18

42 6 2
                                    

Bagian yang sangat susah kulupakan kini hadir kembali membawa kenangan.

Hari belum juga berakhir, suasana hati yang baik sangat mendukung.
Perlahan Karin menaiki anak tangga dengan santainya senyum terus mengembang di bibirnya.
Ahh begitulah kalau sedang jatuh cinta?

Seseorang yang berpakaian casual tengah asyik dengan HPnya di ruang tunggu hingga tidak menyadari kehadiran wanita yang di tunggunya sudah membuka pintu itu.

"Kamu? " ucap Karin begitu terkejut melihat siapa orang yang tengah menunggunya.

"Hai" Sapa Pria itu dengan senyum di wajahnya.

"Apa yang kamu lakukan disini. Darimana kau tahu aku bekerja disini" ucap Karin datar tidak menunjukan ekspresi senang atau menerima tamunya.

"Apa kau tidak merindukanku? "ucap Pria itu.

Karin hanya tertawa mengejek mendengar ucapan Pria yang ada di hadapannya sekarang.

"Apa kau masih bisa bertanya begitu, setelah kejadian enam tahun yang lalu? "tanya Karin dengan nada sinisnya.

"Ahh apa kau belum memaafkan dan melupakan itu semua? "tanya Harris Pria cinta pertama Karin dan juga Pria yang pertama kali mematahkan hatinya.

"Cukup! Aku sudah memiliki kekasih sekarang, dan kamu hanya masa lalu ku yang sudah aku lupakan"ucap Karin memperjelas statusnya kini.

"Sekarang sebaiknya kamu pergi, banyak yang harus ku kerjakan"ucap Karin yang akan pergi namun di tahan oleh Harris.

"Tunggu maafkan aku Karin"ucap Harris tulus.

"Aku sudah memaafkan mu dari dulu, tapi aku tidak bisa melupakan apa yang pernah kamu lakukan dulu. Hidupku kini sudah bahagia bersama dengan orang yang cintai sekarang aku cintai. Sebaiknya kamu melupakanku"ucap Karin

"Terima kasih Karin, bisakah sekarang kita menjadi teman? "ucap Harris lagi kali ini memaparkan senyum yang dulu menghiasi hari-hari karin.

Karin hanya mengangguk menandahkan dia mau menjalin pertemanan dengan Harris.
Entah benar atau salah pilihannya ini, tapi dia sendiri ingin hidup damai tanpa harus mengingat masa lalu.

Tujuh tahun yang lalu...

Hubungan Karin dan Harris sangatlah harmonis, Karin bertemu dengan Harris saat dia tak sengaja menabrak cowok itu di kampus, karena terburu-buru Karin tidak melihat jika dari arah berlawanan ada sekumpulan pemuda tengah asyik menggobrol. Seketika semua yang di penggang Karin terjatuh.

"Maafkan Aku"ucap Karin singkat tanpa melihat siapa yang tengah membantunya.

"Tentu saja, Ini."ucap Harris memberikan file kepada Karin.

"Sekali lagi aku minta maaf"lalu Karin berjalan cepat kembali tanpa melihat ke arah belakang.

Harris hanya bisa menatap punggung Karin, senyum khasnya tersirat diwajah gantengnya.

"Hey bro, kayaknya ini milik cewek yang tadi"ucap Rendi memberkan gelang putih kepada Harris.

"Aku akan mengembalikannya"ucap Harris mengambil gelang itu.

Hari semakin sore, Karin tengah panik dengan semua barang di keluarkannya dari dalam tas mencari gelangnya yang entah jatuh dimana.

"Apa kamu mencari ini? "tanya seorang yang telah berdiri di hadapan Karin.

"Gelang ku."ucap Karin senang mengambil gelangnya.

"Kamu? "tanya Karin memandang wajah Harris.

I need youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang