Written by
Andi Febrianti Pratiwi
***
Sang dosen tersenyum tipis. “Ternyata selain tidak mempedulikan dosen baru, kamu juga terbiasa mengucapkan gue-elo kepada dosen? Hah?”
Kali ini, Jieun menganga. “Elo dosen? Jangan becanda, deh! Elo bukannya ke sini buat kerja? Lo bukan dosen, kan?” Ia berdiri dari duduknya. Sukses membuat kelas hening dan semua tatapan mata tertuju ke arahnya.
“Kamu pikir dosen itu bukan sebuah pekerjaan, saudari Lee Jieun?” balas sang dosen. Ia melipat tangannya di depan dada.
Jieun mendengus. Kesal. Mana mungkin?
Belum sempat mengeluarkan kalimat selanjutnya, Jungkook sudah berjalan ke whiteboard. Lalu menuliskan sesuatu di sana. Dr. Jeon Jungkook, S.Ked. “Ini nama lengkap saya. Kalian boleh memanggil saya Dokter Jungkook. Tapi kalau kita bertemu di luar wilayah kampus, kalian bisa memanggil saya Kak Jungkook. Atau mungkin, ada yang mau menyebut saya ‘elo’ seperti yang dilakukan Jieun?” ucap lelaki berkacamata itu lantang.
Lagi-lagi, seisi kelas menatap ke arah Jieun yang sudah siap melahap dosen di depannya tersebut. Kedua tangannya sudah terkepal di atas meja.
“Ji, lo kenal sama dia?” lirih Yeri. Agak ngeri dengan ekspresi sahabatnya sekarang.
“Do you still remember about our conversation a few minutes ago?” Jieun balik bertanya. Tatapannya tetap melekat pada sosok Jungkook. “Actually, he’s my big problem!”
***
Jieun melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa. Menyusuri koridor-koridor dari lantai tiga hingga lantai satu gedung fakultasnya. Berharap luput dari pandangan seseorang yang sangat dihindarinya saat ini.
Saat sudah sampai di parkiran, ia menyempatkan diri menoleh ke tempat Jungkook memarkirkan mobilnya tadi pagi. Nihil. Mobil Jungkook sudah menghilang. Padahal, bisa dipastikan lelaki itu tidak akan membiarkan Jieun menghindarinya. Tapi akhirnya, Jieun tersenyum lega juga. Tanpa sadar, langkahnya berubah pelan.
“Tiiiiiiiinnnnnnnnnn!!!” Bunyi klakson mobil yang melengking tinggi sontak mengagetkan Jieun yang sedang berjalan ke arah jalan raya di depan kampus.
Baru berniat mengomel panjang lebar sambil mengelus dada, ia langsung bungkam.
“Kenapa? Kaget?” tanya sesosok lelaki yang baru saja turun dari mobil tersebut. “Kamu mau kemana? Dari tadi keliatan buru-buru banget. Mau kabur?” lanjutnya. Ia berjalan mendekati Jungkook. Hingga jarak mereka tinggal beberapa sentimeter lagi.
“Gue bisa pulang naik taksi,” tukas Jieun. Ia memeluk erat-erat buku di genggamannya.
“Siapa bilang kamu boleh pulang naik taksi?” balas lelaki yang tidak lain dan tidak bukan adalah Jungkook.
“Siapa bilang lo berhak ngelarang gue? Emangnya lo siapa?” Jieun tak mau kalah. Matanya sudah siap meloncat ke arah lelaki itu.
“Who am I? Aku kan tunangan kamu, sayang. Aku harus ngomong berapa kali, sih? Hah?”
“Gue gak kenal sama lo. Bisa gak sih lo jauh-jauh dari gue? Gue gak mau kehilangan semua ingatan gue, tau gak!”

KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER ME (KookU Ver.)
FanfictionKisah ini tentang perjuangan seorang Jeon Jungkook untuk mengembalikan ingatan tunangannya, Lee Jieun. • Original written by Andi Febrianti Pratiwi. Remake by cheriwpie. Note: Bahasa non baku.