Hai.. saya kembali dengan cerita ini ya.. semoga masih betah nungguin kisah Yoga dan Karen dan nggak kehilangan feel karena lama di anggurin..
Selamat membaca
Hari pernikahan Yoga
Indah menatap tajam sepasang manusia yang kini sedang menyalami tamu di kursi pelaminan.
Resepsi pernikahan Yoga dan istrinya memang di adakan secara sederhana. Pasalnya, Yoga mengumumkan keinginannya untuk menikah juga secara mendadak.
Mamanya sempat heboh ketika mendengar Yoga meminta ijin untuk menikahi Sandra, wanita yang selama ini dikenalnya sebagai sahabat Yoga.
Indah yang mendapat kabar mengejutkan itu langsung bertolak pulang ke Indonesia.
Indah berusaha mencari tau alasan abangnya yang memutuskan menikah.Tetapi hasilnya nihil. Yoga bungkam.
Indah sangat frustasi dengan situasi ini. Sebelumnya Indah yakin kalau Yoga itu tertarik pada Karen.
Beberapa kali Indah mendapati Yoga tersenyum sendiri saat melihat foto dirinya yang sedang berangkulan dengan Karen yang dia pajang di dalam kamarnya.Sejak jaman SMA, Indah memang memperhatikan gerak-gerik Yoga selama mereka berada di sekolah yang sama.
Yoga memang ramah kepada semua siswa. Tetapi perhatian yang ditunjukkan Yoga kepada Karen terasa berbeda. Indah menyadari itu.
Bahkan ketika mereka akhirnya sudah lulus SMA, Yoga selalu mencari kesempatan untuk bisa bertemu Karen.
Jadi, salahkah Indah kalau dia mengira Yoga menyukai sahabatnya? Lalu kalau benar, kenapa Yoga tiba-tiba berubah pikiran??
Dan salahkah dia yang menduga bahwa senyum yang di tampilkan kedua mempelai di hadapannya itu adalah senyum palsu??
***
Yoga menghela napas panjang mendapati Sandra, yang kini sudah resmi menjadi istrinya itu duduk sambil menangis terisak di pinggir kasur pengantin mereka.
Sandra yang mendengar suara pintu kamar terbuka dan langkah kaki Yoga yang mendekat, segera mendongak. Memperlihatkan kedua matanya yang sudah memerah bengkak.
Yoga kembali menghela napas panjang sebelum akhirnya berlulut di hadapan Sandra. Yoga menangkup kedua telapak tangan Sandra dengan tangan kirinya. Sedang tangan yang lain menghapus lelehan air mata yang mengalir semakin deras dari mata Sandra.
"Aku beneran minta maaf Ga, aku nggak pengen kamu terlibat sama drama di hidup aku. Belum terlambat buat kita untuk melakukan pembatalan pernikahan." Suara Sandra terdengar sangat menyakitkan untuk Yoga.
"Kamu jangan mikirin macem-macem. Aku ada di sini. Aku milih kamu buat jadi istri aku, dan kita nggak akan melakukan apa yang kamu bilang tadi." Nada suara Yoga lembut menenangkan.
Setelah berdiam diri dengan posisi ini beberapa saat, Yoga kembali menegakkan tubuh dan mengambil bantal serta selimut tipis.
"Aku tidur di sofa, kamu istirahat aja sekarang. Jangan lupa bahwa kamu tidak lagi sendiri. Ada makhluk lain yang harus kamu jaga juga. Tidur ya.." Setelah memberi usapan lembut di kepala Sandra, Yoga berjalan ke arah sofa panjang di dalam kamar itu. Membaringkan diri dan mulai memejamkan mata.
***
Dua Bulan setelah Pernikahan Yoga
Yoga terbangun karena mendengar suara berisik dari arah kamar mandi. Dilihatnya Sandra sudah tidak lagi terbaring disebelahnya.
Yoga langsung bangkit dan menuju ke arah kamar mandi. Dan benar, ada Sandra yang sedang memuntahkan isi perutnya di wastafel. Wajah Sandra pucat pasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Schicksal (Completed)
General FictionKarena kekecewaan dimasalalu,Karenina Putri memutuskan untuk tidak berharap pada hubungan lawan jenis. Dia menjalaninya, tetapi dia membuat batasan yang jelas untuk tetap berada di zona amannya. Karena keputusan yang diambil di masa lalu, Yoga Prada...