"REVAN...!"
***Teriakan Valdo membuat semua orang terlonjak keget, begitu pun dengan dua sejoli yang sedang berciuman terlepas begitu saja.
Mereka langsung melihat ke arah Valdo, kemudian mereka beralih kepada orang yang tergeletak di atas lantai.
Abby langsung mendorong tubuh Louis, lalu berlari mendekati Revan yang sedang pingsan.
"Cepat! Bawa Revan ke uks...!"
Perintah Bu Clara.Abby dan Valdo lansung mengangkat tubuh Revan, dan membawa nya ke UKS.
***
"Bagaimana ke adaanya teman saya pak...?"
Tanya Valdo dengan nada khawatir."Keadaan nya baik-baik saja, dia hanya shock saja..."
Balas pak baron, pak baron adalah penjaga uks di sekolah SMA Nusa Bangsa.Valdo, dan Abby yang ada di dalam uks itu, menghela napas lega.
"Kalau begitu, saya permisi dulu..."
pamit pak baron."Iya pak, terimakasih sudah membantu teman saya..."
Balas Abby."Sama-sama..."
setelah mengucapkan itu, pak baron keluar dari ruang uks.
Valdo dan Abby mendekati Revan yang terbaring lemas di atas kasur uks, kemudian mereka duduk di samping kasur itu.
***
Ceklek
Pintu uks terbuka, seorang wanita cantik muncul di balik pintu uks. Lalu, berjalan menuju ke arah dua pria yang sedang duduk di samping kasur.
"Kak Abby, kak Valdo. Bagaimana keadaan nya Kak Revan...?"
Tanya sang wanita itu khawatir. kepada kakak kelas nya itu.Valdo dan Abby mengalih kan pandangan nya, menatap wanita yang memasang wajah khawatir
"Revan baik-baik saja Reva. kata pak baron, Revan hanya shock saja..."
Balas Abby, dan diangguki oleh Valdo."Shock? Kak Revan shock kenapa...?"
Tanya Reva bingung."Kami juga tidak tahu, tiba-tiba saja Revan langsung pingsan..."
Jawab valdo."Eughh..."
suara itu membuat ketiga orang yang sedang mengobrol,mengalihkan pandangan nya ke arah Revan yang baru sadar.
"Aku dimana...?"
tanya Revan dengan suara serak."Kau ada di uks..."
Revan mengerutkan dahi nya mendengar ucapan Valdo.
"Kau tadi pingsan saat di kelas..."
Jelas Valdo.Revan hanya menganggukan kepala nya, kemudian melihat ke arah wanita di samping Valdo.
"Reva, kenapa ada disini...?"
Tanya Revan pada wanita di samping Valdo."A-Aku disini mau melihat keadaan k-kakak...."
Jawab Reva gugup.Valdo, dan Abby hanya tersenyum melihat sikap malu-malu Reva.
mereka berdua memang sudah tahu jika adik kelas nya ini menyukai Revan sejak dulu.
Tapi sayang nya, Revan masih belum peka kalau Reva menyukai diri nya.
"Terima kasih sudah peduli pada ku..."
ucap Revan, lalu tersenyun ke arah adik kelas nya.Membuat rona merah terpancar di pipi putih milik Reva.
"Sama-sama k-kak...."
Balas Reva salah tingkah, dengan senyuman yang Revan berikan pada nya.Reva berjalan mendekat ke arah Revan, lalu dia mengeluarkan kotak makan berwarna pink kepada Revan.
"ini buat kakak...?"
tanya Revan, Reva mengangguk malu-malu."Terima kasih, kakak terima kotak makan nya...."
Revan menerima kotak makan itu dari tangan Reva."Sama-sama kak. k-kalau begitu, aku pamit pulang dulu ya. Soal nya,aku di tungguin teman-teman di luar..."
Setelah mengucapkan itu, Reva langsung keluar dari ruang uks dengan rona merah di wajah nya.
Valdo langsung mengalihkan pandangan nya kepada Revan.
"Ekhmmm..."
Valdo berdehem, mebuat kedua teman nya mengalihkan pandangan nya ke arah Valdo."By the way, kau shock kenapa hingga kau jatuh pingsan...?"
Tanya Valdo penasaran.Revan mencoba mengingat-ngingat apa yang terjadi, dari kejadian di kantin, kedatangan murid baru, dan sampai-
"Ouh... aku ingat sekarang."
Ucap nya dengan nada tinggi, membuat kedua teman nya menutup telinga nya."Kau ingat apa...?" Tanya Valdo penasaran.
Revan langsung memutar tubuh nya ke arah Abby, kemudian menatap nya lekat.
"Sekarang jelaskan, apa hubungan mu dengan si murid baru itu...?"
Mengangkat tangan nya dan menunjuk ke arah Abby, membuat yang di tunjuk mendadak gugup.
"A-Aku hanya berteman dengan nya..." balas Abby gugup.
"Jangan bohong...!" Tegas Revan.
"A-Aku t-tidak bohong...!"
Jawab nya membela diri,"Lalu, apa yang kau lakukan di dalam kelas dengan si murid baru itu...?"
Tanya Revan penasaran,Membuat tubuh Abby menjadi kaku, bayangan saat di kelas tadi ter-ulang kembali.
Valdo merasa ada sesuatu yang disembunyikan Abby dari mereka.
Selama dirinya berteman dengan Abby, baru kali ini dia melihat sikap Abby yang out of caracter.Abby yang di kenal nya adalah sosok yang cuek terhadap sekitar. Dia tidak mudah akrab dengan orang-orang, apalagi dengan orang asing.
"Apa yang kalian bicarakan...?"
tanya Valdo kepada dua orang yang sedang berbicara serius.Revan mengalihkan pandangan nya kepada Valdo.
"Kau tahu...?"
Valdo menggeleng, sedangkan Abby menggigit bibir nya gugup.Revan mengangkat tangan nya, mengkode agar Valdo mendekat kearah nya. Valdo menurut, dia mendekat kearah Revan.
"Teman kita ini, dia berciuman dengan si murid baru itu..."
Bisik Revan,Valdo melotot kaget, kemudian menggeleng kencang.
"Kau serius..."
Tanya valdo, Revan mengangguk.Mereka saling berpandangan, kemudian beralih menatap lekat Abby yang sedang menunduk dan menggigit bibir nya kuat.
"Abby, kau mau kan menjelaskan semua ini kepada kami...?"
Tanya Valdo dengan halus.Abby mendongak menatap kedua teman nya yang memasang wajah memelas, kemudian menghela napas lalu mengangguk.
***
Di tempat lain, Louis sedang berada di kantin. Bersama kedua sepupunya, Aldi dan Ryan.
Aldi dan Ryan adalah sepupunya Louis. mereka berdua sudah mengetahui jika Louis itu belok, mereka juga tahu siapa orang yang membuat Louis belok.
Kembali lagi pada Louis.
Louis sedari tadi tak henti-henti nya tersenyum, membuat kedua sepupunya yang duduk di samping nya menatap jijik.Aldi menyenggol Ryan memberi kode kenapa dengan Louis, Ryan hanya menyilangkan jari nya di dahi nya.
***
Tbc
See you letter ✋✋✋
KAMU SEDANG MEMBACA
You Must Be Mine
Teen FictionAbby putra adalah pemuda biasa-biasa saja, tidak bisa di bilang tampan dan tidak juga di bilang jelek. Di usia nya yang baru menginjak usia 18 tahun kurang 2 bulan, Dia harus menerima kenyataan pahit dengan apa yang di lihat nya. Pacar nya-Reina, y...