kringggg...
Alarm ku berbunyi, aku bangun dari tempat tidur dan langsung mematikan nya. Sekarang tepat jam 6.00 pagi. Dan hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah, lebih tepatnya masuk SMA.
Hari ini sebenarnya merupakan "masa orientasi" jadi hari pertama sekolah yang sebenarnnya besok, namun karena hari ini aku tetap masuk sekolah, maka ini tetap dihitung sebagai hari pertama masuk neraka!! Maksud ku sekolah, ya itulah sebutan yang kubuat, jika kau tidak keberatan.
Aku segera mandi dan bersiap - siap. Jika dikatakan semangat sebenarnya tidak juga, tapi jika dibilang malas juga tidak. Jadi sebenarnya aku berada di tengah - tengah nya, netral. Hari ini adalah hari pertama aku mengganti pakaian putih-biru ku ke putih - abu-abu. Aku merasa senang sedikit karena aku adalah satu diantara jutaan orang yang percaya jika masa SMA akan sama seperti high school musical.
Aku bahkan menonton semua season dan episode nya. Dan lucunya aku menontonnya di saat aku masihlah anak ingusan yanh berumur 4 tahun. Aneh? mungkin. Gila? tentunya. Tapi, biarkan saja, yang aku inginkan saat ini hanyalah setidaknya masa SMA ku mirip dengan high school musical.
Setelah selesai mandi aku memakai bath robe ku dan pergi ke closet ku untuk mengambil seragam. Setelah 5 menit mencari namun seragam ku tak juga aku temukan. Aku mulai merasa panik, akhirnya aku pun mencari dengan lebih jeli lagi. Tapi, tetap saja tidak berhasil aku temukan. Kepanikan ku mulai menjadi - jadi, bahkan aku membeku, mencoba memgingat dimana aku menaruhnya, namun percuma bahkan aku tidak bisa mengingat apapun sekarang.
"MA... MAMA", teriaku panik
"Ada apa sih Carol, pagi - pagi udah teriak kaya di hutan aja", omel mama di balik bingkai pintu kamarku.
"Ma.. seragam aku gak ada, hilang", jawabku sambil menarik mama ke closet ku.
"Loh kok bisa? Kamu taro dimana coba?", tanya mama sambil membantu ku mencari
"Gak tau lah ma, aku udah cari, tapi tetep gak ketemu", jawab ku mulai frustasi.
"Yaa ampun.. Caroll.. Kamu nih gak berubah-berubah ya!", omel mama lagi
Aku menjadi semakin panik saja mendengar omelan mama. Aku mulai mencari di sekeliling kamar ku, tiba -tiba aku teringat akan sesuatu.
"CAMERON!! CAMERON!! SINI GAK CEPETAN!!", teriak ku kencang
Tak lama setelah itu, Cameron muncul dibalik bingkai pintu kamarku.
"Apaan sih lo teriak-teriak, pita suara lo copot baru tau", jawab Cameron dengan gaya selenek-an khas nya."Loo!!!"
"Loo kan yang pasti sembunyiin seragam gue!! jujur gak lo!!", lanjut ku sambil menunjuk ke arah Cameron.
"Idih!! apaan sih lo, halu ya!! Ngapain sih gue sembunyiin baju lo, lo pikir gue gabut apa? dasar sinting!!", jawab Cameron dengan nada "tidak sudi dituduh" miliknya.
"Ihh mama!!! Cameron ini nyebelin!!!", rengek ku pada mama
"Kalian berdua!! jangan berantem kaya anak kecil ya! Cameron ayo bantu cariin juga", seru mama meleraikan pertengkaran kami.
"Gak mau ah ma. Gak mau Cameron, enak aja abis di tuduh-tuduh terus disuruh bantuin si penuduh ini. Ihh gakk sudii", jawab Cameron sambil memasang muka menyebalkan nya ke arah ku. Lalu, dia berbalik bersiap pergi. Namun, saat otu juga mama mengeluarkan kartu mati Cameron yang membuatnya mengurungkan niatnya itu.
"Cameron! Kalo kamu gak bantuin adek kamu ini, mama potong 50% dari uang jajan kamu!!", jawab mama tegas.
Saat itu juga Cameron berbalik biarpun dengan paksa dan menjawab "iya" dengan nada malasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST DATE
Genç KurguCerita klasik tentang cewek pikun, aneh, dan pendiam yang dengan beraninya membongi doi nya yang berawal dari prank text. Awalnya laki-laki itu megira jika mereka tidak akan bertemu lagi. Namun, sayangnya takdir berkata lain. Dan ternyata memang ta...