part 4

658 258 457
                                    

"Any body home?  Spada ...," ucap Angkasa.

"Angkasa! Kalau masuk rumah itu salam dulu." Rina menatap Angkasa tajam.

"He ... he ... he ..., Mama, Assalamualaikum," ucap Angkasa sambil menyalami Rina.

"Walaikumsalam, " jawab Rina.
"Baru pulang kamu? "

"Iya ma, tadi main dulu." jawab Angkasa sambil duduk disofa.

"Ya, udah sana mandi bau tau nggak! " ucap Rina sambil menutup hidungnya.

"Wangi gini." Angkasa mencium bau badannya sendiri.

"Wangi dari hongkong bau kayak trasi dibilang wangi. Udah sana cepat mandi! " Ucap Rina mendorong Angkasa.

"Iya... iya ma, Angkasa keatas dulu ya" Angkasa berjalan menaiki tangga.

"Nanti kalau udah mandi, cepat turun makan malam!" teriak Rina dari lantai bawah.

Sesampainya dikamar, Angkasa langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur king size miliknya untuk mengurangi sedikit lelah dan penat.

Ting!!!

Suara notifikasi pesan muncul dari layar handphone Angkasa membuatnya terbangun.
Angkasapun membuka aplikasi wattsapp disana banyak sekali pesan dari nomor cewek-cewek yang mengaguminya mulai dari menyapa, mengucapkan selamat pagi, siang atau pun malam yang sama sekali tidak ia baca atau pun balas.

Dari sekian banyak chat Angkasa, melihat satu pesan dari nomor tidak ia ketahui dan yang membuatnya naik darah.

+089 671 244 xxx
Woyy, Anjing
Kalau lo berani nanti malam kita balapan, kita lihat siapa yang pecundang gue atau lo
Gak usah bawa temen, kita balapan secara gentle.

Dari isi pesan itu, Angkasa sudah bisa menebak siapa pengirimnya. siapa lagi kalau bukan musuh bebuyutanya dari dulu Ricky Abraham, tanpa pikir panjang Angkas menyetujuinya.

Me
Okey, kirim alamatnya njing.

+089 671 244 xxx
Jln. bukit indah

Setelah membaca pesan tersebut, Angkasa menyambar handuk lalu berjalan menuju kamar mandi. 20 menit berlalu Angkasa sudah siap dengan kaos putih polos dipadukan dengan celana jeans hitam dan sepatu sneakers putih.

Jam menunjukan pukul 7 malam  Angkasa mengambil jaket dan kunci motor miliknya, lalu berjalan menuruni tangga.

"Ma, mama" ucap Angkasa menggema.

"Di dapur"

Angkasa berjalan menuju dapur, ditempat mamanya berada.

"Ma, angkasa pergi dulu ya"

"Mau kemana kamu, nggak makan malam dulu? udah mama masakin loh...," tanya Rina sambil mematikan kompor.

"Mau nongkrong ma, nanti aja aku belum lapar." jawab Angkasa bohong.

"Ya, udah sana hati-hati  ingat pulangnya jangan malam-malam."

"Okey ma, Angkasa pergi dulu ya." Angkasa menyalami Rina.

###

Angkasa telah sampai ditempat yang akan menjadi arena balap antara dirinya dengan Ricky. Disana sudah banyak orang yang bersorak-sorak, dan tak jauh dari mereka Angkasa melihat sosok cowok yang beberapa tahun belakangan ini menjadi musuh bebuyutanya, siapa lagi kalau bukan Ricky.

Angkasa berjalan mendekati Ricky yang sedang duduk diatas motor ninja putih kebanggaanya.

"Prok..prok..prok"
Suara tepuk tangan Ricky meremehkan.

"Berani juga lo ternyata." ucap Ricky sinis.

"Bacot lo njing!!!" ucap Angkasa geram.

"Santai bro, gimana? apa yang akan lo taruhin buat balapan malam ini? " Ricky bertanya dengan sinis.

"Apa yang lo mau? " tanya Angkasa to the point.

"Motor lo. kalau gue yang menang motor lo buat gue dan kalau lo yang menang motor gue buat lo gimana?" ucap Ricky

"Okey deal."

Angkasa sudah siap dengan motor ninja hitam miliknya dan helm full face dan disampingnya, Ricky juga sudah siap dengan motor ninja putih dengan balutan jaket navy.

Tak lama muncul cewek dengan rok mini dan baju yang ketat membuat para penonton bersorak riuh, cewek itu mulai menghitung mundur.

"3, 2, 1. " ucap cewek itu sambil melempar topi.

Setelah topi itu jatuh Angkasa dan Ricky pun melaju dengan cepat, kini Angkasa lah yang memimpin sementara Ricky tertinggal jauh dibelakang. menurut Angkas balapan dengan Ricky itu seperti balapan sama anak SD dan yang pasti pemenangnya Angkasa, namun Ricky tidak pernah putus asa untuk mengalahkannya.

Tak jauh, garis finish sudah terlihat. Angkasa semakin menambah kecepatannya,
Sorak para penonton semakin riuh saat Angkasa berhasil melewati garis finish dan diikuti Ricky dibelakangnya.

Ricky turun dari motor miliknya.
"Bangsatt! " ucapnya dengan lantang

"Gimana, masih mau balapan lagi sama gue? gak punya malu lo" Angkasa tertawa sinis.

"Bangsat lo anjing!!!" ucap Ricky didepan muka Angkasa.

Angkasa hanya membalasnya dengan tawa meremehkan.

"Dasar pecundang!!" ucap Angkasa sambil pergi dengan motor ninjanya.

"Gue nggak terima!! kejar dia kita kasih pelajaran!!" ucap Ricky kepada para teman-temannya.

"Okey, ayok cepat!!" ucap Dafa lantang.

Ricky dan para gengnya, pergi dengan motor masing masing untuk mengejar Angkasa.

###

Angkasa merasa ada yang mengikutinya dari belakang.

"Bangsat!! pengecut!!" batin Angkasa.

Angkasa semakin menambah kecepatannya, dia tahu bahwa Ricky dan gengnya sedang merencanakan sesuatu.

"Berhenti lo bangsatt!!, " ucap Ricky yang kini berada disamping kiri Angkasa.

"Lo, udah kita kepung! "ucap Dafa disamping kanan Angkasa diikuti para anggota gengnya yang kini berada dibelakang motor Angkasa.

Angkasa tidak menjawab, dia sedang berfikir bagaimana cara dia lepas dari kepungan Ricky dan gengnya.

Dan saat Angkasa lengah, Ricky berhasil menendang motor yang dikendarainya, hingga motor angkasa tidak terkendali dan...,

Brukkk..!!

DIATAS RATA RATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang