My King Vampire : 13

582 58 0
                                    

A l i c e

Aku masuk dan langsung menutup pintu meninggalkan sosoknya yang tertinggal di belakang. Aneh sekali dia hari ini, super aneh dan membuat kesal setengah mati.

Apa-apaan sikapnya yang bilang bahwa ia harus mengetuk pintu hanya karena aku perempuan?! Biasanya juga dia asal masuk, hm, dulu sih. Sekarang ia jarang pergi ke kamar, kami jarang bertemu dan dia juga jarang menyentuhku. Entah kenapa, aku merasa sedikit rindu.

Rindu ya? ANEH! Ini aneh, seharusnya aku tidak boleh rindu. Itu dilarang keras! No! Aku tidak boleh rindu pada vampir jahanam seperti Laviordo Hafiere.

Aku melemparkan tubuhku ke ranjang dan pada ahkirnya ia malah tidak masuk ke dalam. Benar-benar vampir aneh. Tapi jika dilihat-lihat, ia sangat jarang menyentuhku dan marah kepadaku. Entah kenapa sikapnya sekarang berubah, entah kenapa begitu.

Aku menghela napas lalu menatap ke arah jendela. Jendela saat ini sedang basah, aku berdiri dari ranjang dan berjalan ke arah jendela. Aku membukanya dan menghirup udara secara pelan.

Baru beberapa menit aku membukanya, tiba-tiba suara petir membuatku tersentak agak berteriak. Saat tiba-tiba pintu dibuka dan Laviordo masuk ke dalam.

"Ada apa denganmu? Kenapa kamu berteriak?" tanyanya penuh kebingungan.

"Oh... t-tadi ada suara petir," aku berkata pelan, "maaf, aku mengagetkanmu ya?"

Ia tampak berpikir lalu mengusap dahinya. "Yah, begitu lah, aku kira kamu terjatuh."

"Oh...," aku ber-oh-ria lalu mengusap dahiku. "Aku mau mandi dulu ya," ujarku, "hm... kamu hari ini tidak ada kerjaan?"

"Tidak."

"Oh... kamu jarang ke kama--"

Aku belum menyelesaikan kata-kataku saat petir kembali menyambar. Aku tersentak dan terjatuh tiba-tiba, ini cukup mengejutkan. Laviordo maju sebentar dan menutup jendela. Lalu dia menggendongku ke arah ranjang.

"Lebih baik tidak mandi," gumamnya, "sepertinya cuaca akan dingin, kamu akan menggigil."

Aku agak tersentak lalu memalingkan wajahku ke arah lain. "Hei, vampir jahanam," aku memanggilnya, ia menoleh saat ia menurunkanku ke atas ranjang yang begitu empuk. "Kenapa kamu jadi lembut?"

"Entahlah."

Wow! Dia langsung menjawab!

"Hmm... aneh."

"Apanya yang aneh?"

"Ya aneh saja."

"Kamu yang aneh."

"Hah?! Kenapa?"

"Aneh saja," balasnya dengan nada malas, "kadang aku berpikir apakah kamu gila atau tidak."

"Hah?! Kamu mengataiku gila?"

Laviordo berdecak lalu menarikku dalam pelukan hangat di atas ranjang. Ia memelukku dari belakang dan menenggelamkan wajahnya di leher belakangku. Napasnya hangat dan terkesan lembut, aku menggigil seketika, bukan karena dingin tapi hembusan napasnya yang menyiksa gairah. Dia membuatku kesal saja.

Aku berdecak dalam hati dan berusaha tidur. Aku menutup mata perlahan dengan napas masih memburu, memburu dengan tubuh agak gemetar karena napas Laviordo yang membuatku agak salah tingkah.

"Tidur lah."

"Eh? Hei! Kenapa kamu tahu aku belum tidur?"

Ia hanya diam sebentar lalu menggerakkan wajahnya di leherku. Aku agak tersentak lalu berbalik dan menatapnya kesal. Aku tersentak kembali mendapati wajah tampannya yang sangat lesu dan tampak lelah. Hei, dia tampan, mungkin aku yang bodoh tidak pernah sadar akan ketampanannya yang super tampan serta keji.

My King VAMPIRE (DIBERHENTIKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang