Tepat setelah Mark melangkah keluar dari kamar hotel, Yuta tidak kembali tidur. Perasaannya terus mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi tapi ia terus meyakinkan dirinya bahwa Mark akan baik baik saja. Dan beberapa saat lagi, Mark akan melangkah masuk dari pintu itu.
Namun hal itu tidak terjadi, jantung Yuta bahkan berdebar sangat kencang.
Ia takut bahwa sesuatu yang buruk menimpa Mark dan itu adalah salahnya karena membiarkan Mark berkeliaran sendiri.
Tak bisa menahan lagi, ia segera bangkit dan mengenakan jaket, topi, dan masker. Gerakannya tergesa -gesa, ia hanya ingin segera menemukan Mark. Biarlah orang lain menganggapnya parno.
Tempat pertama yang ia datangi adalah lobi hotel. Karena saat ini dini hari maka hanya sedikit orang orang yang terlihat dan antara mereka tidak ada Mark.
Dengan segera ia melangkah ke arah restoran tapi nihil begitu juga dengan kolam renang.
Tidak mau menyerah, ia menyusuri seluruh lorong di semua lantai. Dari yang paling bawah hingga paling atas.
Dan kini ia berdiri di depan pintu tempat terakhir yang belum ia periksa.
'Semoga..' batin Yuta
Tangannya mendorong pintu itu, menampakkan taman yang kosong dan sepi.
Dimanakah Mark, itu pertanyaan terbesar Yuta.
Ia mencoba untuk berpikir positif.
'Mungkin ia sudah kembali ke kamar' batin Yuta berharap.
.
.Namun kini, ia berdiri diam di dalam kamarnya seperti patung. Keringat dingin turun membasahi kulitnya.
Tidak ada Mark, tidak ada siapa siapa, hanya dirinya.
Ia menyalahkan dirinya, seharusnya ia menemani Mark, seharusnya ia menyusul Mark.
Tapi meski ia menyesal, ia tidak bisa diam. Penyesalan tidak akan menemukan Mark. Oleh karena itu, ia melangkah keluar kamarnya menuju kamar di sebelahnya yang ditempati Taeyong dan Jaehyun.
"Taeyong hyung, Jaehyun ah" panggil Yuta sambil mengetuk pintu.
"Taeyongie hyung! Jaehyun ah!" panggil Yuta lebih keras.
Pintu itu terus ia ketuk hingga terdengar jawaban dari dalam.
"Tunggu sebentar.... Siapa disana?" tanya Taeyong
"Aku Yuta, hyung" jawab Yuta.
Pintu kamar terbuka dan Yuta segera melesat masuk.
Taeyong merasa khawatir melihat ekspresi Yuta yang macam - macam, panik, khawatir, takut, menyesal.
"Ada apa Yuta ah? Kenapa kau masih bangun jam segini? Mark mana?" tanya Taeyong
"Hyung, Mark menghilang" kata Yuta
"MWO?!" tanya Taeyong kaget
Rupanya suara Taeyong membuat Jaehyun yang sedang tertidur ikut terbangun.
"Ada apa hyung?" tanya Jaehyun yang sepertinya tidak dihiraukan oleh Taeyong dan Yuta.
"Menghilang bagaimana maksudmu?" tanya Taeyong yang sudah panik.
"Tadi dia izin untuk sekedar mengelilingi hotel tapi ia tidak kembali, jadi aku menyusulnya dan aku tak menemukannya dimanapun" jelas Yuta
"Siapa yang menghilang?" tanya Jaehyun yang dari tadi hanya menyimak.
"Mark hilang Jae" jawab Taeyong
Mata Jaehyung membulat seperti bola, tidak percaya akan apa yang baru ia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Worth It? || NCT Mark [EDITED]
FanfictionApa aku berharga? Apa aku berhak? Apa aku pantas jadi bagian dari mereka? Kenapa selalu kebencian yang menghampiriku? Aku selalu merepotkan mereka, apa aku pantas untuk sekedar tinggal bersama mereka? Should I just leave this world? 'Cause I know I...