My King Vampire : 3

1K 74 2
                                    

A l i c e

Istelle adalah gadis yang cantik dengan wajah datar dan mata merah serta rambut bewarna hijau terang. Dia cantik tetapi wajahnya membuatku agak kesal.

Tapi ya sudahlah. Dia tidak salah apa-apa, dia adalah orang kepercayaan Viord. Avom juga orang kepercayaan Viord, mereka berdua bersaudara. Hanya saja berbeda rambut, sepertinya begitu.

Aku menghela napas, sejujurnya aku mau bertanya kepadanya perihal masalah ini. Tapi gugup karena wajahnya terlalu datar dan membuatku agak ketakutan. Dia cantik dengan sebuah pakaian simpel. Pakaian seperti gaun tapi tidak sampai seperti. Pakaiannya hanyalah sebuah rok dengan warna hitam dan hiasan pita di dada kiri.

"Berikan tanganmu, Yang Mulia." Aku terkejut dengan wajah bengong. "Tangan anda terluka, jika tidak segera dibalut maka akan terkena infeksi."

Aku segera memberikan tangan kananku dan melihatnya membersihkan lukaku dengan cekatan. Aku hanya diam saja, walaupun perih tapi daripada infeksi. Aku sulit keadaannya nanti.

"Istana diserang secara tiba-tiba, saat itu para warga juga diserang. Yang Mulia bilang padaku untuk tidak mengkhawatirkan anda, sebab kamar anda sudah dilapisi lapisan pelindung. Yang Mulia pergi menuju ke Kota terdekat, Timur. Ia langsung meminta para prajurit menyelamatkan semua warga, termasuk kedua orang tua anda. Ahkirnya Yang Mulia selesai dengan setiap kota sudah diselamatkan, dia teringat dengan anda. Lapisan pelindung tidak selalu bisa menahan serangan dari Vantor, jadilah Yang Mulia pergi hendak menyelamatkan anda dengan meminta saya dan Avom menemani."

Aku terdiam lalu hanya bisa menunduk dan terdiam lama. Memikirkan Viord yang seorang Raja vampir, vampir yang sering aku sebut jahanam. Dia menyelamatkan warganya yang hanya seorang manusia biasa.

"Ada beberapa korban jiwa," ujar Istelle sambil menyelesaikan ikatan terahkir perban di tanganku, "selesai Yang Mulia."

"Lalu?"

"Yang Mulia meminta para korban jiwa dikuburkan dengan layak. Yang Mulia sungguh menyayangi warganya, semenjak kehilangan Ratu Vanessa, beliau menjadi sering banyak diam dan mempermainkan banyak wanita. Ia bahkan sering membunuh banyak wanita hanya karena mereka ingin menjadi Ratu pengganti Ratu Vanessa."

"Tapi semenjak bertemu anda... pandangan beliau berubah. Ia sekarang lebih banyak tersenyum, walau dia memang agaknya kejam dengan anda. Tapi Yang Mulia sangatlah menyayangi anda, Yang Mulia Ratu."

Aku menunduk tidak tahu harus mengakatakan apa. Aku membiarkan banyak pikiran di kepalaku menjadi satu dan menjadi sebuah keyakinan pasti bahwa aku harus meminta maaf serta berterimakasih kepadanya.

"Lalu kenapa dia masih di sana?"

"Untuk mengurus beberapa hal, Yang Mulia. Penyerangan para kaum pengkhianat membuat banyak masalah datang di Istana. Istana mungkin bisa digunakan lagi beberapa hari lagi, mungkin seminggu ini anda akan tinggal di Kastil hitam."

"Bersama dengan para warga?" Aku bertanya bingung.

"Tentu saja tidak Yang Mulia. Para vampir akan tinggal di daerah utama. Sedangkan manusia di pengungsian."

"Lalu aku--"

"Tentunya anda akan tinggal dengan para vampir."

Aku hanya diam lalu menghela napas. "Baiklah." Tentu saja kecewa dengan perkataan dari Istelle. Aku kira, aku bisa tinggal dengan mereka. Tapi kalau dipikir memang agak mustahil, mengingat statusku saat ini adalah Ratu-Kerajaan-Blackhood.

Aku menghela napas lalu segera menatap ke arah luar jendela kereta kuda. Aku hanya mengetahui bahwa hanya ada pohon-pohon yang sudah agak menghitam.

My King VAMPIRE (DIBERHENTIKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang