SATU

4K 191 4
                                    

Written by
Andi Febrianti Pratiwi


***


TUNANGAN?

***


Karena cinta... tidak akan pernah saling melupakan.

***

Jieun keluar dari gedung Fakultas Kedokteran dengan setumpuk buku di genggamannya. Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Dia harus buru-buru pulang ke rumah supaya bisa menyelesaikan semua tugas yang akan dikumpulkannya besok pagi.

“SURPRISEEEEE!!!” sorak lelaki itu sambil tersenyum manis dan merentangkan kedua tangannya. Tepat di hadapan Jieun.

Jieun menatapnya dengan dahi berkerut. “Lo siapa?” herannya. Merasa aneh dengan tingkah lelaki tersebut.

Si lelaki melepaskan kacamata bening yang tadi ia pakai. Dahinya ikut berkerut. “Kamu... Jieun, kan? Atau aku salah orang, ya?” Ia mulai ragu. Walaupun hati kecilnya menampik kemungkinan tersebut. Mana mungkin ia bisa melupakan wajah perempuan itu?

“Gue emang Jieun. Trus, lo siapa? Emangnya kita pernah kenal, ya?” balas Jieun. Matanya mengamati lelaki yang sekarang berdiri di depannya. Mencoba mengingat-ingat. Tapi tidak berhasil.

Lelaki itu memakai kacamatanya kembali. “Jangan becanda deh, Ji! Aku ini Jungkook. Apa aku makin ganteng sampe kamu jadi lupa sama tunangan kamu ini? Gitu?” ujarnya, berniat bercanda seraya tersenyum lebar.

Mata Jieun membulat. Lalu menggeleng perlahan. Dahinya semakin berlipat-lipat. “Elo tuh yang becanda! Gimana bisa lo jadi tunangan gue? Kenal aja enggak!”

Deg! Jantung Jungkook seakan berhenti berdetak. Perasaannya jadi tidak enak. Dan sekarang, ia hanya bisa berdiri mematung di tempatnya. Menatap Jieun. Tidak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan tunangannya tersebut.

***


Tunangan? Haha... Jieun menggelengkan kepalanya berkali-kali sambil melangkah memasuki rumah. Terlalu banyak hal yang membuatnya letih hari ini. Sesekali, ia memijat dahinya sendiri dengan tangan kiri. Sedangkan tangan kanannya masih memegang beberapa buku yang dibawanya dari kampus tadi.

“Kamu sudah pulang, Nak?” sapa Ayah. Beliau sedang duduk di sofa ruang tengah. Menyesap kopi panasnya.

Jieun kontan menghampiri laki-laki paruh baya tersebut. Kemudian mencium punggung tangan kanannya dengan lesu.

“Kamu kenapa? Kok kayaknya gak semangat banget?” tanya Ayah lembut, sembari mengelus puncak kepala putri satu-satunya tersebut.

Lee Jieun, putri tunggal keluarga Lee yang notabene adalah seorang dokter ahli bedah terkenal di Indonesia. Ibunya sendiri, merupakan ahli psikiater anak. Sedangkan Shilla, sedang menyelesaikan studinya di Fakultas Kedokteran salah satu universitas negeri kota ini. Jadi bisa dikatakan, keluarga mereka memiliki basic di bidang kedokteran.

Bukannya menjawab, Jieun malah menyandarkan kepalanya ke bahu sang Ayah. Lalu menghela nafas panjang. “Capek, Yah...” jawabnya singkat. Ayah hanya tersenyum. Jemari hangatnya mengelus kepala anak semata wayangnya tersebut.

“Capek kenapa, sayang?” Ibu muncul dari dapur. Masih mengenakan celemek biru, pertanda beliau baru saja selesai memasak.

“Banyak tugas, dosen banyak maunya, kaunjungan ke rumah sakit, dan ketemu orang gak jelas,” jawab Jieun. Wajahnya masih ditekuk.

REMEMBER ME (KookU Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang