10 : Berhasil?

260 12 0
                                    

MOHON MAAF LAHIR BATIN SEMUANYA

HAPPY READING

***

"Kita mulai sekarang!"

Sheila dan Vira saling tatap. Seolah berbicara melalui mata mereka. Kemudian kedua gadis itu mengalihkan tatapan kearah Andra yang dengan santainya berjalan menuju gerombolan teman-temannya.

Seakan tahu apa yang dimaksudkan oleh Andra, mereka kemudian mendekati seluruh teman mereka, tentu saja kecuali Angel dan Dinda yang sejak tadi menempel pada Alka. Huh, anak baru itu harus diberi peringatan. Dengan gerakan yang biasa, Sheila dan Vira mulai mengode mereka.

Sebagian dari mereka sudah meninggalkan tempat yang mereka pijak dan mengikuti arahan dari Andra. Sedangkan pria itu mengutus Vian untuk mengawasi Julian bila Julian menyadari keberadaan mereka.

Vira kemudian menghampiri Sheila yang masih mengode beberapa anak untuk berhenti bermain air. "La, kayaknya tuh jerapah susah banget buat dikode," bisik Vira.

Sheila menyadari hal itu. Ia kemudian menatap kearah Vira sebelum meninggalkan gadis itu menuju Lisa yang masih asik bermain air.

"Lis!"

Panggilan pertama, kedua tak disahuti oleh Lisa sebelum akhirnya memutuskan untuk mencubit lengan Lisa.

"Auwww!"

Andra, Vira, dan Vian seketika menatap kearah Julian. Mereka ingin memastikan apakah Julian akan menoleh karena teriakan kencang dari Lisa yang bahkan membuat semua ikan di sungai kabur.

"Lo apa-apaan sih, La!"

Seketika Sheila menutup mulut Lisa dengan kedua telapak tangannya. Tentu saja gadis berponi itu meronta-ronta ingin dilepaskan.

"Gue bilang diem, diem!" bisik tegas Sheila di telinga Lisa membuat gadis itu berangsur-angsur tenang. Setelah kondisi baik-baik saja, Ia kemudian melepaskan bekapan tangannya dan membiarkan Lisa menghirup udara.

"Kenapa sih harus pake nyubit? Panggil kan bisa," kesal Lisa sambil mengelus-elus lengannya.

"Gue udah panggil lo dari tadi, Bangke!" dengus Sheila. "Udahlah. Anak-anak udah pada cabut. Lo mau disini nemenin tuh cowok apa mau ikut sama kita?"

"Ya, ikutlah! Ya kali gue doyan sama tuh Cina gosong," ucap Lisa dengan nada frontal.

Bisakah gadis ini bicara tanpa mengejek orang lain?

"Yaudah ayo, jangan teriak-teriak mulu! Sakit nih kuping."

Lisa mengikuti Sheila dari belakang. Gadis itu kemudian mengedarkan pandangannya, Ia baru sadar jika hanya dia yang tersisa disini dan tentunya Julian yang sedang menatap bulan dengan penuh perasaan.

Lisa kemudian sedikit berlari untuk menyamai Sheila. "La, tuh mantan lo stres apa gimana sih? Dari tadi ngeliatin bulan aja," bisik Lisa seketika menghentikan langkah Sheila.

Gadis berambut panjang itu kemudian menoleh ke arah mantannya berada sebelum menjawab pertanyaan dari Lisa. "Udahlah, Lis. Bukan urusan kita. Lagian untung dong kalo tuh cowok gak curiga," jawabnya santai.

"Kalian pergi dulu, gue mau ngabarin Vian dulu baru itu nyusul," ucap Andra pada ketiga gadis itu.

"Eh, Ndra, Duo Penyihir tuh kemana?" tanya Sheila setelah menyadari jika mereka kehilangan dua setan dalam hidup mereka.

"Ah, bodo amat, yang penting kita bisa have fun,"

Andra kemudian meninggalkan mereka bertiga dan menghampiri Vian yang tengah mengawasi Julian di atas pohon.

BAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang