TIGA BELAS

1.9K 138 28
                                        

Written by
Andi Febrianti Pratiwi



****


Perempuan itu bisa merasakan kesibukan di sekitarnya. Ia bisa merasakan tubuhnya sedang ditangani dengan intens. Ia bisa merasakan keributan, bahkan teriakan dokter di dekatnya. Namun tak bisa memberi repon, pun membuka mata. Mungkin efek obat bius atau apa, entahlah.

Tiba-tiba, beberapa potong kejadian memasuki memorinya. Tidak lagi berdesakan dan berebutan masuk seperti beberapa tahun terakhir, semuanya kini teratur.

Mengalir, seakan benar-benar kembali pada tempatnya semula. Diam-diam, perempuan yang tidak lain adalah Jieun itu tersenyum tipis. Sakit itu dilupakannya. Yang paling penting, ia sudah bisa mengingat.

***


I remember, the way you glanced at me

Yes I remember

I remember, when we caught a shooting star

Yes I remember


“Kamu kalo ngambek gitu cakepnya makin keliatan, deh.” Lelaki dengan celana pendek kargo dan kaus bergambar The Beatles tersebut ikut berbaring d sebelah Jieun. Langit malam dari atas rumput taman belakang rumah perempuan itu memang merupakan tujuan rutin keduanya setiap hari. Tak boleh terlewatkan.

“Lo pacaran aja sana sama tugas kampus! Lupain aja gue!” Jieun sontak menyentakkan tangan Jungkook yang mengelus kepalanya.

Jungkook menghela napas panjang. “Tugasku lagi bener-bener numpuk, sayang. Semuanya harus selesai besok, baru aku boleh ngajuin proposal tugas akhir. Aku mesti jelasin berapa kali, sih?”

“Bodo.” Perempuan dengan terusan polkadot tersebut membelakangi tubuh kekasihnya.

“Jadi ngambek, nih?” Lelaki yang malam itu menanggalkan kacamatanya malah mencolek pinggang Jieun, membuat perempuan berambut lurus tersebut tersentak. Kaget bercampur geli.

“Apaan, sih! Nyebelin!”

“Balik sini kalo gitu,” rajuk Jungkook tanpa menghentikan aksi telunjuknya di pinggang sang kekasih.

“Gak mau! Sana lo! Balik aja pacaran sama tugas!”

“Beneran gak mau?”

“Menurut lo?”

“Oke.”

Hening.

Jieun kontan mengerutkan keningnya. What? Jangan bilang dia... beneran balik dan kerja tugas? Oh, God! Kapan sih cowok itu bisa peka dikit? Ck! batinnya. Lalu membalikkan tubuh, berniat kembali berbaring dalam posisi telentang dan menikmati langit malam yang penuh bintang.

Namun tiba-tiba, ia menoleh dan merasakan tubuh mungilnya ditarik paksa ke dalam rengkuhan hangat milik seseorang yang ternyata masih berbaring tepat di sebelah kirinya. Membuatnya berontak, apalagi saat sosok itu mendekatkan wajah dan sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya. Sesuatu yang sebenarnya saat ia kenal, sangat akrab dengan kesehariannya tiga tahun ini. Diikuti desakan lidah yang memaksa masuk ke dalam mulutnya, juga jemari yang tersisip di antara rambut panjangnya.

REMEMBER ME (KookU Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang