Chapter 18 - Raja Monster

260 26 0
                                    

Semua monster di rawa seolah membeku, mereka tidak menyerang kelompok besar Jun dan masih berdiri seolah mereka tidak ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua monster di rawa seolah membeku, mereka tidak menyerang kelompok besar Jun dan masih berdiri seolah mereka tidak ada.

Kelompok Jun hanya melihat heran, monster rawa terkenal agresif, mereka tidak menyukai orang lain masuk dalam wilayahnya. Tetapi monster ini seolah terkena sihir ilusi dan tidak menyadari keberadaan kelompok Jun.

"Apa yang terjadi? Kenapa mereka tidak menyerang?" Tanya Agnes pada Jun.

"Kita akan masuk lebih dalam ke rawa." Jun berucap lembut lalu memacu Mythical White Eos Deer berjalan ke arah genangan air.

"Tunggu, jangan pergi terlalu dalam, banyak monster berbahaya yang bahkan pasukan elitpun menyerah untuk melawannya." Tuan Danalise memperingatkan, tapi Jun mengabaikan dan sudah Jauh pergi kedepan.

"Kita akan pergi juga paman Zgard?" Agnes bertanya ketakutan setelah mendengar ucapan Tuan Danalise.

"Kita harus percaya pada Jun, bagaimanapun juga dia orang yang kuat." Zgard berkata lalu berjalan masuk mengikuti bayangan dari Mythical White Eos Deer.

"Sekuat apa Jun?" Kelompok Akiria juga penasaran lalu bertanya dengan nada lembut.

"Dia bisa bertarung dengan puluhan goblin sendirian, dan mengalahkan dua Orc tingkat 8 seorang diri." Zgard berkata, dia tidak ingin memberitahukan level Jun pada orang luar, itulah kesepakatan semua penduduk desa agar Jun tidak mengalami kesulitan.

"Wahh.. bagaimana caranya? Apa dia seorang Warrior atau Berserker?" Akiria bertanya dengan kaget.

"Entah, kami juga tidak tau apa Classnya, tapi yang pasti dia sangat jago berpedang dan memanah juga menundukan hewan." Agnes menjawab.

Mereka masuk kedalam rawa hutan, kabut hutan semakin tebal sehingga mereka hanya bisa melihat cahaya hijau dari telinga Mythical White Eos Deer dan mengikutinya.

Di kanan-kiri mereka terdapat batang kayu yang roboh dan berlumut tanda bahwa orang-orang jarang berburu di area ini, mereka juga kadang melihat gerombolan monster rawa berlevel tinggi yang berjalan dan memata-matai kelompok Jun dan Akiria.

"Bukankah ini terlalu dalam? Kemana kita akan pergi?" Gadis Warrior Halisa menggigil takut dengan apa yang ada di sekelilingnya, seolah dia akan mati jika dia bertanya dengan suara keras.

"Kita akan segera sampai." Ucap Jun santai lalu terus melihat dalam sensornya.

Setelah itu mereka melewati banyak pohon besar yang mati tanpa daun, pohon-pohon itu memiliki wajah seorang pria tua yang hidup dalam penyesalan, rating dan batangnya menyerupai tangan yang kurus tajam seolah mereka menggunakannya untuk menusuk daging dan armor seseorang.

Lalu setelah berjalan ke dalam dan waktu yang tidak di ketahui, mereka tiba di tanah gersang dan tandus, air mengalir namun hanya bisa masuk dalam celah-celah tanah, pohon mati dengan akar yang mencuat membuat mereka merasa ngeri dengan suasana di sekitarnya.

Di depan mereka terdapat tebing tinggi yang tidak terlihat puncaknya karena tertutup kabut dan awan, mereka ada di dasar Jurang yang dalam dan gelap yang tidak di ketahui dan tidak ada di peta kerajaan umum selama ini, mereka seolah masuk kedalam dunia lain dan tiba di tepian neraka.

"Reruntuhan The Haunted Reef," Ucap Jun dengan suara yang bisa di dengar semua orang, "Dark Elf dulu tinggal di sini, mereka mempunyai senjata tingkat tinggi dan sumberdaya yang melimpah hingga menarik raja monster merebut kekayaan mereka, lalu membantai semua Dark Elf yang ada di sini." Lanjut Jun menerangkan, sebenarnya sekenario ini di buat oleh Jun tanpa sengaja karena Dark Elf berkembang terlalu cepat, dia memerintahkan Raja monster untuk meratakan desa ini dan membiarkan reruntuhan dan beberapa item berharganya tergeletak begitu saja, lalu dia menyegel raja monster dalam tebing dan membawa banyak harta dan benda berharga bersamanya.

"Dark Elf." Agnes kaget, dia juga merupakan Elf, tapi sangat berbeda dengan dark elf yang menggunakan sihir hitam dan racun dalam skill memanahnya.

Kelompok Akiria pun tidak luput dari kagetnya, mereka tidak pernah membayangkan bahwa di sekitar Rawa Edirf terdapat sebuah reruntuhan Elf kuno.

"Apa raja monster itu masih hidup?" Tanya Melain gadis mage yang sebelumnya hanya diam saja saat ada dalam kelompok Jun.

"Entah, jika kamu ingin memastikannya bisa pergi ke arah tebing, di sana terdapat Gua besar yang tersegel." Ucap Jun menunjuk ke arah yang jauh.

Jun ke sini bukan untuk bertarung dengan raja monster, tapi mencari item dan barang berharga, sisa-sisa dari Dark Elf, namun ketika dia tiba, dia sama sekali tidak melihat item dan barang-barang dari dark elf yang sengaja dia tinggalkan.

'Apa seseorang pernah datang ke sini sebelumnya.' Pikir Jun yang masih tenang seperti air.

"Aku tidak menemukan item apapun di sini." Phaio orang pertama yang pergi berburu harta, tapi dia sama sekali tidak menemukan apapun dalam reruntuhan ini.

"Apa kita akan masuk lebih dalam?" Zgard bertanya pada Jun.

"Itu terlalu beresiko, jika kalian bosan hidup, kalian bisa pergi ke sana." Ucap Jun berjalan ke arah lain reruntuhan yang memancarkan sinar aneh seperti kilatan lampu.

Ternyata kilatan lampu berasal dari tumpukan harta dan senjata tingkat tinggi yang di tumpuk dalam satu gundukan, kelompok Jun segera mengubah wajahnya mereka tertegun sekaligus kaget dengan banyaknya senjata dan item dalam gundukan.

Zgard dan Phaio adalah orang pertama berlari ke arah tumpukan harta lalu di ikuti yang lainnya, sementar Jun masih berpikir curiga dengan apa yang ada di depannya.

Tapi kemudian tanah dan rawa bergetar seolah raksasa bangkit dari tidurnya, Jun menangkap dalam sensornya sebuah sosok besar yang sama besarnya dengan gunung, monster yang tertutup dalam kabut itu memiliki dua tanduk seperti iblis, badan kekar yang sangat besar dan sebuah palu besar tergenggam dalam tangannya.

Meski samar Jun bisa menebak monster apa itu karena dia yang memerintahkan monster ini menghancurkan Dark Elf.

"Duskbeast Bull." Ucap Jun, menatap raja monster di depannya.

Agnes, Zgard dan 8 orang lainnya melupakan harta di depannya dan menggigil ketakutan setelah melihat monster besar yang bangkit dari bawah rawa-rawa, mereka bisa menebak bahwa monster di depannya adalah Raja monster yang Jun maksud tadi, jadi mereka hanya bisa menangis ketakutan hingga lutut mereka lemas.

Panel Admin [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang