6 : Tragedi Dalam Bus

606 20 3
                                    

Ini hadiah dimalam Minggu ini. Bagi para Jomblowan dan jomblowati jangan sedih. Karena aku juga jomblo:v

Happy Reading
.
.

.
.

.
.

Bus-bus pariwisata sudah memenuhi halaman depan SMA ini. Anak-anak kelas 11 dan para petinggi ekskul kelas 12 sudah memenuhi lapangan. Mereka mulai menyiapkan keperluan mereka seperti tenda-tenda yang akan digunakan dan keperluan lainnya yang sudah disiapkan oleh sekolah.

Bus yang akan digunakan berjumlah 12. Hal ini digunakan untuk setiap kelas yang meminta untuk satu bus satu kelas dan itu mau tidak mau membuat kepala sekolah mengabulkan permintaan mereka.

Pasukan IPA 3 sudah berada dibarisan mereka. Mereka semua memakai baju yang sama. Padahal kaos mereka akan digunakan untuk study bulan depan bukan untuk Diklat dadakan ini.

"Ihhh, sumpah gue males kalo ikutan acara nggak penting kek gini. Mending gue luluran dirumah daripada kulit gue gosong kayak kulitnya Andra," ucap Lisa malas disertai dengan decakannya.

Sheila yang tadinya sedang berbicara dengan Rachel, anak kelas IPA 2, mau tak mau memperhatikan ucapan Lisa. Ia melihat Lisa dengan saksama. Gadis itu berkata jika tiap hari luluran, tapi kulitnya tak seputih Sheila. Ingin rasanya Sheila tertawa jika mendengar gerutuan Lisa.

"Lo harus optimis, dong! Siapa tahu Alka jadi suka sama. Kan secara lo kan putih benget sampai-sampai kayak udah kayak Andra. Yah, Lo jangan pesimis kayak gini."

Sheila coba membuat Lisa tertawa, tapi gadis itu masih stay cool apalagi wajahnya yang sudah nglentruk membuat Sheila harus bersikeras untuk membuat sebuah lelucon.

Terlihat dari depan, Bu Ratna sedang berbincang-bincang dengan Dinda dan Angel. Dua ular sanca itu terlihat dekat dengan Bu Ratna. Entah mengapa hal ini membuat gerombolannya Vira tak menyukai keberadaan Dinda dan Angel yang padahal dulu mereka bertiga adalah sahabat akrab, tapi karena masalah sepele membuat mereka menjadi musuh bebuyutan.

"Anak-anak. Kalian semua jangan melakukan hal-hal aneh. Jangan pacaran kalo ada di bus apalagi ditempat sana."

"Andra, Bu sama Rachel anak IPA 2!" sorak semuanya berniat membuat Andra disalahkan oleh Bu Ratna.

Wajah Andra sudah memerah, yah walaupun tak akan kentara bila memerah, namun pria itu berusaha menolak pernyataan teman-temannya.

"Oh ya, kalian akan diampu langsung oleh Kak Ringgo dan Kak Julian. Jadi, jangan menyusahkan mereka, yah!" ujar Bu Ratna lalu berlalu menuju gerombolan guru-guru yang memang disuruh untuk menemani mereka.

Tubuh Sheila menegang kala satu nama orang terucap dari mulut Bu Ratna. Ia tak menyangka jika pria itu akan menjadi pengampunya. Ia bakal tak ada cara untuk berusaha menghindar dari pria itu.

***

Sepertinya sudah melekat dalam dirinya, anak-anak IPA 3 sudah membuat keributan dengan menyanyi ataupun mengolok-olok teman mereka. Bu Ratna dan Pak Yoyok sampai tertawa bila mendengar candaan-candaan kelas ini.

Suara Arya yang terlalu syahdu itu membuat banyak temannya yang menertawakan dirinya, tapi pria itu masih dengan PD nya menyanyi. Keceriaan nampaknya dirasakan IPA 3 saat mereka bisa tertawa lepas seperti ini.

Berbeda dengan Sheila yang memasang earphone di telinganya. Ia yang selalu tertawa dan ikut bergabung dengan teman-temannya nyatanya kini dirinya sibuk dengan dunianya. Seakan-akan dia dan musik yang hanya hidup.

BAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang