Hana dan Taehyung sudah sampai ditempat tujuan mereka. Sebuah taman hiburan yang ramai pengunjung, walaupun saat ini sudah sangat sore.Tangannya masih saling menggenggam satu sama lain, berjalan menelusuri taman, sampai akhirnya mereka berhenti disebuah toko kecil penjual topi dan bando bando khas taman hiburan.
Hana terlihat senang sekali melihat topi topi lucu berbentuk mickey mouse disana,
"Pak, lihat deh! Lucu sekalii!" terkekeh, Hana sungguh menyukai bandana berwarna pink ini.
Taehyung terkekeh, memasukan tangannya kedalam mantel coklatnya, lalu menatap Hana gemas, "Kamu suka?"
"Banget!"
"Ya sudah ambil saja kalau kamu suka."
Hana kaget dan membulatkan matanya, tatapannya terlihat sangat semangat.
"Bapak mau beliin saya?"
"Iya, kamu terlihat lucu soalnya kalau pakai bandana itu, "
Pipi Hana memanas seketika, spontan menundukan wajahnya, tidak mau memperlihatkan rona merah diwajahnya kepada guru tampannya itu, malu katanya.
"Astaga, kamu malu, hm?"
Taehyung terkekeh, perilaku Hana ini sungguh menggemaskan, layaknya bocah berumur lima tahun.
Setelah itu Taehyung langsung membayarkan sejumlah uang untuk membeli bandana tersebut, lalu kembali menggandeng tangan Hana, menciptakan sedikit kehangatan disana.
—entah sejak kapan, ia suka menggenggam tangan seseorang.
Hana tiba-tiba menunjuk ke salah satu wahana disana; bianglala.
"Pak, kita naik itu yuk? Pasti Indah deh, liat pemandangan kota malam malam begini, "
"Yakin? Kamu memangnya tidak takut ketinggian?"
Katakanlah ini alibi seorang Kim Taehyung. Sebenarnya, ialah yang sangat takut akan ketinggian. Tangannya bisa gemetar kalau berada ditempat yang tinggi, tapi rasanya malu kalau memberitahu hal itu kepada Hana.
Hana pun menggeleng cepat, "tidak, saya tidak takut kok pak! Bapak sendiri gimana?"
"Ga takut tuh."
"Ah, baiklah. Ayo kita kesana pak!"
Hana menarik tangan taehyung dengan sangat antusias, berjalan ke wahana tersebut, duduk di salah satu kursi bianglala, berhadapan.
Bianglala mulai berjalan, dengan perlahan. Hana menatap lamat wajah Taehyung yang kian memucat, Taehyung bahkan tidak berani melihat kearah samping, hanya memilih untuk menundukan kepalanya sambil sesekali berdeham.
"Pak? Bapak baik-baik saja?"
"Ah—ya, saya baik-baik saja. Pemandangannya Indah kalau dilihat dari atas sini, ternyata."
Hana tertawa saat itu juga, membuat Taehyung beralih menatap Hana bingung.
"Ada apa? Apa saya salah omong?"
"Bapak lucu. "
"Saya?"
"Iya, bapak. Dari tadi saya lihat bapak ga pernah liat kebawah, selalu nunduk. Gimana caranya bapak tau coba, kalau pemandangannya Indah. Hahaha, bapak ada ada saja."
Dengan ini wajah Taehyung sukses memerah. Sungguh ia malu setengah mati, berharap ada seseorang yang melemparnya dari sini sekarang juga.
Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali, "bapak takut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
pak guru - kim taehyung
Fanfiction"pak, saya suka sama bapak." "kamu masih waras kan? saya guru kamu." Bahasa: baku & nonbaku