TUJUH

1K 102 13
                                    

Written by
Andi Febrianti Pratiwi


***




Jungkook langsung kikuk. Apalagi saat melihat Jieun yang melotot ke arahnya. Aduh, kok aku bisa lupa sih kalo gak ada pihak kampus yang tau soal hubunganku sama Jieun? Ck! rutuknya dalam hati.

“Maaf, Dok–”

“Harusnya saya yang minta maaf.” Jungkook buru-buru memotong kalimat Dokter Irene. “Saya sama Jieun memang sepakat tidak mengumbar masalah pertunangan kami ke pihak kampus.”

“Tunangan?” Lelaki yang disebut Jimin dan Dokter Irene sontak berseru.

Jungkook mengangguk.

Jieun memilih menunduk malu.

“Sejak kapan, Dok?” tanya Dokter Irene.

“Sejak dia masih kelas satu SMA,” jawab Jungkook, tetap terlihat kalem. Senyum pun tak sirna dari wajahnya.

“SMA?” Kali ini, giliran Jieun yang shock.

Dokter Irene dan Jimin saling bertukar pandang. Lalu mengalihkan tatapannya ke arah Jungkook. Menuntut penjelasan.

“Ceritanya panjang. Jieun amnesia dan dia cuma lupa sama saya.”

***

“Aku suka sama dia. Dia lucu, suka senyum, ramah. Pokoknya aku suka semua tentang dia.” Jieun menatap ke satu titik di koridor kelas XII IPA. Sosok lelaki berkemeja putih dan celana kain hitam dengan id-card yang tergantung di lehernya.


“Kamu mah enak. Dia kan kenal deket sama keluarga kamu. Jadi kamu bisa curi start dari perempuan-perempuan lain di sekolah ini,” komentar Jeongyeon, sahabat semasa SMA Jieun. Perempuan tomboy dengan rambut kuncir kuda yang asal-asalan.

“Iya, sih. Tapi aku masih malu. Apalagi dia banyak penggemarnya. Aku kan gak secantik perempuan-perempuan yang selalu ada di deket dia,” balas Jieun sambil menopang dagunya dengan telapak tangan kanan. Ia sedang duduk di bangku yang terletak di taman kecil dekat lapangan basket.

Dari kejauhan, sosok lelaki beralmamater abu-abu tersebut menghampiri Jieun dan Jeongyeon. “Hai, Ji. Udah makan siang?” sapanya saat sudah berdiri di depan perempuan itu.

Jieun tergagap sejenak, lalu melirik Jeongyeon. Yang dilirik cuma mengendikkan bahu. Mau tidak mau, Jieun pun menggeleng.


Lelaki itu mengulurkan tangan kanannya ke depan Jieun. “Temenin aku makan siang, yuk! Aku laper, tapi maunya cuma makan sama kamu.” Lalu tanpa persetujuan si empunya, ia langsung menarik jemari perempuan di hadapannya. Mengabaikan pandangan orang-orang di sekitar mereka. Baik teman murid SMA tersebut, maupun teman-temannya sesama mahasiswa yang sedang bersosialisasi di sekolah Jieun.

“Kak Jungkook...” lirih Jieun. Ia melirik tangannya yang digandeng dan beberapa senior yang dilewatinya.

Lelaki yang dipanggil Jungkook itu pun kontan menghentikan langkah. Kemudian menatap perempuan itu. Kedua alisnya menyatu.

“Gini, sebenernya, aku gak laper...”

“Oh, ya udah. Kamu minum aja. Sekalian temenin aku makan,” jawab Jungkook sembari melanjutkan langkahnya.

REMEMBER ME (KookU Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang