—Happy Reading—
~~~
Bel istirahat berbunyi menandakan bahwa pelajaran bahasa Indonesia sudah selesai.
"Jangan lupa buat tugasnya dirumah. Ibu nggak mau kalau kalian ngerjain di sekolahan," ucap Bu Ratna sebelum meninggalkan kelas. "Kalau sudah, ibu tinggal dulu," sambungnya lalu meninggalkan kelas.
"Lo mau ke kantin?" Tanya Lisa pada Sheila setelah Lisa membereskan buku-bukunya. Vira dan Amira sudah standby diambang pintu, menunggu sambil Vira yang terus menggoda para pria yang lewat depan kelasnya.
"Gue belum selesai. Duluan aja," tolak Sheila sambil terus fokus pada tulisannya.
"Entar gue fotoin," balas Lisa dengan sedikit memaksa.
"Nggak, gue nggak percaya sama Lo. Lagipula lo juga bukannya belum selesai," Sheila tetap menolak ajakan Lisa. Ia masih harus menyelesaikan beberapa kalimat lagi yang dituliskan Bu Ratna dipapan tulis.
"Ya udah. Lo mau nitip apa?" Tawar Lisa pada Sheila. Jujur saja, perkataan Sheila tadi menjatuhkan image Lisa yang sudah Ia pertahankan sejak masuk SMA pertama kali. Ia juga bingung sebenarnya. Mengapa Sheila suka sekali menjatuhkan harga dirinya didepan orang-orang.
Dulu pernah saat mereka sedang berada didalam sebuah mall. Tujuannya adalah mencari kado ulang tahun untuk Amira. Dalam mall tersebut, Lisa sudah mewanti-wanti pada Sheila agar tetap diam kaku agar orang-orang menganggap mereka sebagai orang dingin. Tapi, Sheila tetaplah Sheila. Ia tak mendengarkannya dan malah bercanda disana. Mereka berjalan sambil sesekali Sheila mengingat-ingat masa lalu mereka saat masuk sekolah pertama kali. Karena terlalu terbuai, Sheila tak sengaja mendorong tubuh Lisa hingga Lisa menabrak seorang pria yang mungkin sebaya dengan mereka. Jujur saja, Sheila sangat malu atas kejadian tersebut dan Lisa lebih dari itu. Ia bahkan sampai memakai masker dan kacamata hitamnya agar tak bisa dikenali oleh siapapun. Bisa jadikan pria itu datang lagi dan malah semakin mempermalukan dirinya. Maka dari itu, Lisa ekstra hati-hati jika mengajak Sheila pergi bersamanya.
"Nggak usah. Takutnya nanti nggak bakal gue makan," tolak Sheila.
"Ya udah. Kalo udah selesai dan belum bel masuk, lo bisa nyusul kita."
"Oke,"
Akhirnya Lisa meninggalkan Sheila dan pergi menghampiri Vira dan Amira yang masih menggoda para pria.
"Tuh anak ngapain nggak lo ajak sekalian?" Tanya Vira saat Lisa datang menghampirinya sendirian.
"Sheila belum selesai nulisnya," jawab Lisa.
Mereka akhirnya pergi ke kantin untuk makan.
***
Sheila sudah menyelesaikan catatannya 2 menit yang lalu. Padahal masih ada waktu 10 menit untuk sekedar ke kantin membeli makanan. Ia malas sekali berjalan sendirian ke kantin. Belum lagi jika ada kakak kelas yang kurang ajar dan sengaja menggodanya. Ih! Sheila benci sekali jika seperti itu.
Ia akhirnya menunduk dan berusaha memejamkan matanya, menunggu bel masuk dibunyikan. Tanpa sadar jika ada seseorang yang lain masuk ke kelasnya.
Alka. Anak baru itu masuk ke kelas itu tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Ia hanya duduk dan menikmati suasana hening dengan dentingan jarum jam.
"Astaga!, kalian ngapain berduaan dikelas?"
Sontak Sheila langsung mendongak melihat siapa yang mengucapkan kata-kata itu. Mrs. Rini, guru bahasa Inggris itu sedang berdiri diambang pintu, berkacak pinggang dan menatap tajam kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD
Short StoryBagaimana jadinya jika dalam satu kelas semua muridnya terdiri dari berandalan-berandalan sekolah?