DeGem ke-2

46 6 6
                                    

Hari Rabu ini, di sekolah, diawali dengan doa bersama di Aula sekolah. Semua murid dari kelas 7 sampai kelas 9 ada di Aula. Ya tentu saja terasa sangat panas ya disini hmm.

Kelas 9 disuruh untuk menduduki tempat duluan. Aku duduk dibelakang Catlyn, ya agar bisa mengobrol hehe. Lalu aku berharap anak kelas 8C lah yang duduk disebelah ku.
"Ya Tuhan kabulkan lah.. Semoga anak 8C yang disuruh duduk disini. Semoga Ednan duduk disebelah ku Ya Tuhan. Amiiinn." kata ku dalam hati.

Lalu tiba-tiba Bu Nia memanggil seorang anak, untuk duduk disebelah anak-anak kelas 9
"Eh, itu, Ednan.. Ednan ganteng kasep duduk sini mas, ajak teman-temannya duduk sini disebelah 9B."

Aku terkejut karena nama Ednan lah yang dipanggil, aku jadi senyum-senyum sendiri doa ku terkabul. Tuhan baik banget.

Akhirnya anak-anak 8C duduk disebelah anak-anak 9B. Tapi, Ednan malah duduk dibelakang (disebelah ku ada anak cowo dan Ednan dibelakang anak cowo itu). Yasudahlah tidak apa-apa. Setidaknya jarak kami tetap dekat hehe.

Aku tak menyangka bisa bersebelahan dengan Ednan. Aku bisa mendengar tawanya dari belakang. Sedikit-sedikit aku mencuri pandang ke arahnya dengan pura-pura mengobrol dengan teman yang ada di belakang ku. Lalu saat aku sedang melihat wajahnya, tiba-tiba dia menyadarinya, dan dia malah tersenyum manis ke arah ku. Aku pun membalasnya dengan rasa canggung. Aku malu karna terciduk sedang melihatnya haha.

Akhirnya, doa bersama nya di mulai. Aku mengikuti acara dengan benar, ya sedikit diselingi mengobrol dengan Catlyn sih. Catlyn menggoda ku karena aku terlalu senang bisa duduk dekat Ednan.

Aku melihat Ednan yang juga serius mendengarkan firman. Terlihat ganteng dan kalem. "Terimakasih Tuhan karna telah menciptakan Ednan" kata ku dengan senyuman.

Selama doa bersama itu berlangsung. Ednan sering mengobrol dengan teman yang didepannya itu. Iya, anak laki-laki yang berada di samping ku. Kurasa mereka sangat akrab. Mereka dekat sekali. Itu pasti teman dekatnya Ednan, seperti aku dengan Catlyn.

Karena penasaran hanya mendengarkan, aku memutar kepala ku kearah mereka yang ada disamping ku. Aku melihat wajah teman dekatnya Ednan itu dengan serius. Dan aku terkejut melihat 2 orang yang ganteng dan imut sedang mengobrol. Aku hampir menganga, tapi kutahan, aku melihat bahwa temannya Ednan tak kalah ganteng.

Aku langsung bertanya kepada Catlyn sambil berbisik.
"Catttt, lo tau ga ini anak cowok yang disebelah kiri gua siapa namanya??" tanya ku Kepo berat.

"Ohhh itu namanya Baskara, sering dipanggil Babas kalo ga santen kara haha. Dia temen deketnya Ednan loh, Len! Kemana-mana keknya berdua mulu."

"Baskara? Kok namanya lucu, Cat. Dipanggilnya santen kara lagi hahaha" kata ku sambil tertawa pelan.

"Iya, unik."

"Kok gua baru liat ya?"

"Lo kan jarang keluar kelas, yaiyalah ga liat. Gua mah sering kalo ke kantin. Emang kenapa Len nanyain dia???" sambil menyorot mata penuh tanya.

"Ganteng juga" kata ku jujur.

"Astagaaa Len! Semuanya aja lu bilang ganteng. Tapi emang iya sih. Orangnya kalem-kalem cool gitu. Beda banget dah ama Ednan yang petakilan." katanya kaget sekaligus menjelaskan.
Lalu doa bersama pun selesai dan dilanjutkan istirahat 15 menit.

Di kantin, aku dan Catlyn duduk diujung sambil memakan jajanan kami. Lalu aku melihat Ednan dan Baskara masuk ke kantin dengan teman-temannya yang lain. Setelah mereka membeli jajan. Mereka menempati meja dan kursi yang ada di depan kami. Dan Ednan memberi senyuman kepadaku, aku agak kaget tapi senang, lalu membalas senyumannya.

Tiba-tiba Catlyn membuka obrolan.
"Ehhh disenyumin gak tuhh sama babang Ednan! Seneng ga tuh? Deg-deg an ya?"

"Hehehe iya dong! Pastinya! Hahahaha. Eh tapi Cat, si Baskara lumayan ya. Menurut lo gimana?" tanya ku.

"Iya, dia ganteng, kalem, cool gitu. Terus baik anaknya. Makanya dia banyak yang suka." katanya sambil meminum es teh.

"Iya keliatan kalo dia kaya gitu. Gua ngelihat dia tuh anaknya Kalem, pendiem, ceria, baik, ganteng, dan imuttt mukanya, senyumnya juga manis. Kalo gua suka sama Baskara, gimana?"

"Ehhh kan udah ada babang Ednan, masa iya ada lagi. Setia donggg satu aja mbak." katanya agak kaget.

"Hehehehe. Ya gapapa lah Cat. Kan suka doang. Bukan dijadiin pacar. Kan gua belum suka juga sama Baskara. Sans aja lah."

Setelah pertemuan ku dengan Baskara di Aula, aku jadi sering memperhatikan dia hari itu. Tapi aku juga memperhatikan Ednan. Apa aku akan suka dengan Baskara? Entahlah, kalau pun iya, ya tidak apa-apa kan(?) Kan hanya suka bukan dipacarin hehehe.

ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang