Chapter 5 - Customize Windows

496 64 5
                                    

Pedang Jun patah setelah dua pertarungannya, dia ingin mengunakan pedang lain yang tergeletak namun mengingat kualitasnya yang buruk, itu akan menjadi sama seperti sebelumnya, lalu dia memutuskan mengambil pedang dari inventorynya seraya soalah me...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pedang Jun patah setelah dua pertarungannya, dia ingin mengunakan pedang lain yang tergeletak namun mengingat kualitasnya yang buruk, itu akan menjadi sama seperti sebelumnya, lalu dia memutuskan mengambil pedang dari inventorynya seraya soalah memungut pedang yang terjatuh.

Dalam kedipan mata, tidak ada yang tahu Jun telah menukar pedangnya dengan gleaming bronze sword, lalu Jun segera masuk kedalam barisan goblin di depannya dan mengayunkan Gleaming Bronze Sword hingga membuat garis biru membentang dari kiri ke kanan, membuat para goblin mati dalam satu ayunan.

Serangan kedua Jun mencoba menggunakan skill milik warrior untuk memperkuat tubuhnya, berjalan cepat lalu menabrakan diri pada monster goblin bertubuh besar yang ganas, namun goblin itu malah mati seketika, sementara Jun masih mengayunkan pedangnya seperti sedang membantai ayam.

Zgard, Ride dan orang desa lainnya seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, mereka hanya bisa menatapnya dengan kagum seolah melihat seorang kesatria kerajaan bertempur di medan perang, Zgard dan Ride yang mengamati, sesekali berpikir darimana datangnya Jun? Seberapa kuat Jun? Dan gaya bertarung apa yang Jun gunakan?.

Sementara orang-orang hanya menonton, Jun hampir membunuh semua goblin yang tersisa sendirian hingga beberapa sudah melarikan diri ketakutan.

"Jangan terlalu senang hanya karena sudah mengusir para goblin rendahan itu." Suara seseorang berdiri di salah satu pagar kayu dengan wajah menunjuk langit seolah menyombongkan diri.

"Vilbogi." Ucap Zgard dan Ride berbarangan.

"Kalian pikir bisa lari dari ku, kebencianku bahkan bisa meruntuhkan gunung dan mendangkalkan lautan, kalian akan mati sebentar lagi." Ucap orang di atas pagar itu dan kemudian menghilang.

Zgard, Ride dan orang desa takjub dengan hilangnya orang itu, tapi Jun malah menunjukan ekspresi nyinyir seolah dia melihat orang bodoh.

Jun tahu apa yang orang itu gunakan adalah sebuah item level 1 invisible demon eyes, yang merupakan item sihir yang di buat sangat banyak oleh Jun, menurut Jun item ini sangat tidak berguna karena hanya akan menyembunyikan seseorang selama 5 detik, tapi untuk menggunakannya mereka memerlukan crystal mana yang harganya cukup mahal untuk ukuran orang-orang desa.

"Benar-benar orang yang boros, hanya untuk menunjukan bagaimana dia kabur." Ucap Jun mengejek.

Ketika pandangannya di alihkan kepada penduduk desa, mereka masih sibuk membahas mengenai bagaimana orang di atas pagar menghilang, dan beberapa orang bahkan masih memperhatikan Jun takjub dengan gaya bertarungnya.

"Maafkan aku. Aku pikir kamulah yang memancing goblin-goblin itu, sehingga menyerang desa." Zgard muncul tiba-tiba dan berjalan ke arah Jun.

"Apa orang tadi musuh kalian?" Jun bertanya santai sembari memperhatikan sekitar.

"Namanya adalah vilbogi, seorang penyihir level 7, aku dan Zgard pernah bertarung denganya sekali di reruntuhan dekat gurun suci." Ride juga tiba-tiba muncul menerangkan.

'Gurun suci?' Jun mengernyitkan keningnya berpikir tempat mana yang Ride maksud.

"Aku berhasil mendapatkan hartakarun crystal violet lily yang berguna untuk mengobati luka istriku, namun vilbogi tiba-tiba muncul dengan luka-luka, sepertinya dia terperangkap dalam reruntuhan dan ketika dia melihatku memiliki crystal violet lily, dia ingin merebutnya dariku." Ride bercerita dan memandang agnes si gadis elf.

"Tapi saat itu kami berhasil kabur, aku denger setelah kejadian itu vilbogi kehilangan tangan kirinya, namun dia berhasil mendapatkan harta karun yang lain. Item tingkat tinggi invisible demon eyes dan beberapa crystal mana." Lanjut Ride.

Apa yang Ride ucapkan sangat familiar bagi Jun, tapi untuk mengatakan invisible demon eyes item tingkat tinggi seolah menunjukan bahwa item-item yang menurutnya berlevel rendah sangat sulit di dapat.

'Lalu kemana perginya item-item ini?' Jun berpikir sendiri dan ketika dia ingin bertanya, semua orang memperhatikan pedang yang sedang di genggamnya.

Jun lupa mengembalikan Gleaming Bronze Sword ke inventorynya dan tersenyum ragu sembari mencari alasan.

Gleaming Bronze Sword memiliki bentuk pedang gaya eropa, dengan warna ungu terang dan emas, tulisan kuno terukir pada batangnya, di tambah symbol-simbol membuatnya terlihat sangat mewah dan berkarisma, berpikir untuk mengatakan para goblinlah yang membawa pedang ini akan membuatnya terdengar tidak masuk akal.

"Namanya adalah gleaming bronze sword, ini tidak terlalu cocok denganku," ucap Jun melemparkan pedang itu pada Zgard.

Jun tahu pedang ini akan lebih berguna di tangan Zgard karena dia seorang penjaga desa yang akan bertarung sewaktu-waktu.

Menerima gleaming bronze sword, Zgard merasa senang dan mulai mengayunkannya hingga membuat orang di sekitarnya takut. Sementara Ride hanya tersenyum seolah menggambarkan bahwa dia tidak terlalu tertarik untuk bertarung dan memang sudah tepat memberikannya pada Zgard.

-Dingg..!!

Notifikasi muncul setelah pertarungan berakhir, namun itu memiliki bentuk lain dari sekedar menu interface yang biasa Jun gunakan.

Sedangkan menu Windows didepannya adalah menu Customize berguna untuk menyesuaikan suatu objek dan item dalam game, Jun segera menutup tab menu Customize takut seseorang melihatnya, namun sepertinya orang-orang tersebut tidak melihat menu-menu yang melayang di depan Jun.

Menu penyesuaian biasanya hanya muncul jika Jun mengunakan mode penglihatan atau train area, namun untuk melihatnya di tampilan player membuatnya cukup senang sekaligus binggung dengan yang terjadi padanya.

Jun bisa saja memperbaiki desa ini dalam sekejap mata dan membangun pagar kayu menjadi tembok batu kerajaan, namun itu akan membuatnya mengalami masalah jika isu tentangnya tersebar dan sampai pada orang-orang tertentu, di tambah Jun juga tidak tau apakah ada orang atau suatu eksistensi dengan kekuatan besar yang masih ada di dunia ini.

Catatan: 

akhirnya ada juga yang baca cerita buatan ane, mungkin sebagian orang bosen atau apa dengan alur yang biasa tapi ya namanya juga novel buat di baca pas santai, engak perlu emosi atau apa, cukup menikmati aja... 

kalau ada salah pengejaan sering terjadi karena MS Word yang memperbaiki kata secara otomatis.

Panel Admin [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang