Genre 2: Pacar Pengertian

2.3K 227 13
                                    

Uzumaki Naruto lulusan sarjana Ekonomi dan sekarang berkarir awal membuat usaha di bidang properti. Pola pikirnya realistis dan logis, memandang suatu hal berdasarkan prinsip dapat diterima oleh akal sehat didukung adanya bukti berupa riset. Dia menyukai kebakuan, bilangan, dan interaksi sosial –saling bekerjasama sebagai makhluk ekonomi. Tidak heran rak bukunya penuh jejeran buku manajemen bisnis disusul tumpukan teori antropologi.

Berbanding 180 derajat dengan Hinata, kekasihnya. Berusia empat tahun lebih muda darinya. Hinata lebih bersifat abstrak –sejujurnya isi kepalanya penuh awang-awang. Jiwa seni sering memampirkannya pada bayang-bayang khayalan penuh romansa.

Cerita dongeng merupakan asupan sewaktu kecil menjelang tidur. Hinata suka dongeng pangeran berkuda putih dan tuan putri, apalagi bagian ciuman hingga berakhir bahagia. Semakin besar usianya, minat Hinata untuk menulis karangan fiktif  semakin merajalela seperti kuda liar mencari pasangan untuk kawin. Jika Hinata bisa melukis, sudah pasti dia kategori aliran surealisme. Kebebasannya menembus logika. Beruntung Hinata masih waras untuk membedakan mana dunia nyata mana dunia maya.

Intinya mereka berbeda kepribadian, saling tolak-menolak pemikiran serta berbeda genre. Dipaksa bersama hasilnya bakal adu argumen. Namun sayang, kadang cinta memang bisa menjadikan seseorang buta mata dan rasa. Naruto lebih banyak menjadi korban. Tidak tahu jenis simbiosis apa yang tengah mereka jalani, atau jenis pelet apa yang Hinata pakai sampai membuatnya betah dibeginikan.

Tahi kucing rasa coklat? Haha, dulu Naruto akan menertawai siapapun yang membuat kiasan tak masuk akal seperti itu, tapi kini dirinyalah yang sedang mengaisnya.

Dia bisa kepincut bahkan bertahan mencintai Hinata meski kerap menelan butir pil pahit, diabaikan dan diangin-anginkan hingga mlempem masuk angin.

Paling sakit jika sudah diduakan oleh smartphone. Benda persegi itu merebut semua perhatian Hinata. Memonopolinya sampai Naruto merasa lebih baik ia bertukar tempat dengan benda komunikasi itu. Tiap hari pasti jari-jari Hinata mengelusnya.

Saat ditanya apa yang kau lakukan, Hinata lebih peduli pada komentar pembacanya dari pada kekasihnya yang kadar kegantengannya tidak usah diuji coba. Terimakasih untuk papa Minato dan Mama Kushina atas gen unggul mereka. Visualnya melebihi boyband asal negeri gingseng, tapi kenapa Hinata susah sekali menyadarinya? Harus jual harga diri macam apa lagi agar kekasih manisnya ini sudi bermanja-manja denganya?!

Pria itu sampai mendengus, stick daging dibiarkan mendingin. Niat makan romantis berdua mendadak senyap. Jomblo diluar sana masih bisa memainkan gitar, tapi dirinya dibiarkan merana meski punya pacar.
“Bisa tidak kau menutup ponselmu sejenak. Ada aku di depanmu. Kau seolah membangun duniamu sendiri.”

Haha, candaanmu lucu Naruto. Kita masih berada dalam satu dunia –bumi asal kau tahu.” Hinata sibuk membalas reviewer. Keceplosan berkata ‘sialan’ ketika ada notif flame mengotori kotak riview.

Euhhhh, dia mengatakan karyaku plagiat.” Bibir merah penuh perempuan berambut biru gelap ini mencebik imut. Naruto kadang ingin melahapnya daripada dibiarkan mubadzir begitu. Hinata terlalu mengurusi hal yang tak perlu. Padahal di depannya ada kekasih haus cipratan perhatian.

Seteguk saja, Naruto akan senang setengah mati bila Hinata mau membagi apa itu arti dicintai.
Adakah ajang kekasih paling sabar, setianya tak luntur meskipun dilucuti kecemburuan dan diduakan? Naruto bersedia daftar untuk membuktikan dirinya tidak main-main ketika menjalin hubungan. Dua tahun bukan waktu yang singkat untuk menseriusi sebuah ikatan, namun kenapa gadis yang hendak dia ikat ke pelaminan menunjukkan gejala tidak minat?

Naruto merebut ponsel Hinata, memasukkannya dalam kantong celana. Untung tidak dibanting. Toh rusak pun dia bisa membelikan yang baru. Sombong? Orang ganteng bebas mau apa! Dan Naruto pastikan ia membelikan ponsel layar buram, bukan layar sentuh. Tidak terkoneksi sambungan internet, cukup yang bisa menerima panggilan dan bertukar pesan via SMS. Harus jadul. Persetan disebut arogan atau kejam tujuh turunan. Naruto cuma berharap Hinata tidak mengalihkan pandangan dan pikiran ke hal lain selain dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fanfiction is My Rival?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang