PERETEMUAN (1)

47 5 1
                                    

" Aku tidak tahu apakah ini rencana Allah atau bukan,dan aku juga tidak tahu apakah aku harus melepas masa lajangku saat aku masih sekolah di SMK,,bagaimana kelak pendidikanku ?, tapi aku tidak mampu melihat kakak ku menangis,biarlah aku mengalah untuk kebahagiannya "

***

Malam itu semua kaget dengan keputusan Fatimah untuk mengantikan posisi kakaknya,apalagi Farhan.Dia sebagai seorang Ayah sungguh bingung dengan keputusan anak bungsunya yang masih sekolah dan terbilang masih sangat muda.Mengapa tidak,dia sampe rela melepas masa-masa mudanya untuk menikah dan menggantikan kakaknya di perjodohan ini.

Sungguh sudah di luar kendali.Beribu cara dan nasihat Adira juga Farhan bicarakan pada Fatimah,namun pilihan Fatimah sudah bulat.Bila mereka batalkan perjodohan ini,pasti silaturahmi antar keluarga akan renggang,tapi mereka juga bingung harus mempertahankan Fatimah untuk tetap mengejar cita-citanya.

" Mereka sudah hampir sampai,Abii " Ucap Adira pada suaminya.

Farhan hanya memegang kepalanya yang berat,juga bingung penuh pikiran.

" Bagaimana Bii,Fatimah jika memang harus menikah,Fatimah rela Abii,dan InsyaAllah Fatimah akan tetap melanjutkan pendidikan Fatimah " Permohonan Fatimah.

Farhan menghela nafasnya berar dan memutuskan untuk memilih satu pilihan diantara kedua pilihan ini.

" Bila ini sudah kehendak Allah,Abii ikhlaskan,tapi ingat kamu bisa menolaknya jika kamu merasa tidak cocok dan tidak baik untuk menjadi imammu " Tegas dan Pasrah Farhan.

Fatimah tersenyum lebar,walau dia pun tidak tahu harus bagiaman,walau dia pun masih ragu tapi demi kebahagian kakaknya dia rela melakukan apapun walaupun harus kehilangan nyawa sekalipun.

***

Fatimah duduk dengan anggun.Pakaian yang dia kenakan berwarna hijau Tosca dan kerudung panjang berwarna hitam.Wajahnya di poles sedikit oleh Make up hasil karyanya sendiri,karena kan memang Fatimah sekolah di kejuruan kecantikan,jadi wajar bila dia mampu mempercantik dirinya sendiri namun tidak terlalu berlebihan.

sedangkan di hadapannya ada seorang pria yang lumayan tampan,dengan kemeja biru muda dan celana coklat juga rambut kelimisnya.

semua mulai membicarakan tentang perjodohan yang mereka buat,sebelum mereka punya anak.Kedua orang tua Fatimah memperkenalkan Fatimah dan semua hal tentang Fatimah yang medasar.Dari pihak sanapun sama memperkenalkan pria yang akan di jodohkan dengan Fatimah dengan hal yang mendasar.

" Nama saya Fatimah Nurul Aish,saya sering di panggil Fatimah oleh kedua orang tua saya " Ucap Fatimah malu-malu dengan pandangan yang selalu menduduk.

" Nama saya Fadlan Suseno AlFatih,saya sering di panggil Fatih oleh kedua orang tua saya " Jawab Fadlan dengan sedikit dingin.

" kalian sudah saling memeperkenalkan,maka akan kami siapkan dan jadwalkan tanggal pernikahan kalian " Ucap Reno,ayah Fadlan.

Mata Fadlan juga fatimah membulat sempurna,mereka berdua seperti tersambar petir,rasanya sungguh tidak adil,mereka baru saling kenal 15 menit yang lalu,dan tiba-tiba mereka harus sudah mempersiapkan tanggal dan jadwal untuk pernikahan.Memangnya ini zaman siti Nurbaya.

sungguh Fatimah merasa berdegub kencang,nafasnya seperti melemah.Rasanya dia ingin berteriak pada Allah mengapa ini harus terjadi padanya,di jodohkan dengan pria yang sama seklai tak di kenal olehnya sebelumnya.Tapi apa daya,dia hanya manusia biasa yang harus menerima kehendak Allah padanya.

***

waktu berlalu begitu cepat keluarga Fadlan sudah pulang.Yang tersisa kini hanya lelah dalam pikiran Semua orang di rumah,terutama Fatimah,dia harus siap-siap dalam waktu 2 minggu kedepan untuk mengganti status menjadi seorang istri pria yang benar-benar tak di kenalnya.Bagaimana bila dia tak bahagia,lalu nanti bercerai dan menyandang status janda di usia mudanya.

" Ya Allah,bantu aku dan berikan petunjuk yang terbaik " 

 











" BANDARA "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang