HARI PERNIKAHAN

49 5 0
                                    

" Tak akan ada seorangpun yang tahu siapa jodohnya,kapan kematiannya akan datang,dan bagaimana rezekinya.Semua sudah kehendak Allah,dan hanya Allah yang tahu semua itu.Termasuk pernikahanku dan Kak Fadlan "

( Fatimah )

***

pagi ini Fatimah menatap dirinya di depan cermin,wajahnya sudah di poles make up sederhana untuk hari pernikahannya ini.Rasanya seperti mimpi,rasanya seperti tak mungki,namun ini memang terjadi.Kebanyakan orang menginginkan sebuah acara sakral ini,namun berbeda dengan Fatimah.Bukan dia tidak ingin menikah,tapi dia masih tidak percaya dia menikahi seorang pria yang belum tentu baik untuknya.

Fatimah semalam kemarin berdo'a dalam shalatnya,dia berharap jika ini semua memang yang terbaik untuknya yang sudah Allah gariskan dalam hidupnya,dan jika ini bukan yang terbaik Fatimah berharap pernikahan ini tak terjadi,hingga tak ada korban perasaan pada dirinya.

Fatimah masih duduk di hadapan cermin,menunggu pengantin pria datang ke rumahnya lalu mengucapkan janji suci di hadapan Abii nya dan terutama di hadapan Allah.beberapa jam lagi dirinya mungkin akan mengganti status menjadi seorang istri.

terdengar suara deretan pintu kamar terbuka.Fatimah menengadahkan kepalanya ke arah suara.Senyum manis menatap Fatimah dengan mata yang berbinar dan berkaca-kaca.Aisyah datang pada adiknya,Fatimah tersenyum manis pada Kakak kesayangannya.

" Terima kasih,kamu sudah mau mengantikan kakak dan menikah dengan pria yang Abii dan Ummi pilihkan " Mata Aisyah seperti menahan genangan air mata yang hampir jatuh.

" Iya Kak,Fatimah melakukan ini karena Fatimah menyayangi Kakak,walaupun Fatimah harus mengorbankan perasaan,dan nyawa sekalipun " 

Aisyah memeluk Fatimah dengan kencang,seakan pertanda bahwa mereka akan berpisah.Aisyah mengakui memang Adiknya selalu mengalah padanya,dan Aisyah pun janji pada dirinya dia tidak akan membebani adiknya setelah Fatimah menikah nanti.

***

suara keras Ijab Qobul yang di ucapkan Fadlan mampu membuat tangan Fatimah dingin tak berasa.Sudah sah lah Fadlan juga Fatimah menjadi suami istri.Fatimah dengan lembut dan anggun berjalan menghampiri Fadlan yang sedang berdiri menantinya dengan gagah juga tampan menawan.

Fadlan melontarkan sebuah senyuman,yang selama ini baru Fatimah lihat dengan jelas.Fatimah tersenyum pada Fadlan yang kini sudah menjadi suaminya.Dengan lembut Fatimah mengambil tangan kanan Fadlan dan mencium punggung tangan Fadlan dengan lembut.Bertandakan cinta suci dengan ikatan Halal yang di Ridhoi Allah.

Fadlan mengusap lembut kepala Fatimah dengan tangan Kanannya,dan berakhir tepat di ubun-ubun kepala Fatimah,Fadlan mengucap do'a yang di ajarkan Rosulluloh S.A.W :

setelah selesai megucap do'a,Fadlan mengecup kening Fatimah yang sudah sah menjadi istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah selesai megucap do'a,Fadlan mengecup kening Fatimah yang sudah sah menjadi istrinya.Dahsyatnya sebuah pernikahan,menghalalkan yang haram dengan nikmat dari Allah dan ridho Allah.

***

pernikah Fadlan dan Fatimah tidak dilakukan dengan mewah hanya mengundang keluarga dan tetangga.Kini Fatimah sedang duduk di kamarnya,ia duduk di tepi kasur yang sudah di hias khusus untuk pengantin baru,Fadlan juga ikut duduk bersamanya dan tepat duduk di sampingnya.

mereka masih diam seribu bahasa,Fatimah masih menundukan kepalanya karena rasa malu pada Fadlan laki-laki pertama yang masuk ke kamarnya setelah Abiinya.Sedangkan Fadlan melihat setip inci di kamar entah apa yang Fadlan cari.

satu pertanyaan akhirnya mendarat di bibir Fadlan.

" Ini kamarmu ?" 

Fatimah hanya mengangguk dan tak mengeluarkan  kata sedikitpun dari mulutnya.Fadlan hanya mengangguk paham dan diam kembali.Sungguh diam mereka ini begitu lama,dan mereka pun masih tetap duduk di tempat yang sama dan seperti tak ingin beranjak dari tempatnya masing-masing.

suara ketukan pintu menghancurkan keheningan mereka berdua.

" Tok.To.Tok "

Fatimah mencoba bangun dari duduknya untuk membuka pintu dan menghampiri seseorang di balik pintu itu.

" ummi,ada apa ?" Tanya Fatimah setelah melihat Umminya.

" ini ummi antarkan handuk untuk Fadlan,karena pasti kalian harus membersihkan badan kalian kan " Goda ummi.

Fatimah mengambil handuk dari tangan Umminya.Lalu Adirapun meninggalkan Fatimah.Fatimah menghampiri Fadlan dan memberikan handuknya pada Fadlan.

" ini handuk,bila kakak nanti mau mandi " 

Fadlan mengambil handuk ditangan fatimah,lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

fatimah menghela nafas panjang,seolah dia baru lolos dari tahanan yang membelenggunya.Fatimah memegang keningnya,lalu tersenyum sendiri begitu manis,Fatimah hanya senang dengan perilaku Fadlan tadi,dan dia seperti merasa getaran aneh saat di dekat Fadlan,dan menatap mata Fadlan begitu jelas.

menurut Fatima,Fadlan memang tidak terlalu buruk,mungkin memang Allah tahu ini yang terbaik untuknya.Dan fatimah berharap Fadlan akan menjadi imam yang baik untuknya. 


" BANDARA "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang