Si Teman Baru

40 6 1
                                    

Hujan mulai turun sejak dini hari. Cuaca yang samgat mendukung untuk melanjutkan tidur yang nyenyak dan mimpi yang indah. Membuat Ednan terbawa suasana pagi itu.

Karena mama nya sedang buru-buru pergi bekerja, mama nya jadi tidak sempat membangunkan Ednan.  Adiknya sudah membangunkan dia tetapi dia terlalu asyik memeluk guling abu-abu nya itu. Akhirnya Ednan pun terbangun dari tidur nya itu dan dia menyadari bahwa jam sudah menunjukan bahwa dia akan telat ke sekolah, karena 15 menit lagi bel sudah berbunyi. Tetapi Ednan masih dirumah dan belum bersiap sama sekali.

Ednan bergegas mengganti baju nya dengan seragam kotak-kotak nya, ya seragam khas sekolahnya. Tentu saja dia tidak mandi. Dia hanya menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya. Hujan sudah mulai reda dan Ednan segera mengendarai sepeda nya dengan kecepatan cukung kencang dan melaju menuju sekolah.

Sesampainya Ednan disekolah, dia langsung dihadapkan oleh guru BK yg terkenal tegas itu. Sebelumnya Ednan jarang sekali telat, kalau tidak ada hal yang mendesak seperti macet di jalan. Tapi kali ini, dia bangun kesiangan, dan itu adalah kesalahannya.
"Pagi Ednan!" Sapa bu Vina

"Pagi juga bu" Ednan menyapa balik. Tentunya dia agak merasa takut sekarang.

Lalu tiba-tiba Alenna muncul dari gerbang dan tertangkap oleh bu Vina. Ternyata Alenna juga telat hari ini. Entah kesialan apa yang menimpanya sehingga dia bisa telat hari ini.

"Lho? Kamu anak baru, telat juga?" tanya bu Vina

"Maaf bu. Saya bangunnya telat tadi. Maaf bu jangan dihukum bu. Seumur hidup saya baru kali ini telat bu." jawab Alenna

"Kalau salah ya harus terima kali. Ya kan bu?" selang Ednan. Padahal dia tahu kalau dia akan dihukum juga.

"Ya begitu lah peraturan disekolah. Ya tetap saja kalian harus dihukum sedikit supaya besok-besok tidak diulang lagi, ya?"

"Baik bu. Maaf." jawab Alenna

"Yaudah bu. Hukumannya apa? Saya akan lakukan bu demi kebaikan nusa dan bangsa. Sebagai pelajar yang budiman saya menerima nya bu karena saya salah."

"Apasih kamu tuh Ednan. Lebay banget deh. Kamu semangat banget kayanya dapet hukuman. Seneng? Nanti ibu tambahin kalau gitu deh" kata bu Vina

"Eeehh jangan bu. Ya samain lah bu jangan berat di saya. Ntar kapan saya masuk kelasnya."

Alenna yang sudah malas mendengar ocehan Ednan, segera menyelang percakapannya
"Maaf bu, Jadi hukumannya apa ya bu? Saya ingin segera masuk ke kelas"

"Ohh iya.. kalian harus menulis 'saya berjanji tidak akan terlambat datang ke sekolah lagi' di sebuah kertas folio. Kalian kerjakan di depan meja piket selama jam pelajaran pertama selesai. Paham?" jelas bu Vina

"Paham bu" jawab Alenna

"Yah tapi bu.. banyak banget itu. Saya kan...." jawab Ednan tak terima.

"Yaudah terima aja deh gausah repot lo! Bawel lo tau ga?!" omel Alenna sudah cape dengar omongan Ednan yang tidak ada ujungnya.

"Nah, tuh bener kata kakak kelas kamu. Udah lakuin aja ya Ednan. Makanya jangan terlambat."

"Baik buuu" jawab Ednan pasrah

ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang