My King Vampire : 0

2.7K 152 8
                                    

A l i c e

Istana yang ada di hadapanku adalah tempat aku sekarang tinggal. Memang sangat mewah tetapi menyebalkan untukku tinggal di sana bersama serta sekamar dengan seorang pria jahanam seperti Laviord.

Viord adalah Raja dari Istana Blackhood. Istana ini sudah memimpin Astroa selama bertahun-tahun lamanya semnjak kejadian perang yang sudah terjadi ratusan tahun yang lalu.

Sebenarnya aku agaknya kurang percaya bahwa aku berada tepat di depan Istana dengan nuansa gelap karena serba hitam. Percayalah jika bukan gadis sepertiku yang datang ke sini, mungkin dia sudah lari.

Aku adalah gadis biasa dari Kota Timur di dekat sebuah sungai besar yang tidak jauh dari sini. Kota Timur adalah salah satu kota terkaya di Negeri ini.

Aku segera melangkah masuk dengan wajah agak ditekuk dan tanpa takut sedikitpun aku segera menuju ke salah satu ruangan yang sudah aku tahu sedari lama. Mungkin sekitar dua hari yang lalu, berarti sudah tiga hari aku di sini.

Nyaman? Tentu saja nyaman! Tapi aku tidak suka dengannya, dengannya si pemilik kamar, dengannya si pemilik Istana, dan dengannya pula si pemilik Tahkta! Dia adalah Raja! Tapi tampangnya bahkan terlalu menyebalkan untuk disebut Raja.

Baru saja aku hendak membuka pintu tiba-tiba saja dari arah belakang, sebuah lengan melingkar di pinggangku.

Aku mendengus malas. "Apa yang kamu lakukan, Viord?"

"Memelukmu." Ia membalas enteng.

Rambutnya yang agak panjang itu membuatku terdiam. Rambutnya bewarna hitam dengan sedikit warna merah di beberapa bagian.

Aku segera melepaskan diriku dan membuka pintu kamar lalu melangkah masuk. Ia mengikuti dari dalam.

"Aku haus Alice."

"Lalu aku harus apa, Laviord? Jangan membuatku kesal!" Aku berteriak sedikit kesal ke arahnya.

Sekarang aku berbalik dan menatapnya dengan wajah kesal. Dia hari ini menggunakan sebuah pakaian dengan khas kerajaan bewarna merah darah. Inilah khas kerajaannya, dia selalu memakai pakaian merah dan memang tampan.

"Berikan darahmu," balasnya dengan senyuman.

"Apa maksud--"

"Alice, kamu ingat apa yang pernah aku katakan bukan?!"

Aku mendengus lalu hendak membalas tapi dia lebih dulu menjawab dengan kata-kata dingin dan agak diseret. Menyebalkan! Dasar vampir jahanam!

"Turuti kata-kataku jika kamu tidak mau kehilangan kepala dan keluargamu, Aliceku."

Sejenak aku merasa kehilangan kata-kataku saat tiba-tiba ia sudah berada tepat di hadapanku. Melingkarkan lengannya di pinggangku, membuka tiga kancing teratas gaunku, setelah itu ia menggeser beberapa helai rambutku ke belakang. Ia mendekatkan wajahnya ke arah leherku dan menyeringai.

Aku tidak mengelak juga tidak membalas. Sejenak terasa hening tetapi menjadi agak menakutkan saat aku merasakan rasa perih di leherku. Sejenak memang terasa sakit, aku merasa seperti kehilangan separuh kehidupanku. Tapi semua itu hanya berlangsung sebentar.

Aku hanya berdecak. "Sayangnya aku lebih suka mati daripada hidup dengan vampir jahanam sepertimu."

Laviord menyeringai lalu menghela napas. Dia mengecup bibirku, aku diam saja. "Diam saja boneka kecilku, selama kamu masih sehat aku akan selalu menjagamu... selamanya hingga kamu mati nanti."

"Sialan!"

***

Tbc

My King VAMPIRE (DIBERHENTIKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang