Berkaitan sama permintaan siders tentang pemakaian bahasa baku atau non baku.
Aku mau vote nih, siapa yang setuju non baku siapa yang setuju baku.. Vote lewat comment ya :) keputusan di ambil pas aku up chapter 3.. Gomawo :)
~{•}~
Suasana hening antara Jeno dan Renjun yang kini duduk bersebelahan, dengan Haechan yang terpaksa pindah tempat duduk karena permintaan Renjun.
"Hi, kenalin nama akuㅡ"
"Udah tau!" kata Jeno ketus memotong perkataan Renjun.
"Ok, kalo nama kamu siapa?" tanya Renjun namun tidak dihiraukan oleh Jeno.
"Seenggaknya aku cuma mau tahu nama kaㅡ"
"Lee Jeno." lagi-lagi Jeno menjawabnya dengan ketus dan singkat.
Setelah itu mereka kembali terdiam.
'kamu bener ya, ternyata yang namanya Jeno ini susah banget di deketin, jutek, cuek, nyebelin. Tapi, ganteng'
"Ngapain si tadi lo minta duduk di sebelah gue?!" tanya Jeno terkesan dingin.
"Gak kenapa-napa sih. Lagian disini posisinya strategis kok gak terlalu mojok, gak terlalu depan. Emang salah ya?" raut wajah Renjun seketika berubah sendu.
"Ya, salah la! Lo pikir seenak gitu aja lo minta duduk sama gue, sampe sahabat gue harus pindah tempat duduk!" balas Jeno pelan namun terkesan membentak.
"Maaf." ucap Renjun pelan.
"Gak guna lo minta maaf."
"Tapi aku gak bermaksudㅡ"
"Udah sekarang lo diem! Gak usah banyak ngomong! Gue mau tidur."
'sesusah apapun aku deketin kamu Jen, aku bakal terus berusaha. Ini pesan terakhir dia yang harus aku lakuin, aku harus kembaliin senyum kamu yang hilang.'
Tak terasa jam istirahat sudah tiba. Semua murid berhamburan menuju kantin termasuk Jeno kecuali Renjun yang hanya duduk di tempatnya.
Kesedihan nampak jelas di wajah manis Renjun dan kini air matanya sudah menetes. Sudah tidak bisa ditahan rasa sakit ini hingga terlampiaskan dengan air mata.
"Maaf, kalo aku gagal ngembaliin senyumnya. Karena jujur di awal hari ini aja hati aku udah sakit banget, aku gak yakin." gumamnya.
~×~
Pulang sekolah ini, Renjun sengaja berjalan kaki seraya menenangkan pikirannya. Headset selalu setia ada di saat seperti ini dengan alunan lagu bergenre slow, membuat ingat Renjun berputar saat dia masih tinggal di Aussie.
Brak
Tiba-tiba saja sebuah mobil melaju cukup kencang dan menabrak sisi kanan tubuh Renjun hingga dia terjatuh.
Untungnya si pengemudi mobil tidak kabur dan segera menghampiri Renjun yang tengah meringis kesakitan karena lengan kanannya berdarah.
"Eh, ya ampun. Sorry sorry gue gak sengaja." kata si penabrak.
"Gak pa-pa kok." jawab Renju menahan sakit tangannya.
"Itu tangan lo berdarah. Gue anter ke rumah sakit ya?"
"Gak usah, ini cuma luka kecil kok." tolak Renjun seraya berusaha bangkit.
"Luka kecil dari mana?! Udah sekarang lo ikut gue!" tegas nya. Karena emang pada dasarnya Renjun itu lemah kalo udah di bentak jadi dia nurut aja pas mau di bawa ke rumah sakit.
Si penabrak diam-diam mencuri pandang dengan Renjun. Dia merasa tidak asing dengan tatapan mata itu, ia merasa sangat mengenal tatapan Indah mata Renjun.
'persis seperti tatapan matanya.'
Si penabrak ternyata baru tersadar kalau baju seragam yang Renjun kenakan sama dengan seragam sekolahnya sekarang.
"Lo sekolah di SMA Bintang Harapan?"
"Kok kamu tau sih?" tanya Renjun heran.
"Liat seragam gue." dan Renjun terkejut ternyata seragam mereka sama. "Gue juga sekolah disana. O iya lo anak kelas berapa? Perasaan gue gak pernah liat lo deh."
"Anak kelas 11, aku baru aja masuk tadi." jawab Renjun.
"Murid pindahan?" Renjun mengangguk. "Pantesan. Kenalin nama gue Mark Lee anak kelas 12."
"Oh jadi kamu kakak kelas?! Maaf kak. Nama aku Huang Renjun." balas Renjun dengan suara lebih sopan lagi.
"Kalem aja. Lo pindahan dari mana?"
"Aussie."
"Jauh juga... Semoga betah ya."
"Emm.. Makasih kak."
Sehabis dari rumah sakit untuk mengobati luka Renjun. Mark pun mengantarkan Renjun untuk permintaan maaf.
"Makasih ya kak udah mau nganter aku ke rumah sakit sekalian nganter pulang." kata Renjun setelah sampai di rumahnya.
"Emm, Renjun!" panggil Mark sebelum Renjun keluar dari mobil Mark. "Lo ngingetin gue sama seseorang."
~{•}~
Gomawo.. Semoga kalian suka sama chapter ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile For Him//<NoRen> ✔
Fiksi Penggemar"Bisa gak sih lo jauhin gue!? Jangan lo coba-coba jadi dia! Lo bukan dia!" ~{•}~ Ini ff pertama aku yang pake bahasa non baku. Buat yang kurang suka bisa bilang aja ya di comment. Gomawo... :)