part 7

225 19 27
                                    

Happy reading:)

Hari ini langit yang awalnya berwarna biru cerah berubah menjadi kelabu pekat. Gumpalan awan hitam itu terbawa oleh hembusan angin yang saat ini sedang betah menutupi sinar matahari.

Tampak seorang gadis yang masih terbaring diatas kasur yang empuk dengan selimut tebal yang masih melekat sempurna ditubuhnya, padahal jam sudah menunjukan pukul 09:00 pagi. Namun tampaknya ia masih enggan untuk membuka matanya.

 Namun tampaknya ia masih enggan untuk membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drtttt... Drttt

Getar suara dari hp membuat ia mengeliat dari tidurnya, ia meraba raba hp yang tepat berada diatas nakas disamping tempat tidurnya.

Anggun cantik abiss calling

Nama yang tertera pada hpnya. Dengan malas ia mengambilnya dan menekan tombol hijau.

"Hallo dara, good morning."

"Hmm"

"Lo baru bangun tidur ya, gilakk ini udah siang ogeb!!"

"Iya"

"Cepet bagun elah, setengah jam lagi gue kerumah lo. Lo harus udah cantik Bey,"

Klik.

Seketika mata Dara membelalak. 'mau ngapain ni anak... Huh' batin Dara kesal. Dengan malas Dara berjalan menuju kamar mandi.

20 menit berlalu Dara sudah selesai mandi. Merasa tenggorokanya kering ia berjalan menuruni anak tangga dan menuju ke dapur. Dara mengambil gelas lalu menuangkan air putih yang baru saja ia ambil dari lemari es.

Ia berjalan menuju ruang keluarga, duduk diatas sofa sambil meminum air putih yang ia bawa dari dapur.

Ting... Tong!!

Suara bell rumah terdengar. Buru-buru Bik Surti berjalan ke arah pintu utama.

"Biar aku aja Bik," ucap Dara sambil berjalan ke arah pintu utama.

"Loh, non Dara udah bangun?"

"Udah Bik," Dara membuka pintu utama, kini didepannya sudah ada Anggun yang sedang menyengir kuda.

"Sorry, pemulung dilarang masuk!" setelah mengatakan itu buru-buru Dara menutup pintunya.

"JAHAT LO DAR, GUE BUKAN PEMULUNG, " teriak Anggun sambil menggedor gedor pintu.

Dara membuka pintu lagi, "Ehh, kirain pemulung. Muka lo sih kayak pemulung," kata Dara sambil tertawa cekikikan.

"Mampus aja sana lo," sungut Anggun sambil nylonong masuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIATAS RATA RATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang