11

5.7K 864 139
                                    


Pagi ini semua murid udah ada dikelas, karena sekarang udah jam 7 kurang lima juga. Hana sama June udah stay di tempatnya, mainin handphone mereka sambil nunggu guru masuk.

Jam pertama, pelajaran matematika.

Artinya guru kesayangan Hana yang ngajar.

Yang kemarin nolongin dia pas jatuh di kolam renang, yang kemarin ngajakin tidur bareng sambil pelukan, yang kemarin nyanyiin lagu juga untuk Hana.

Pipinya memanas sendiri kalau ingat kejadian kemarin. Hana jadi senyum senyum sendiri, buat June merinding liatnya.

"Han, lo kenapa dah bahagia banget kayaknya?"

"Bahagia dong, hehe."

"Gara gara kemarin nengokin pak Taehyung? "

"Iya, hehe."

"Wah ada apa nih, kok lo ga cerita cerita sama gua? Anjir emang."

"Nanti ajaa, pas istirahat ceritanya."

"Ok."

Selang lima menit kemudian, semua murid berdiri, dan memberi salam. Pak Taehyung sudah masuk kelas. Dengan membawa beberapa buku, dan sebuah laptop kesayangannya. Taehyung terlihat membenarkan kaca matanya yang sempat turun, lalu menyibak rambutnya ke belakang.

Ini sial sekali, benar benar sial.

Taehyung terlihat sepuluh kali lebih menarik saat ini.

Tentu saja itu membuat Hana merengut tidak suka, apalagi saat ini banyak murid perempuan lainnya yang bisik bisik, membicarakan ketampanan guru mereka.

Tapi tidak apa apa, mereka belum pernah dipeluk kan?

"Selamat pagi anak anak, silahkan duduk."

"Terimakasih, pak. "

Taehyung tersenyum, matanya tidak sengaja melihat Hana yang ada dibelakang, sedikit bingung ketika melihat Hana yang cemberut, dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Apa aku ada salah dengannya? -th

Taehyung memilih untuk menaruh laptop dan buku nilainya diatas meja, dan mengambil buku paketnya, membuka halaman yang sudah ia siapkan sebelumnya.

"Buka buku paket kalian halaman 124, kerjakan soal yang ada disana, selesai pelajaran kumpulkan ke saya."

Belum beberapa detik Taehyung selesai memberi tugas, ada seorang murid perempuan disana mengangkat tangannya,
"Iya ada yang ditanya, Seulgi? "

"Pak, kalau tidak mengerti saya boleh bertanya ke bapak kan?"

"Boleh, tanyakan saja yang tidak kamu mengerti."

"Baik, terimakasih pakk"

Lagi lagi Taehyung tersenyum, ia tidak sadar kalau itu membuat Hana semakin panas. Rasanya ingin meledak saja. Gurunya ini senang sekali tebar tebar pesona.

Setelah itu semua murid langsung mengerjakan tugas yang diberi Taehyung barusan, ada beberapa dari mereka yang bertanya, bagaimana cara mengerjakan soal itu, karena memang soal yang dikasih Taehyung itu selalu sulit. Tidak ada yang mudah.

Tapi itu bagi murid yang lain, tidak untuk Hana.

Hana tidak pernah bertanya, dan mengerjakan soalnya sendiri. Ia tidak mau dianggap cari cari perhatian sama Taehyung, karena sering bertanya seperti murid yang lain.



















;

Selang tiga puluh menit, Hana akhirnya selesai juga mengerjakan dua puluh soal matematika yang diberi Taehyung, disaat temannya yang lain baru sampai nomor sepuluh.

pak guru - kim taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang