Part 2

8.8K 1.2K 283
                                    

Your eyes are whispering to me, like they're asking me to approach you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Your eyes are whispering to me, like they're asking me to approach you. Please allow me, into your imagination

EXO - Ooh La La La

Baekhyun bukanlah orang yang impulsif, ia selalu mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang sebelum mengambil keputusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun bukanlah orang yang impulsif, ia selalu mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang sebelum mengambil keputusan. Sayangnya, tawaran menggiurkan Chanyeol mengubah prinsipnya. Menyetujui tanpa berpikir akibat dimasa mendatang, walaupun ia tahu bencana bernama Lisa bisa menghabisinya kapan saja.

Melirik arloji, Baekhyun kemudian menapak anak tangga menuju atap rumah sakit. Dia masih punya waktu satu jam sebelum pemeriksaan rutin. Tidur ditengah guyur sinar matahari kedengarannya tidak terlalu buruk.

Lalu sesosok yang bersandar pada pagar pembatas membuat Baekhyun bersorak gembira dalam hati. Wanita itu menyesap sebatang rokok, menghempasnya ke udara perlahan. Bukan pertama kali Baekhyun melihat perempuan menghisap batang nikotin, tapi wanita itu membuatnya tampak berbeda.

Or just because Baekhyun really attracted to her?

Langkahnya kian mempersempit jarak, kemudian tangannya bergerak cepat merebut rokok yang terapit diantara bibir ranum lalu menginjaknya. Baekhyun dapat melihat tubuh itu tersentak sebelum menatapnya dengan dahi mengkerut.

"Ini rumah sakit, dilarang merokok."

Penampilan Baekhyun cukup memberi tahunya, pria itu seorang dokter. Walaupun dia sendiri tidak yakin ada dokter yang mewarnai rambutnya. Ia juga tidak perduli.

"Siapa bilang ini club?"

"Lalu kenapa merokok di kawasan rumah sakit?"

"Tidak ada larangan merokok di sini."

Si wanita kembali mematik rokok, tidak perduli pria itu terus menatapnya. Bermenit-menit berlalu, dokter itu masih betah mengamat tiap gerak tubuh. Ia menghela nafas, menyulut putung rokok sembarangan. Lantas tubuhnya merapat, meraba rahang si pria.

"Apa yang kau lakukan?" Baekhyun berusaha tenang, sentuhan seringan kapas gencar wanita itu hantarkan terasa sensual baginya.

Menyeringai, wanita itu membelai dadanya. Owh, he has nice body. Otot-otot keras membuat jemarinya betah membentuk pola. "Bukankah ini yang pria sepertimu inginkan dariku? Atau kau ingin bermain di ruanganmu? Sepertinya lebih menantang."

Keringat dingin mengaliri pelipis Baekhyun, ada hal yang wanita itu tidak tahu. Bahwa Baekhyun bukan pria yang baik dalam pengendalian diri. Tubuh Baekhyun seolah bukan miliknya, dalam sekejap mata, tubuh si wanita terkurung diantara dirinya dan pagar pembatas. Lalu jemarinya meraih rahang si wanita tidak sabaran, mencari apa yang ia inginkan sejak tadi.

Kecupan keduanya melebur. Baekhyun bergerak frustasi, sementara wanita itu bergeming memandang paras memerah Baekhyun. Ada yang tidak biasa dalam diri pria ini, ia tertarik. Baekhyun menggeram, darahnya menggelegak. Menggigit bibir si wanita keras sebelum memberi jarak. Baekhyun berusaha keras mengembalikan kewarasan yang masih tersisa.

Napasnya memburu, memberi kecupan di sudut bibir yang telah membengkak.

"Next time, you won't survive."

***

Ia tidak tahu Dunia sesempit ini, sebelum memasuki ruangan Park Chanyeol. Sepasang manik jernih menyambutnya, pria ini menepati janji akan adanya pertemuan selanjutnya antara mereka.

Duduk berhadapan, Chanyeol tersenyum lebar. Lantas membuka topik.

"Ini Byun Baekhyun, dia yang akan menjadi dokter pribadimu."

Netranya memaksa untuk terus menatap paras tampan Baekhyun. Menjawab ucapan Chanyeol tidak terduga. "Kau bisa menjamin keselamatanku di tangan pria ini?"

Chanyeol terkekeh, sesuatu telah terjadi namun bukan haknya bertanya. Tatapan Baekhyun menjelaskan apa yang bisa ditangkap seorang pskiater sepertinya. It's sexual desire.

Hal menarik menjebak sahabat tunangannya dalam hubungan pria dan wanita. Mungkin saja Baekhyun bisa merubah pendirian wanita ini. Chanyeol masih ingat wanita itu memutuskan kekasihnya hanya karena jatuh cinta. She don't wanna fall in love with anyone.

"Aku bisa mencari dokter lain jika kau mau."

"Tidak perlu. Tapi aku punya syarat." Kemudian wanita itu diam menanti respon Baekhyun.

"Katakan." Baekhyun membuka suara untuk pertama kalinya.

"Aku akan tinggal di rumahmu sampai pengobatan selesai."

Merasa janggal, ia ingin bertanya lebih jauh. Namun wanita itu lebih dulu berujar, "Dan aku tidak suka siapapun mencampuri urusanku." mengurungkan niat Baekhyun bertanya. Pada akhirnya ia hanya mengangguk menyetujui ketika ide gila bermunculan dalam pikiran.

Menyeringai, Baekhyun mengulurkan tangan tanda persetujuan yang bersambut oleh sang wanita.

"Senang bekerja sama dengan anda, nona Choi Hyein."

***

E

ntah harus merasa beruntung atau sebaliknya. Dia hanya mengguncang sedikit hormon mesum dalam tubuh pria itu dan berakhir dengan terjebak dalam permainannya sendiri. Dalam hati Hyein menyerapahi Lisa yang menantangnya menggoda Baekhyun. Jika ia tahu Baekhyun adalah si ambisius kelebihan hormon, Hyein bersumpah tidak akan menggoda pria itu.

Berbeda dengan Hyein, jiwa mesum Baekhyun bersorak kegirangan. Tidak menyangka akan semudah ini membawa wanita itu ke dalam teritorinya. Benaknya mulai menyusun rencana.

"Aku tidak menyangka kau seambisius ini."

Baekhyun terkekeh, langkahnya menggapai si wanita kemudian berbisik. "Dan aku cukup gila untuk mendapatkanmu." ujarnya. Lantas kecupan singkat di pipi memaku netranya pada punggung Baekhyun. Hari ini benar-benar hari tersialnya.

INFERNO (BELIEVE ME) [BBH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang