Semakin hari Seokjin semakin tak bisa mengendalikan diri saat matanya secara tidak sengaja menangkap sosok bayangan hantu perempuan di kamar rawat inapnya.Bayangan itu selalu muncul dari balik gorden jendela saat seokjin sendirian di kamar.Sudah berulang kali seokjin memberitahu adik nya Taehyung perihal hantu tersebut,tapi semua omongan nya hanya di anggap halusinasi semata.
Entah harus bagaimana lagi seokjin berusaha meyakinkam adiknya maupun dokter dan suster yang ada di rumah sakit agar mau mempercayai ucapan nya.Dia sungguh-sungguh tak berhalusinasi.Hantu perempuan itu ada,dia nyata,dan seokjin melihatnya sendiri dengan mata kepalanya sendiri.
"Taehyung-ah apa kau masih tidak percaya padaku?"tanya seokjin setelah kesekian kalinya mencoba meyakinkam adik laki-lakinya ini.
Taehyung menghembuskan nafas lelah "Hyung sudah berapa kali aku mengatakan ini padamu,kau hanya berhalusinasi"
"Halusinasi kepalamu.Jika itu halusinasiku,tidak mungkin aku melihatnya setiap hari bahkan setiap jam di saat aku sendirian"
"Aku tidak ingin mengatakan ini,tapi...hyung harus sadar kalau hyung itu orang yang parnoan saat sedang sendirian"
Seokjin menatap adik nya dengan mata membulat,jika tangan nya tidak di selang infusan,mungkin seokjin akan dengan senang hati menampar mulut taehyung.
"Yak Yak siapa yang mengajarimu bicara tak sopan seperti itu hah?Lain kali aku akan menampar bibir mu sampai rata"ancam seokjin
Taehyung mendadak menutup mulutnya ngeri membayangkan ancaman seokjin yang lebih parah dari ancaman eomma nya.Dia memang sosok hyung yang kejam.
"Baiklah begini saja,kalau kau tidak mempercayaiku tak apa ,aku tidak akan meyakinkanmu lagi.Tapi dengan satu syarat"
"Apa?"
"Aku ingin pulang ke apartemen"pinta seokjin
Taehyung diam sesaat menimbang permintaan seokjin.
Setelah di pikir beberapa saat,akhirnya Taehyung berkata "Tidak!"dengan tegas."Waeyo?Kau tak bisa menolak permintaan hyungmu ini"protes seokjin
"Dokter bilang kepala hyung belum sepenuhnya pulih,bagaimana jika sesuatu tiba-tiba saja terjadi huh?"
Seokjin berdecak sambil memutar bola matanya malas "Pulih apanya,yang ada semakin lama aku di sini,semakin cepat aku pulang ke atas"
"Yak Hyung jangan bicara sembarangan!"omel taehyung sebal.Perkataan seokjin tadi benar-benar membuat taehyung cemas,bagaimanapun juga taehyung belum siap jika harus kehilangan hyung satu-satunya ini.Meskipun dia harus bertengkar setiap saat,itu jauh lebih baik daripada harus kehilangan seokjin.
Seokjin mengerucutkan bibirnya kecewa,dia benar-benar sudah merasa tak nyaman di rumah sakit,dia ingin pulang ke apartemen miliknya dan memulihkan diri di sana.Seokjin merindukan dapur dan kamar kesayangan nya.
Melihat raut wajah kecewa hyung nya,taehyung menghembuskan nafas gusar,dia bisa saja mengurus semua administrasi rumah sakit dan membawa seokjin pulang,tapi taehyung khawatir karena keadaan seokjin yang belum sepenuhnya pulih,seokjin bahkan sering terserang sakit kepala dadakan,dan taehyung khawatir jika itu terjadi saat taehyung tak ada di rumah.
Setelah memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi,taehyung akhirnya menyetujui keinginan hyungnya itu.Dengan satu syarat.Seokjin tak di izinkan memasak makanan dan bekerja.
"Aku setuju.Tak masalah jika aku tidak memasak,aku akan menghabiskan waktuku di atas kasur"ucap seokjin menyetujui.
☜☆☞
KAMU SEDANG MEMBACA
The First and The Last
Fanfictionkim Ji Soo, gadis yang sudah meninggal namun roh nya masih berada di bumi. Awalnya Kim Seokjin sama sekali tidak bisa melihat arwah kekasihnya jisoo,tapi setelah mengalami suatu kejadian, seokjin akhirnya bisa melihat roh kekasihnya.