Si Dekel Nyebelin

65 6 1
                                    

*Waktu Istirahat telah tiba, Bel tenot tonet pun berbunyi*

"YEEESSS akhirnya istirahat juga.. udah nahan daritadi ngantuk banget anjir!!" terdengar suara keluhan yang cukup kencang dari salah seorang murid 9B setelah guru killer keluar. Dia adalah DITTO. Murid cowok yang paling pendiam di 9B. Tentu saja bukan hal baru bagi teman-teman yang lain.Mereka sudah tahu memang si Ditto tidak pernah suka dengan si Guru Matematika Killer. Dia akan selalu duduk dibelakang dan tidak akan mendengarkan si guru.

Tapi itu adalah kali pertama bagi Alenna mendengar suara Ditto. Alenna pun sampai kaget. Alenna segera nyamperin Ditto. "To! Lo bisa ngomong?? Gua kira lo bisu" tanya Alen asal.

"Yakali. Gua orangnya cuma males ngomong aja, biar ga capek"

"Waah. Pantesan lo terkenal pendiem banget. Ngomong aja hemat"

"Gua denger lo juga ngomongnya hemat, galak lagi."

"Tapi beda. Baru kali ini denger suara lo. Dan sekarang ngobrol sama lo"

"Yaelah. Lebaay banget lo. Gua juga manusia normal kali. Lo aja ga pernah ajak gua ngobrol"

"Abisnya kata temen-temen jangan pernah ngajak elu ngobrol ntar dikacangin, gua kan ga suka dikacangin"

"Emang lu martabak hah? ahahahaha ada-ada aja. Gapapa kalo mau ngobrol ama cogan mah sini ajak. Humble gue mah orangnya."

"Ih apaansih lo! Udah ah males mending istirahat"

"lah yaudah gue mau tidur" dan tidak disahut oleh Alenna.


Karena obrolan tadi, Alenna jadi sadar, ternyata kesan pertama itu tidak selalu mengartikan orang itu buruk. Mungkin saja, itu sisi baiknya. Seperti Ditto, dia emang pendiam, tapi ada tujuannya yaitu 'biar ga capek'. Ditto itu seperti Alenna. Pendiem dan ngomongnya irit, tapi kalau diajak ngobrol, ya seru-seru aja tuh.

Setelah bengongin sifatnya Ditto, Alenna jadi lupa kalau dia bawa bekal. Dengan sisa waktu istirahat yang dia punya, dia membawa bekalnya dan berjalan ke kantin. Dia hendak nyamperin Lily dan Kayla yang sudah duluan ke kantin.


"Len! Duduk sini woy" panggil Kayla cukup keras.

"Kurang kenceng woy manggilnya" sahut Lily.

"Ih gapapa. Kan si Alen budek ego" kata Kayla

"Eh anjir malah dibully gua."

"Eh btw.. beruntung ya lo,Len. Bisa ngobrol sama Ditto tuh tadi." kata Kayla agak menyorot sinis

"Beruntung apaan, emang gua ngobrol sama Harry Styles apa."

"Bau-baunya ada yang jealous nih hmmm siapa ya?" sahut Lily

"OOOHH iya gua lupa. Maaf ya Kay. Ga ada niat nikung sumpa. Gua cuma kaget aja doi lu bisa ngomong ahahahaha" tawa Alenna dan Lily

"YAYAYA. Namanya juga manusia, cogan lagi, ya bisa ngomong lah. Aneh lo Len! Awas ya lo nikung-nikung ahahahaha" tawa Kayla tak kalah ngakak

"Ahahahaha anjir iya dah selow ae napa. Gua ga bakal demen juga ama dia. "

"Buat lo aja, Kay. BUNGKUSH" Lily meledek.

Sementara itu, Alenna melihat ada yang memperhatikannya dari jauh. Saat dia melihat orang itu, dia membuang tatapan nya. Alen seperti kenal dengan orang itu tapi dia lupa. Orang itu kembali melihatnya dan tertangkap oleh mata Alen lagi. Dia merasa risih dilihatin seperti itu.

Ah ternayata.. Dia. Si anak aneh yang 2 hari lalu mengganggu kesejahteraan Alenna. Segitu pelupa nya Alen pada orang itu. Ya memang dasarnya Alenna pelupa.


ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang