|01| First

8.4K 695 22
                                    

Keadaan kelas pagi ini sama seperti kelas pada umumnya, gaduh sebelum ada guru yang datang untuk mengajar.

Terlihat satu orang terdiam tanpa melakukan aktivitas apapun, hanya menidurkan kepalanya di atas meja dengan headset tergantung sempurna di kedua telinganya.

"Heh! Diem aja lo dari tadi! Awas kesambet!" celetuk seseorang yang duduk di sampingnya. Namun tak dihiraukan.

Merasa geram orang itupun segera mencabut headset yang digunakan, membuat si empunya kesal.

"Napa si lo gangguin gue mulu dari tadi, heran." kesalnya.

"Ya lagian lo tu ya Lee Jeno yang ganteng sejagad! Dari tadi lo cuma bengong aja kayak gak punya nyawa. Kenapa? Masih mikirin dia?" tanya kepada seseorang dengan nama Lee Jeno itu.

"Jangan sotoy deh lo, Chan. Lo gak tau apa-apa!" jawabnya dengan meninggikan nada.

"Ye, bukan gue sotoy. Cuma emang tu muka udah ngegambarin kalo lo tu lagi mikirin dia." tutur nya.

"Udah lah jangan bahas dia lagi, Haechan. Gue capek!"

Ternyata orang yang sedari tadi menjadi lawan bicaranya adalah Lee Donghyuk atau yang biasa dipanggil Haechan, sahabat karib Lee Jeno sejak duduk di bangku SD sampai mereka berada di SMA saat ini.

Tak lama berselang, seorang guru sudah memasuki kelas dan bukan sulap bukan sihir, semua murid langsung duduk rapih di tempat masing-masing.

Kegaduhan mulai terasa kembali, saat terlihat orang lain datang bersama sang guru dengan seragam yang sama seperti yang mereka gunakan.

"Ya, selamat pagi anak-anak." sapa guru itu dengan senyum hangat.

"Pagi Mrs.Jessi!!" balas yang lain.

"Pagi ini seperti yang kalian lihat, kita kedatangan murid baru. Silakan perkenalkan namamu!" pinta Mrs.Jessi.

Murid baru itu terlihat menghela nafasnya perlahan sebelum berbicara di hadapan calon teman barunya.

"Perkenalkan, namaku Huang Renjun. Aku murid pindahan dari Aussie. Ada temen aku di Aussie yang bilang, aku harus ngembaliin senyum seseorang yang hilang disini." kata Huang Renjun si murid baru.

Semua murid memandang Renjun dengan tatapan bingung akan apa yang baru saja dia sampaikan, tentang mengembalikan senyum seseorang yang hilang.

Lain hal dengan Jeno yang sedari tadi langsung terfokus pada Renjun saat dia mengatakan Aussie. Seketika dipikirannya mengingat 'dia' yang pernah hadir di hidupnya.

~{•}~

Ini baru awal kok, main santai aja.

Smile For Him//<NoRen> ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang