epilog

9K 1K 426
                                    

Play mulmed.

Satu tahun kemudian...

Hari ini, sudah tepat satu tahun semenjak kepergian semesta dalam kehidupan Hana. Selama satu tahun, ia menjalani hari demi harinya tanpa kehadiran Taehyung.

Semuanya seringkali terasa dingin, hampa, dan kosong. Terkadang bingung ingin berbuat apa. Merasa harapannya sudah lupus semenjak kepergian kekasih hatinya untuk selama-lamanya.

Masih sering terasa sesak ketika rindu itu datang, ketika bayangan kenangan Indah tentang mereka berdua dimasa lalu terlintas begitu saja dalam ingatannya.

Ingin menggapai kembali tapi tidak mampu.

Kekasihnya sudah pergi.

Pergi ke tempat yang lebih indah, dimana Taehyung mungkin tengah tersenyum disana, merasakan kedamaian tanpa sakit dirasa.

Ya, setidaknya dengan mengingat itu Hana bisa tetap kuat. Kuat melanjutkan hari-hari panjangnya tanpa kehadiran semesta hidupnya.

Ada satu cara yang dapat ia lakukan untuk menghilangkan rasa rindu yang teramat dihatinya, yaitu dengan duduk didepan kaca, dan menatap lamat matanya— mata Taehyung.

Dengan cara ini, ia masih bisa merasakan hangatnya tatapan Taehyung, yang selalu ia rasakan tepat satu tahun yang lalu.

Tatapan yang selalu bisa menghangatkan hatinya, terasa menenangkan, dan menyejukkan disaat yang bersamaan.

Hanya ada satu yang ia rasakan saat ini.

  —ia sangat merindukan Taehyung.

Bahkan kenangan tentang Taehyung masih sangat melekat di ingatan semua muridnya, bagaimana baiknya Taehyung ketika sedang mengajar. Taehyung itu adalah guru yang baik.

Orang terbaik yang pernah hadir dalam hidup Hana.

Satu-satunya orang yang mengajarkan Hana tentang bagaimana mencintai dengan tulus tanpa memandang apapun.

Mengajarkan Hana kalau Cinta itu tentang ketulusan.

Dan sampai saat ini, belum ada seseorang pun yang dapat menggantikan posisi Taehyung dalam hati Hana.

—Tidak ada yang sebaik dan setulus seorang Kim Taehyung.





















;

Tersenyum ketika melihat angka 100 di kertas ujian matematikanya. Ini ujian akhir, dan Hana berhasil menjadi satu-satunya siswa yang mendapatkan nilai 100 dalam ujian ini.

"Pak, kalau saya dapat nilai paling tinggi di ujian akhir matematika, bapak mau kasih saya apa? "

"Tidak adil. Kamu tahu kalau kamu pasti bisa. "

"Hahahah, ga gitu pakkk"

"Hmm, yasudah. Saya akan kasih kamu sesuatu yang manis. "

"Eum? Coklat? "

Taehyung tertawa. Menyembunyikan rona merah di pipinya, sungguh memalukan.

"Bukan. Sebuah pelukan hangat. "

Hana terkekeh, ia jelas mengingat momen itu. Tepat saat dirinya membuat taruhan dengan sang guru, dan saat ini ia berhasil mencapainya tapi ia tahu kalau pelukan hangat itu tinggalah khayalan.

Tidak akan ada lagi pelukan hangat untuknya.

Hatinya sedih, andai saja ia dapat mewujudkannya lebih cepat, pasti ia masih bisa merasakan bagaimana hangatnya pelukan Taehyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pak guru - kim taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang