Chapter 16 - Perkenalan

427 36 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waktu sudah sangat sore, sehingga banyak orang yang mulai kembali dari perburuan, namun kelompok Jun yang datang terlambat membuat mereka hanya bisa berburu sebentar.

Setelah perburuan, Agnes kembali ke kemah dengan membawa tiga kelinci liar, Jun juga sudah kembali dari kesibukannya menyelam dan berburu ikan di dalam danau, saat ini dia hanya mencari potongan ranting kecil di sekitar kemah lalu mengumpulkannya menjadi sebuah perapian.

"Kamu terampil dalam mengurus kegiatan rumah?" Agnes datang memuji Jun yang masih sibuk dengan kegiatannya sendiri.

"Sementara kamu sepertinya tidak berbakat dalam hal berburu." Kebalikan dari Agnes, Jun malah meledeknya membuat Agnes mendengus kesal.

Agnes melihat dimana hasil buruan Jun di letakan yang mengunung, ada ikan dan lobster dalam tumpukan, ada juga kerang, kepiting dan cumi-cumi hewan air yang jarang di temui Agnes.

Lalu ketika Jun meletakan pancinya, Agnes hanya bisa melihat karena skill memasak Jun sangat berbeda dengan dunia mereka. Jun dengan lembut memisahkan tulang ikan dengan daginngya, memasak kepiting hingga merah dan sangat menggoda, lalu menyiapkan bumbu dengan cepat dan cekatan.

Gerakan memasak Jun sama dengan tarian, tapi di bagian-bagian tertentu cara pengolahannya bahkan lebih tinggi dari cara memasak di dunia ini.

Dalam waktu singkat, kelompok Jun sudah menyiapkan banyak makanan terutama seafood, dan mengolah beberapa daging kelinci hasil buruan Agnes menjadi sate, lalu aroma menggoda menyebar di udara membuat Zgard dan kelompok 8 orang menoleh ke arah Jun.

Agnes yang sebelumnya sudah pernah mencicipi masakan Jun, duduk manis di depan meja batu menunggu Jun mempersilahkannya makan, tapi kemudian langkah besar datang menghampirinya dengan air liur menetes dari mulutnya.

"Aroma apa ini? Apa ini kamu yang memasaknya? Aku akan mencicipi untuk memastikan tidak ada racun dalam daging ikan." Zgard datang dan menyodorkan tangannya untuk mengambil satu piring ikan besar dengan tampilan mewah, lalu ketika dia mengigit satu kali tubuhnya bergetar karena merasakan sebuah makanan nikmat yang belum pernah di makannya.

Sementara Jun dan Agnes juga memilih makanan yang mereka sukai lalu memakannya dengan santai dan meresapi.

Sementara kelompok 8 orang yang terlalu terburu-buru untuk datang ke padang rumput, hanya bisa membawa bekal seadanya dengan rasa yang hambar.

"Halisa, apa kamu bisa memasak juga?" Seorang warior muda berusia 16 tahun bertanya kepada gadis warior yang seusia dengannya.

"Aku bisa memasak tapi, tidak ada bahan di sini?" Jawab gadis warior berambut pendek dan pirang itu dengan kebinggungan.

"Kalau begitu aku akan mencari ikan di danau." Lanjut warior muda bersiap melompat ke danau.

"Hentikan Phaio, danau di malam hari sangat sulit untuk berburu." Seorang warior lain yang terlihat memiliki umur yang sama dengn Zgard, memperingatkan.

Panel Admin [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang