Chapter 04 - Magic Goblin

540 42 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serangan panah berhasil melukai beberapa goblin, tapi tak berapa lama pintu gerbang desa juga berhasil dihancurkan oleh goblin, dengan cepat goblin menerobos masuk dan beradu pedang dengan orang-orang desa.

Jun memperhatikan pertempuran dari jarak yang jauh, menurutnya goblin adalah monster-monster dengan level rendah, paling tinggi mereka bisa mencapai level 10, tapi untuk penduduk desa yang hanya sampai pada level 2, mereka adalah monster kuat yang setingkat dengan Ogre.

Barisan depan yang dipimpin Zgard berhasil memperlambat goblin yang terus masuk kedalam desa, namun untuk memukul mundur goblin-goblin ini mereka masih sangat kewalahan.

Pertempuran mencapai puncak ketika beberapa goblin kecil memanjat pagar kayu dan menyerang para pemanah, mereka juga berhasil menguasai tower dan membakar beberapa rumah di dekat pintu gerbang.

Pemanah bertudung yang sebelumnya memanah ketua goblin, saat ini dikepung oleh empat goblin dari segala arah, dia menyesal tidak ikut mundur bersama dengan regunya tapi malah bertahan di atas pagar kayu.

Meskipun begitu dia masih mencoba untuk melawan sebisanya, mengganti senjata busurnya dengan pisau yang sangat tajam, menyerang dan menghindar seolah tubuhnya sangat ringan tidak seperti orang pada umumnya.

Tiga meter di belakang keempat goblin, terdapat seekor goblin yang memiliki gaya aneh, goblin itu memakai topeng kepala rusa, mengenakan jubah cokelat yang robek dan menggengam tongkat dengan hiasan tulang manusia, dilihat bagaimanapun dia bisa disebut dengan Magic goblin.

Meski goblin monster lemah dan tidak berpendidikan, mereka masih tetap bisa menggunakan beberapa ilmu sihir yang di wariskan dari para leluhurnya, namun megic mereka tidak pernah berhasil mencapai level 3 ataupun 5, mereka hanya bisa menggunakan magic level 1 ataupun 2 yang merupakan magic standar dan banyak digunakan di dunia.

Mata biru orang bertudung itu sekilas melihat goblin penyihir yang sibuk berteriak tidak jelas, dan sedikit kaget hampir berjalan mundur, orang itu berpikir goblin penyihir itu mungkin ada di level 4 atau 5, dan untuk menghindar dari kepungan goblin-goblin ini merupakan hal yang mustahil.

Dia mengepal tinju erat-erat dan menggigit bibirnya, dan menurunkan bahu seolah ingin menyerah, namun gambaran seorang wanita cantik dengan telinga panjang 'Elf' muncul dalam pikirannya seolah memberinya kekuatan untuk melawan.

Orang bertudung itu mengangkat pisaunya kembali bersiap mencari momentum untuknya kabur, namun gerakannya yang mencurigakan menarik perhatian goblin dan segera berlari menyerangnya secara bersamaan.

Dia ingin melompat tinggi menjauh dari kepungan goblin, namun itu tidak mungkin bisa dia lakukan, karena beberapa goblin yang lain bahkan sudah menguasai wilayah sekitarnya membuatnya terisolasi dikepung oleh para goblin.

Dengan kuat seekor goblin memukulkan Club Stick kearah orang bertudung, namun serangan itu tidak melukainya karena dia memiliki tubuh yang lincah, lalu serangan berikutnya gagal dia prediksi hingga dengan keras Club Stick itu berhasil memukul perutnya hingga membuat orang bertudung itu hampir roboh,

Ride yang juga sedang sibuk bertarung, menatap tajam ke arah orang bertudung di atas pagar kayu, matanya seolah memancarkan kehawatiran dan juga ketakutan hingga menghasilkan udara dingin di sekitarnya, salah satu goblin yang berjalan mendekati Ride berhasil mengoreskan pedangnya ke lengan kanan Ride yang terhenti, tapi dalam sekejap goblin itu mati terbelah oleh pedang Ride yang gerakannya tidak terlihat.

Detik berikutnya goblin magic menyelesaikan ritualnya, dan mengarahkan tongkat sihirnya ke arah orang bertudung, meski memerlukan waktu tapi api kecil muncul tiba-tiba di udara dan membakar tudung orang tersebut.

Tudungnya yang terbakar itu menyisakan seorang gadis cantik dengan kulit putih susu, rambut emas di kuncir kuda, bibir kecil merah jambu dan mata lentik yang terpejam, telinganya panjang menandakan dia merupakan keturunan dari Elf.

Ketika akan terjadi ledakan di sekitar gadis Elf tersebut, Ride berniat melompat menghampiri gadis Elf tapi di halangi oleh para goblin di sekitarnya hingga membuatnya terhambat.

-BOOOMM..!

Ledakan terdengar dengan keras hingga membuat pagar kayu ikut roboh di buatnya, sementara bayangan hitam melambung tinggi ke atas dan terjatuh di pangkuan Jun.

Semua orang yang bertarung segera menyaksikan kejadian tersebut, lalu segera menatap Jun yang masih menggendong gadis Elf.

"Agnes," Ride tubuhnya di penuhi luka, berjalan cepat ke arah Jun dan segera mengambil gadis Elf itu pelukannya, "ambilkan beberapa ramuan obat untuknya." Lanjut Ride berteriak pada seseorang.

"Kamu terlihat sedikit kesulitan, apa perlu aku bantu?" Jun bertanya sembari mengulurkan sebuah botol potion berwarna ungu.

Ride dan orang-orang di sekitarnya kaget dengan apa yang ada di tangan Jun, mereka sering mendengarnya dalam legenda-legenda menganai potion berwarna merah atau biru, tapi untuk menemukan potion berwarna ungu, bahkan legenda tidak mencatatnya.

"Seharusnya potion ini bisa menyembuhkannya dengan cepat." Ucap Jun santai.

Sebenarnya Jun hanya mengeluarkan potion ungu dari dimensi Inventory, namun dengan kegaduhan ini tidak ada yang pemperhatikannya dan dia berpura-pura mengeluarkan potion dari sakunya.

Potion yang Jun ambil merupakan kualitas rendah level 10 di Inventorynya, dia bahkan memiliki Potion kualitas tingga dan level yang hampir mencapai 500, dan untuk yang lebih hebat lagi Jun bisa saja mengambilnya dari Item Mall.

"Apa potion ini sama seperti potion merah dalam legenda?" Ride bertanya datar dan mengambil potion dari tangan Jun.

"Potion merah dari dalam legenda?" Jun sedikit binggung namun segera mengerti maksudnya, "ah.. harusnya sama dengan potion merah (HP)."

Ride segera menuagkan setengah dari keseluruhan ramuan, tapi belum satu detik gadis Elf itu mengerutkan keningnya dan bersuara seperti burung yang kesakitan.

"Papa."

"Agnes." Ucap Ride menghilangkan wajah khawatirnya.

"Papa, apa yang terjadi?" Agnes bertanya sembari matanya mengamati sekitar.

"Kamu terkena ledakan sihir dari para goblin, lalu dia menangkapmu, apa kamu ingat?" Ride bertucap, sementara Agnes memalingkan wajahnya ke arah Jun.

Wajah Agnes memerah seperti buah ceri, dan sedikit malu-malu menatap Jun sekali lagi, tapi teriakan kesakitan terdengar dari arah belakang Jun, dan tiga Goblin berpedang muncul kemudian dan menargetkan Jun.

Dengan cepat mereka mengayunkan pedang pada Jun, tapi Jun mengelak dan segera membalasnya ketika para goblin belum sempat memutar pedang mereka.

-BRAAAAKK..!!

Pukulan Jun tertuju tepat di arah perut goblin dan membuat goblin terdorong mundur dengan perut yang berlubang, sementara pedang berkarat mereka tertinggal dan Jun memungutnya untuk menyerang goblin kedua dan ketiga.

Serangan Jun seperti ilusi, bahkan Ride dan Zgard yang memperhatikan tidak bisa mengikutii pergerakan Jun, sementara hanya Agnes yang masih menatapnya seolah pandanganya terkunci.

Panel Admin [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang