Hari Rabu, hari yang paling Alenna tidak suka tapi suka juga. Memang labil ya Alenna.
Hari Rabu itu, jadwal mata pelajarannya santai-santai. Tetapi akan pulang sore karena ada kegiatan PRAMUKA. Alenna tidak pernah suka dengan pramuka. Itu membuat dia bosan dan kadang kelelahan.
Pramuka di sekolahnya dimulai pukul 14.30 sampai pukul 16.30. Menurut Alenna, kegiatannya selalu membosankan. Bahkan dulu, di sekolah lama, Alenna selalu pura-pura lemes supaya bisa skip pramuka dan duduk-duduk saja di ujung lapangan. Menyaksikan teman-temannya disiksa dibawah terik matahari.
Tapi di sekolah baru, masih sama yang dia lakukan. Dengan alasan lemas lalu ia pun bisa bersantai di ujung lapangan dan hanya melihat teman-teman nya yang mengeluh saat Apel pramuka. Dasar Alenna.
Saat kegiatan, dia sangat tidak peduli. Dia sibuk memperhatikan regu yang lain. Kalau regu nya meminta bantuan, dia hanya akan bilang "SEMANGAT GAIS!! KALIAN PASTI BISA."
Kadang teman-teman se-regu nya kesal padanya lalu memaksanya tetap ikut membantu. Lalu Alenna akan terpaksa membantu mereka dan hanya sebagai pencitraan didepan pembina. Dasar Alenna.Kegiatan pramuka hari ini adalah baris berbaris. Alenna paling tidak bisa kalau disuruh baris berbaris. Balik kanan, Hadap kanan, dan lainnya. Sangat membosankan bagi Alenna. Tapi dia tidak pernah salah. Hanya saja kalau gerak jalan, dia yang paling tidak bisa.
Karena Alenna tidak bisa juga. Kakak pembina berkata ia harus ditinggal dari regu nya yang lain yang sudah bisa. Kini dia sedang berlatih dengan cowok yang tidak dia kenal. Ya tentu saja kakak pembina yang meminta tolong pada anak itu untuk mengajari Alenna yang lemot ini.
"Hai kak! Hari ini gue ajarin bentar ya? Supaya lo bisa, jadi ga ditinggal regu lo gini. Gapapa kan?" kata anak laki-laki itu"Kak?" tanya Alenna bingung. Dia kira, cowok ini berusia lebih diatas nya. Ternyata..
"Iya. Gue kan adek kelas lo. Gue masih kelas 8. Gapapa wajar kalo kelas 8 lebih jago pramuka daripada kelas 9 hahaha." jawabnya agak sok.
"Yayaya serah lo. Udah cepet ajarin gua. Panas nih"
Lalu anak itu mengajari teknik-teknik berjalan "kaku" yang ada di pramuka. Entahlah, Alenna mengerti atau tidak. Intinya, biar dilihat kakak pembina aja.
"Makasih ya""Iya sama-sama kak. Balik aja ke regu lo kak."
"Ya" jawab Alenna singkat. Setelah gerakan-gerakan tak penting itu. Alenna merasa pegal sekali. Lalu dia duduk di ujung lapangan bersama regu nya.
Lalu salah satu dari anggota regu nya bertanya
"Bisa len? Diajarin siapa tu tadi? Cieee" tanya Chika."Apasih elah. Orang-orang disini seneng banget bilang cie ya? Heran."
"Sans aja kali, Len. Ngegas mulu lo" sahut Nana.
"Ini gua cape. Maap aja yak. Lagian gua juga ga kenal sama dia. Kaga kenalan tadi dan ga penting"
"Ya cuma mau ngasih tahu sih ni, siapa tau lo penasaran nama nya siapa karena dia ganteng. Itu adek kelas hitz. Namanya Ednan. Dia ganteng dan jago main basket dan futsal. Dan jago pramuka! Beruntung banget lo, Len diajarin dia!!" jelas Nana panjang lebar yang sungguh tidak penting bagi Alenna.
"Ya terserah lah siapa namanya. Anaknya sok, males gua. Ga penting tau ga, Na." omel Alenna.
"Ya namanya juga orang ganteng, Len. Seandainya aja yang diajarin tadi tuh gue, Len. Astaga bisa-bisa gue pingsan. Ganteng banget sih dek yaampun"
"Alay banget sih lo, Na. Dia juga manusia biasa kali. Geli gue denger lo ahahaha" sahut si ketua regu.
Saat pulang, seperti biasa, Alenna duduk di kursi depan di sebelah om supir jemputan. Jalanan di sore hari sudah mulai macet. Karena sudah banyak kendaraan yang mau pulang ke rumah masing-masing. Alenna sudah hampir menutup mata nya, lalu ada klakson dari arah kiri nya. Dia kaget dan hendak memarahi yang punya klakson.
KAMU SEDANG MEMBACA
Them
Short StoryAlenna. Si gadis berwajah imut nan gemas yang selalu memasang muka jutek. Selalu tidak peduli dengan hal-hal disekitar nya. Di masa-masa akhir Putih Biru nya, ia bisa mengenal beberapa laki-laki yang berhasil menerobos sifat cuek dan hati kerasnya i...