeneror? Astaga! Kalau sampai dia berbuat yang tidak-tidak, aku akan membalasnya! Anyway, ini rumah kesha atau flatnya ya? Tapi dia bilang rumahnya... Jadi aku harus pergi kesana sekarang!
Panik. Aku sangat panik.
"Pesan dari siapa?" Tanya Louis, sahabatku.
"Aku harus segera pergi sekarang. Bye, lads" ucapku kepada sahabat-sahabatku, Niall, Louis, Harry, dan Liam. Mereka hanya menatapku bingung.
Aku keluar dari basecamp kami dan pergi kerumah Kesha.
***
Aku telah sampai dirumah Kesha. Keadaan disini sepi, tidak ada tanda-tanda dari si peneror sialan itu.
Apa dia hanya menjebakku ya?
Tapi, lebih baik aku cek keadaan didalam saja deh. Aku keluar dari mobilku dan berjalan masuk kedalam rumah Kesha.
Setelah berjalan sekitar 3 menit, aku dikejutkan oleh suasana yang ada diruang tengah.
Bagaimana tidak?
Aku melihat Mr. Lee terkulai tak berdaya dilantai dengan tangan & kakinya yang diikat, mulutnya diplester. Dibagian perutnya mengeluarkan cukup banyak darah.
Astaga, apa yang baru terjadi?
Aku berlari ke Mr. Lee dan berniat membantunya dengan melepaskan seluruh ikatan dan plester. Tapi aku masih bingung, kenapa sipeneror malah mengincar Dadnya?!
Aku melihat ada pistol tergeletak dilantai, aku pun segera mengambil pistol tersebut, namun tiba-tiba, aku melihat Kesha yang berlari kearahku.
"ZAYN?! Apa yang baru saja kau lakukan kepada Dadku?!" Ucapnya berteriak. Astaga, ia pasti salah sangka.
"Kau hanya salah paham, Kesh"
"SALAH PAHAM BAGAIMANA, HAH?! TEGANYA KAU ZAYN! MEMANGNYA DAD PUNYA SALAH APA?" Ia terisak.
"Sudah aku bilang... Kamu salah paham" jawabku tenang. Aku memang tenang, toh aku tidak salah, kan?
"Aku tidak akan percaya" katanya. Aku menghembuskan nafas, "terserah kau saja. Ayo bantu aku menggotong Dad mu. Kita bawa dia kerumah sakit terdekat"
***
*Kesha POV*
Aku duduk disebelah Zayn. Sekarang, kami sedang berada dilorong rumah sakit untuk menunggu Dad yang berada di UGD.
Aku bahkan masih tak percaya... Zayn... Pacarku sendiri... Tega-teganya menembak Dadku...
ZAYN KETERLALUAN!
Aku hanya menangis sekarang.
"Hey, sudahlah.. Menangis tidak ada gunanya. Lebih baik, kita berdoa" kata Zayn dengan tenang.
Holyshit, bisa-bisanya dia menyuruhku untuk tidak menangis dalam keadaan seperti ini.
"K-kau.. Kau sungguh jahat Zayn.. Kau tega menyakiti Dad.." Ujarku sambil terus menangis. Zayn memutar kedua bola matanya, "Mauku ceritakan sesuatu?"
Aku diam saja.
Akhirnya, Zayn pun menceritakan semuanya. Katanya, dia diteror. Ugh, impossible. Pasti dia bohong.
"Jangan bohong" Desisku.
Zayn mengeluarkan ponselnya dan menunjukan sesuatu kepadaku.
Aku sangat terkejut melihatnya... Atau lebih tepat, membacanya. Aku membaca pesan-pesan dari si peneror tersebut. Rupanya, dia yang berbuat semua ini?! Tapi mengapa Dad? Kenapa gak aku saja?
"Sekarang kau percaya, huh?" Tanya Zayn malas. Aku jadi merasa bersalah karena telah menuduhnya.
"Maaf, Zaynie. Maaf karena telah menuduh. Aku hanya shock"
Zayn membawaku kepelukannya, "No probs, baby"
Pintu dari dalam ruang UGD terbuka, dokter keluar. Aku dan Zayn bangkit.
"Bagaimana keadaan Dad?" Tanya ku kepada dokter.
"Keadaan Mr. Lee baik-baik saja. Untung, pelurunya tidak sampai masuk kebagian yang lebih dalam lagi, hanya sebatas dilapisan kulit. Tidak usah khawatir. Hanya perlu beberapa jahitan"
Aku dan Zayn bernapas lega. Tiba-tiba, Mom dan Zac datang dengan paniknya, "Sweetie, bagaimana keadaan Dad? Apa yang terjadi, sih?" Tanya Mom.
"Ceritanya panjang Mom. Dad tidak apa-apa kok. Hanya perlu beberapa jahitan"
Kami berempat berbincang-bincang mengenai masalah tadi. Sampai akhirnya, Zayn mengajakku keluar dan membawaku ke taman yang ada dirumah sakit ini.
"Kesha.. Aku khawatir kalau sipeneror akan berbuat yang lebih nekat lagi.."
"Tidak perlu, Zayn. Selama kita selalu bersama, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku akan selalu bersamamu" ucapku tenang.
"Kau berjanji akan selalu bersamaku?"
Aku mengangguk, "I will"
Zayn membawaku kepelukannya, "I love you, shasha"
"I love you too, Zaynie"
***
*Author's POV*
Disisi lain, Dallas dan Luke yang melihat kejadian itu tampak murka.
"Ugh! Liat saja nanti"
Kira-kira apa yang akan mereka rencanakan? Apa mereka akan menyerah? Atau berbuat yang lebih nekat lagi? Tidak ada yang tau.
1 hal yang kita tau, Kesha dan Zayn akan selalu bersama walau banyak gangguannya.
Their love's strong.
***
HAI HEHE ENDING DADAKAN WKWK
Btw thanks ya buat vomments nya selama ini walau banyaakkkk banget silent readers.
Love, Zahwa (dont forget to read my new ff my diana)
Baca FF KEDUAKU : MY DIANA
Dan baca FF ketigaku : MANIAC 💋
KEEMPAT : THE UNPREDICTABLE HERO
AKU UTANG EPILOG YA HEHEHE KAPAN KAPAN YAAAAAAAAA HIHI LOVE YOUUUUU MWAH
<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovaskate ➳ Zayn Malik [IN EDITING]
FanficOur love started in the middle of skyrink. © 2014 by Zahwa