Chapter 22 - Serangan Party

331 20 12
                                    

Jun berhasil mengagalkan serangan mematikan Duskbeast Bull di udara, dengan itu skillnya mengalami waktu cooldown selama 5 menit dan penalti selama 3 detik, meski singkat itu cukup untuk membuat sedikit kerusakan pada Duskbeast Bull

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jun berhasil mengagalkan serangan mematikan Duskbeast Bull di udara, dengan itu skillnya mengalami waktu cooldown selama 5 menit dan penalti selama 3 detik, meski singkat itu cukup untuk membuat sedikit kerusakan pada Duskbeast Bull.

"Sekarang mulai serang." Jun memerintahkan semua anggota partynya menyerang Duskbeast Bull.

Phaio, Halisa menyerang dengan skill combo class warrior mereka, Akiria menggunakan efeck item sucinya untuk melukai kaki kiri monster Duskbeast Bull, Tuan Danalise dan Zgard menyerang tubuh bagian atas monster hingga membuatnya terjatuh, sementara hunter Phiale dan Agnes menyerang dengan menghujaninya anak panah, lalu Jun membiarkan Piareili sang berserker mengamuk, jika dia terus menerus menyerang musuh itu akan memberikan efek demage lebih besar pada Duskbeast Bull.

Jun tidak mengijinkan gadis mage dan priest untuk menyerang, mereka hanya akan menjadi pendukung di barisan belakang berdiri bersama Mythical White Eos Deer, sekaligus menghemat mana(MP) mereka.

Duskbeast Bull yang terjatuh mencoba bangkit, dia juga menyerang dengan kepalan dan tendangan, tapi itu bisa di hidari oleh kelompok Jun yang sudah di beri buff oleh Mythical White Eos Deer.

Mekipun lambat, Duskbeast Bull mulai kehilangan sedikit health pointnya membuatnya sangat marah dan memukul tanah hingga terjungkal. Kelompok Phaio terdorong mundur oleh gelombang dan getaran di udara, jantung mereka berdetak cepat, lalu Duskbeast Bull menyerang balik dengan tangannya melukai beberapa orang di barisan depan.

Phaio, Halisa, Akiria dan Piareili terluka hingga menyebabkan mereka kesakitan, Chath mencoba mengobati tapi itu tidak berlaku banyak, tapi untuk skill penyembuhan tingkat rendah itu masih tergolong sangat membantu.

Tuan Danalise dan Zgard juga mengalami luka, tapi mereka masih mencoba bertarung. Sementara Jun memerintahkan Mythical White Eos Deer memberi buff penyembuh ke pada party lalu segera berlari ke arah Duskbeast Bull yang ingin menggunakan skill tingkat epic dengan target seluruh party.

Genggaman tangan Duskbeast Bull mulai memancarkan cahaya redup tapi dengan pasti menjadi terang, meski hanya satu tangan, tapi masa dari pukulan di kalikan lima kali lipat hingga pukulan itu bisa meruntuhkan gunung.

Jika Akiria atau Tuan Danalise dan Zgard mencoba menahannya, maka akan menjadi kesia-siaan karena pukulan itu merupakan salah satu skill tingkat epic yang sengaja Jun berikan pada Duskbeast Bull.

Dengan skill ini Duskbeast Bull tidak perlu takut di serang dengan seribu orang, di tambah skill ini juga tidak bisa di batalkan, meski begitu ada harga yang harus di bayar. Duskbeast Bull akan kehilangan 60% dari total (HP) dan (MP)nya saat ini.

Skill pukulan ini tidak perlu cast time untuk memulainya lalu segera menargetkan party Jun.

Akiria dengan bantuan tameng sucinya menciptakan ilusi tempurung kura kura melindungi seluruh anggota party termasuk Jun, dia berniat untuk menahan serangan ini tapi Jun segera keluar dari pelindung dan melompat hingga dia saling bertatapan dengan pukulan Duskbeast Bull.

Jun segera mengaktifkan skill pedangnya lalu membelokan pukulan ke arah yang lain dari party, lalu efek dari pukulan mencitakan ledakan yang kuat dan membuat lubang dalam di atas tanah.

Akiria yang sebelumnya mencoba melindungi party dengan skill perlindungan miliknya, di padu dengan item suci dari tamengnya hampir pucat seperti mayat, jika dia berpikir bisa menahan pukulan Duskbeast Bull hanya dengan sebuah skill tingkat rendah membuat wajahnya pucat ketakutan.

Jika Jun tidak pergi untuk memblokir tetteapi malah membelokan pukulan Duskbeast Bull semua orang dalam party akan mati seketika tanpa jasad yang tersisa, semua orang menyadarinya dan sekalilagi mereka di selamatkan oleh Jun membuat mereka menaruh hormat padanya.

"Sudah ku bilang jangan mencoba untuk menahannya, fokuslah pada penyerangan dan menghindar." Ucap Jun jatuh dari ketinggian tapi tidak mengalami luka dan segera melompat ke arah Duskbeast Bull lalu mengayunkan pedang hingga melukai lengan kirinya.

Semua anggota party segera sadar dan menyiapkan senjata mereka kembali, lalu mereka juga menyadari kesehatan mereka sudah kembali pulih dalam sekejap, mereka sedikit kaget tapi mereka tidak berani lalai dan menyerang Duskbeast Bull dengan kemampuan yang mereka punya.

Mythical White Eos Deer masih terus memberikan buff-buff pada party, sesekali dia juga menembakan cahaya hijau pada Duskbeast Bull membuat monster itu terkena debuff dan sulit untuk bertahan, tapi monster itu hanya mengalami sedikit kerusakan meski di serang terus menerus.

Jun melompat jauh ke belakang setelah sebelumnya terdorong oleh skill Duskbeast Bull yang lain, baginya hanya perlu menunggu dan memperhatikan setiap tindakan Duskbeast Bull sampai monster itu benar-benar kalah.

Jun memilih salah satu buff untuk meningkatkan demage serangan anggota party, lalu setelah itu dia menggunakan skill panahnya untuk menarik perhatian Duskbeast Bull padanya.

Meskipun serangan anggota party sangat lemah tidak lebih dari dua angka demage yang di berikan, tapi akibat racun dan debuff yang berasal dari Jun, membuat Duskbeast Bull cepat kehilangan banyak HP dan terlihat kelelahan. Tetapi dia masih terus melepaskan skill-skill tingkat tinggi yang sulit di bayangkan oleh semua anggota party.

Akiria di barisan depan, yang paling dekat dengan Jun memperhatikan setiap gerakan Jun yang sangat elegan, di matanya Jun seolah sedang mengambarkan sebuah gerak seni berpedang tingkat tinggi, bahkan prajurit dan kesatria elit tidak setara dengannya.

Sementara Phaio yang sebelumnya berpikir Jun seorang Hunter terpaksa harus menelan ludah, jika Jun seorang pemanah yang memiliki skill pedang sebagai skill keduanya mungkin dia akan menangis karena skill berpedangnya bahkan tidak menyentuh sedikitpun skill pedang milik Jun.

Lalu para gadis hanya bisa menatap Jun dengan kagum dan sedikit mengerutkan bibir tersenyum manis.

bersambung..

Note :

hai guys setelah hiatus 2 tahun lebih (karena saya menulis novel ini dari 2017) 'sepertinya' saya akan melanjutkan untuk menulis kembali novel ini.

Teriakasih dukungannya, dan kalau gaya penulisaanya sedikit berbeda dengan chapter sebelumnya mohon di maklumi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Panel Admin [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang