masih lanjutan yang kemaren ya!
HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
.
"Sudah puas memanggil-manggil nama ku,hah...?" Tanya Louis yang sudah berada di hadapan Abby."L-louis..." desis nya saat melihat sosok Louis yang berdiri di depan nya dengan senyum cool-nya.
"Hy princess... Kita bertemu lagi." ucap Louis sambil mengusap lembut kepala nya.
Abby dengan cepat menepis tangan itu,dan mundur ke belakang sampai punggung nya membentur tembok westafel.
"Kenapa jadi menghindar gitu...?" tanya Louis sambil tersenyum,dan membungkukan badan dengan tangan di posisikan di lututnya.
'Shitt,ini penghinaan!!' ucap Abby dalam hati.
"MINGGIR...!!"
Abby mencoba untuk mendorong Louis. namun dia malah di tarik pinggangnya, dan di peluk dengan erat oleh Louis.
"Akhirnya,aku dapatkan cople yang ku inginkan dari dulu..." ucap nya di telinga Abby.
"JANGAN MIMPI!! Aku tadi gak serius... Aku masih normal... Kau hanya bahan taruhan ku sama Febry!"
Louis langsung melepaskan pelukanya,dan menatap tajam di hadapannya.
"Jadi,kau hanya mempermainkan ku?"
Abby langsung menunduk saat merasakan aura gelap keluar dari tubuh Louis.
"Y-ya.... Sebenarnya ini ide Febry, aku tak bersalah dalam hal ini..." balas Abby dengan gugup.
"Lihat saja nanti,aku akan mendapatkan mu..."
"GILA! Najis pacaran sama cowok...kau pikir aku maho?? Ouh..pantes saja,kau tidak pernah pacaran sama cewek. Harus nya kau bersyukur punya wajah ganteng yang bisa mendapatkan semua cewek, tapi malah kau memilih ku..shitt!" ucap Abby panjang lebar menghardik Louis.
"Cukup babby,cukup penghinaannya...babby harus mendapatkan hukuman." kata Louis dengan senyum jahil.
Abby langsung bergidik geli, kala dia merasakan bibir Louis menyentuh telinganya. Bibir Louis turun kebawah menjilat leher Abby, menghisap nya dengan kuat.
Abby mencoba berontak,tapi tenaga nya tidak cukup kuat untuk melepaskan diri.
"Akhhh....le-lepaskan ahhh... " Ucap Abby susah payah.
Mendengar permohonan Abby,Louis langsung menghentikan tindakannya. Lalu memegang bahu nya.
"Jadilah milik-ku,aku janji akan membuat mu bahagia jika kau bersama ku..."
"Lepas,gak perlu..." balas Abby kemudian berjalan ke arah pintu keluar,tapi Louis kembali memeluk nya dari belakang.
"You must be mine..." bisik Louis di telinga seraya menjilat telinga nya
"Arrgghhh..... Stop it!lepas..." bentak Abby sambil menyikut perut nya dan berlari sejauh mungkin,meninggalkan Louis yang kesakitan memegang perutnya.
***
"Kita party di rumah ku.." teriak Febry pada teman-teman sekelasnya.
Baru saja Abby memasuki kelas nya,dia sudah di datangi Febry yang berlari ke arahnya.
"Abby uke manis ku...kau harus datang ya ke pesta ku." ajak Febry pada Abby.
"Hah,enggak..." tolak Abby mentah-mentah.
"Ayolah uke manis ku... Kali ini saja ya..ya..ya." ucap Febry mencoba untuk membujuk Abby.
Abby menatap teman nya ini datar,lalu menghela napas pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Must Be Mine
Teen FictionAbby putra adalah pemuda biasa-biasa saja, tidak bisa di bilang tampan dan tidak juga di bilang jelek. Di usia nya yang baru menginjak usia 18 tahun kurang 2 bulan, Dia harus menerima kenyataan pahit dengan apa yang di lihat nya. Pacar nya-Reina, y...