Dua Cogan

39 5 5
                                    

Hari ini tuh rasanya males banget ke sekolah. Tapi karena teringat ada DeGem di sekolah.. ya jadi semangat deh ahahaha.

Bel istirahat pun berbunyi. Aku yang biasanya jarang ke kantin, tiba-tiba ingin ikut dengan Catlyn dan Luisa ke kantin.
"Ehhhh guysss!!! Gua ikut dong ke kantin"
"Tumben banget lo Len" kata Luisa dengan sorot curiga.
"Emangnya kenapa sih? Ga boleh?"
"Gue tau lo mau ngapain" juga sorot tajam dari Catlyn.
"Yaelah mau jajan kali, nih gua bawa duit tenang aja ga bakal minjem elah." kata ku sedikit ragu

Akhirnya setelah di kantin dan memesan minuman, kami bertiga duduk di kursi paling ujung. Sambil meminum minuman, kami mengobrol sambil tertawa-tawa cukup kencang di kantin. Itu membuat orang-orang lain disekitar kami langsung menatap ke arah kami dengan tajam. Kami pun langsung menunduk karena merasa bersalah dan malu.

Sementara kami mengobrol, mata ku terus saja berputar-putar seperti mencari orang. Ya kalian tau lah siapa yang ku cari. Untuk apa aku rela-rela turun ke kantin hanya untuk minum? Padahal kan bisa di kelas. Ya, alasannya ya itu, pengen ngelihat Ednan ahahaha.

"Mana sih Ednan?? Kok ga muncul-muncul ya? Apa dia ga masuk sekolah?" kata ku dalam hati

"Len!! Lo nyariin siapa? Kok gelisah gitu" tanya Luisa khawatir.

"Ehhh itu mah biarin aja, Sa! Biasa, lagi mencari sang pangeran kodok tuh dia" kata Catlyn meledek ku.

"Apaan sih lo Cat! Ga lucu tau ga! Gua ga nyariin siapa-siapa kok. Cuma lagi lihatin orang-orang aja. Gua kan jarang ke bawah jadi ga kenal orang-orang." kata ku gugup.

"Tau lo Cat brisik aja! Yauda yuk kita naik. Udah mau bel masuk" kata Luisa memecah suasana.

Saat kami bertiga ingin naik ke kelas, orang yang ku cari itu muncul. Kami tak sengaja papasan di tangga. Sepertinya dia sedang buru-buru sehingga tidak melihatku. Kecewa sih, tapi, yasudahlah ya.

"Yaaahhh kok di cuekin sih sama babang nya?" kata Catlyn berusaha meledek ku.

"ihhh lo apaansih Cat! Gausah bacot deh!" kata ku kesal tapi diselingi ketawa.

Dan Luisa, hanya diam tak mengerti apa yang aku dan Catlyn bicarakan. Haha ekspresinya lucu.

Akhirnya tibalah waktu pulang sekolah. Ini hari Kamis yang cukup melelahkan. Sementara aku menunggu jemputan ku, aku duduk di kursi panjang dekat gerbang dan mengobrol bersama Reiva yang juga sedang menunggu dijemput.
"Belum dijemput, Va?" tanya ku basa basi.

"Belum nih, Len. Tunggu disini ya bareng gue"

"Yaelah iya lah. Biasanya kan emang kita berdua nongkrong nunggu disini mulu kan hahaha"

"Iya. Tapi nanti takutnya lo pulang duluan. Eh btw, gimana tuh doi??"

"Hahhh? Doi? Gaada kok."

"Yaelah Len. Gausah bohong. Gue tau dari Catlyn katanya lo lagi deket sama cowo ya? Siapa sih?? Si Catlyn kaga mau kasih tau" tanya nya penasaran

"Apasih, Va. Ga ada kok. Si Catlyn emang suka ngada-ngada deh jangan dipercaya." kata ku gugup.

Tiba-tiba Ednan duduk di kursi panjang di depan kami. Dia sibuk memainkan jaketnya. Mungkin dia tidak melihat ada aku dibelakangnya. Aku pun memberanikan diri untuk menyapa.

"Ednan!"

"Ehh, hai kak!"

"Belum dijemput, Nan?"

"Ga dijemput kak, tiap hari naik gojek gitu"

"Ooohh gitu"

Tiba-tiba Reiva memecah obrolan kami.

"Kalian saling kenal?" tanya nya.

"Iya kenal. Satu gereja gitu" jawab ku.

"Ooooohhh yaudah lanjut aja ngobrolnya. Gue udah dijemput. Duluan ya, Len! Bye!" kata nya sambil pergi meninggalkan kami berdua.

Aduuuh aku merasa canggung nih. Tapi seneng juga. Ya gimana ya. Gitu deh.

"Lagi nunggu jemputan kak?" tanya nya memecah keheningan.

"Iya nih, sambil nunggu kelas 7 juga sih. Lama banget bosen hehe. Kamu juga lagi nunggu?"

"I.." kalimat Ednan terpotong karena kedatangan seseorang yang tiba-tiba duduk disebelahnya.

Lalu aku melihat ternyata itu adalah.....Baskara! Sekarang dia sedang berbisik-bisik dengan Ednan. Entahlah aku tidak peduli. Tapi entah kenapa rasanya berbeda. Aku begitu senang karena ada 2 cowo ini didepanku. Aaah apakah aku mulai suka juga dengan Baskara?

"Kak, kenalin ini Baskara, temen gue. Bas, ini Kak Alen, kakak kelas kita anak baru. Kenalan dong." kata Ednan memecah lamunan ku.

Aku pun tersontak kaget. Aku merasa deg-degan. Tapi akhirnya aku mampu mengkondisikan hatiku. Ada apa ini?

*aku dan Baskara berjabat tangan sambil senyum*
"Aduuuh rasanya senenggg bangeet deh. Aduh apa aku suka sama Baskara? Aduh! Senyumnya biasa aja dong!!" kata ku dalam hati. Aaahh sudahlah begitu pokoknya.

Setelah berkenalan, aku pun berpisah dengan mereka berdua. Sungguh aneh hati ku ini. Apa aku bisa menyukai 2 orang sekaligus? Huh dasar aku:(

ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang