8.Minggu yang melelahkan

8.2K 471 23
                                    

.
.
.
.
.
.

Abby membuka matanya ketika merasakan sebuah tangan menyentuh pipinya, kemudian dia melihat ke arah sang pelaku yang tidak lain adalah Louis.

"Morning baby..." kata Louis,,
Tersenyum hangat kala melihat wajah manis orang di depannya ini.

Abby membelakan matanya ketika menyadari jika Louis lah yang berada satu ranjang dengannya.

"Apa yang kau lakukan disini?!"
Nada suara Abby terdengar bingung. sepertinya, dia tak mengingat tentang kejadian semalam,,

"Kau lupa apa yang kita lakukan semalam...?"

Bukannya menjawab, Louis malah balik bertanya. Raut wajah Abby terlihat bingung, pikirannya menyingkron tentang kejadian kemarin.

Setelah cukup lama dia berpikir, akhirnya dia berhasil mengingat kejadian kemarin. Abby langsung membuka selimut nya dan mata nya terbelak kaget, bagaimana tidak? Dirinya tidak memakai sehelai benang pun alias telanjang bulat.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA TUB-AHKKKHHHHHH...."  Teriakan Abby terpotong ketika dia merasakan sakit yang teramat di bagian bawah nya.

Louis langsung bangun dan duduk di samping Abby.
"Kau baik-baik saja,baby..?" Terdengar jelas bahwa Louis terlihat begitu khawatir.

"Apa yang baik-baik saja bodoh... ini sangat sakit sialan" maki Abby.

"Maaf kan aku baby, aku lepas kendali semalam..." ucap Louis menyesal dengan perbuatan nya semalam. Dirinya tidak tahu, jika perbuatannya semalam akan menjadi saperti ini.

"Kau memang sialan..!! Aku tidak akan memaafkan mu!!" Hardik Abby dengan kejam nya.

Kemudian dia beranjak dari ranjang nya tak lupa dia membawa selimut nya untuk menutupi badannya yang full naked. Saat Abby akan bangun untuk pergi ke kamar mandi, dia kembali terduduk karena merasakan sakit di bagian pantatnya.

"Biar ku bantu baby..." Louis pun berdiri dan langsung menggendong 'kekasih' nya ke kamar mandi.

"Eh, turunkan aku bodoh..."

"Mulai sekarang, aku akan melayanimu baby.." Louis berkata dengan sangat yakin.

"Berhenti memanggil ku dengan sebutan itu, aku bukan kekasih mu!" Sebenarnya, dalam hati kecil nya dia merasa sedikit senang mendengar panggilan Louis padanya. Tapi, dia merasa gengsi untuk menunjukan nya, jangan lupakan jika Abby itu adalah tipe orang yang memiliki gengsi yang tinggi.

Louis berhenti melangkah kemudian menatap lekat Abby.
"Kalau begitu, jadilah kekasih ku"
Ucap Louis serius.

Abby menatap sorot mata Louis yang begitu meyakinkan, dirinya mencari keraguan di mata itu, Tapi hasil nya nihil.

"A-aku tidak mau." Abby memalingkan wajah nya saat menjawab itu.

Louis menurunkan Abby dari gendongannya, lalu tangannya memegang bahu Abby.

"Tatap mataku saat kau mengatakan itu.."

Abby merasakan jika Louis memang sungguh-sungguh dengan perkataannya, tapi dia masih ragu dengan perasaan nya.

"Berikan aku waktu.." setelah mengucapkan itu, Abby langsung berlari ke kamar mandi dengan langkah yang tertatih.

"Baik, aku akan memberi mu waktu untuk berpikir tentang perasaan mu padaku.. tapi jika waktunya tiba, dan kau masih ragu dengan perasaan mu.. suka tidak suka, aku akan membuat mu mencintaiku.."
Kata Louis dengan sangat posesif.

Di balik pintu kamar mandi, Abby bergidik ngeri mendengar perkataan Louis yang sangat memaksa.

kau benar-benar sialan Louis. Abby menjemat rambutnya frustasi,,

You Must Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang